Pengaruh Letak Wilayah Indonesia terhadap Pembagian waktu dan Pesebaran Flora dan Fauna


1. Pengaruh Letak Indonesia Terhadap Pembagian waktu

Perbedaan letak garis bujur menyebabkan adanya perbedaan waktu di Indonesia. Greenwich Meridian Time (GMT) dijadikan standar waktu internasional karena terletak di 0 derajat garis bujur. Setiap letak suatu wilayah 15 derajat garis bujur berbeda waktu 1 jam. Indonesia terletak di antara 95 derajat BT–141 derajat BT.  Selisih antara 141 derajat dengan 95 derajat yaitu 46 derajat. Kemudian, 46 derajat dibagi 15 derajat hasilnya yaitu 3,066 dan dibulatkan menjadi 3. Jadi, beradasarkan letak garis bujur, Indonesia dibedakan menjadi tiga wilayah waktu, yaitu sebagai berikut.

a. Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Selisih waktu di wilayah-wilayah ini 7 jam lebih awal dari Greenwich.

b. Waktu Indonesia Tengah (WITA) meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. Selisih waktu di wilayah-wilayah ini 8 jam lebih awal dari waktu Greenwich.

c. Waktu Indonesia Timur (WIT) meliputi Irian Jaya dan Maluku. Selisih waktunya 9 jam lebih awal dari Greenwich.
Pengaruh Letak Wilayah Indonesia terhadap Pembagian waktu dan Pesebaran Flora dan Fauna
Pengaruh Letak Wilayah Indonesia terhadap Pembagian waktu dan Pesebaran Flora dan Fauna
Perbedaan waktu ketiga wilayah waktu tersebut yaitu 1 jam. Misalnya, di Palembang pukul 09.00 WIB. Maka, pada saat yang sama di Samarinda pukul 10.00 WITA dan di Manokwari pukul 11.00 WIT.

Dalam satu wilayah waktu yang sama, misalnya Bandung dan Serang, memiliki perbedaan waktu, tetapi hanya beberapa menit. Untuk setiap 10 garis bujur, perbedaan waktunya 4 menit. Misalnya, Serang terletak di 106 derajat BT dan Bandung terletak di 108 derajat BT. Maka, perbedaannya 108 derajat dikurangi 106 derajat hasilnya 2 derajat.

Kemudian, 2 derajat dikalikan 4 menit hasilnya 8 menit. Jadi, apabila di Serang pukul 12.00 WIB, pada saat yang sama di Bandung pukul 12.08 WIB.

2. Pengaruh Letak Indonesia Terhadap Pesebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Menurut Alfred Wallace, penyebaran Flora dan Fauna di Indonesia dipengaruhi oleh suhu udara, tekanan udara, kelembaban, dan curah hujan. Berdasarkan variasi curah hujan, flora di Indonesia dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok berikut.

a. Hutan musim, terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau panjang. Hutan musim dapat kita temukan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara.

b. Hutan hujan tropis, terletak di sekitar garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis ini terletak di  Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

c. Sabana, yaitu padang rumput yang luas diselingi pepohonan. Sabana terdapat di daerah Nusa Tenggara.

d. Stepa, yaitu padang rumput yang sangat luas. Biasanya, dimanfaatkan sebagai area perternakan. Stepa dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur.

e. Hutan bakau (mangrove). Hutan bakau tumbuh di daerah pantai yang arus lautnya tenang. Misalnya,di pantai-pantai yang ada di Jawa, Papua, dan Sumatra bagian timur. Berdasarkan keadaan geografis Indonesia, fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Fauna tipe asiatis, yaitu sejenis hewan menyusui berbadan besar yang hidup di Indonesia bagian barat, yaitu di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Contoh fauna tipe asiatis yaitu gajah, harimau, orang utan, banteng, badak, dan beruang.

b. Fauna tipe peralihan. Fauna tipe ini hidup di wilayah Indonesia bagian tengah, yaitu di Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara. Contoh hewan jenis peralihan yaitu komodo, babi rusa, anoa, biawak, koala, dan burung maleo.

c. Fauna tipe australis, yaitu jenis hewan menyusui bertubuh kecil. Hewan ini hidup di wilayah Indonesia bagian timur, yaitu di Papua dan Maluku. Contoh hewan tipe australis yaitu kangguru, cendrawasih, kasuari, kakatua, kuskus, dan nuri.

Garis batas habitat fauna tipe Asiatis dengan habitat fauna tipe Peralihan disebut Garis Wallace. Sementara itu, garis batas habitat fauna tipe peralihan dengan habitat fauna tipe australis disebut  Garis Weber.

Kegiatan

Isilah titik-titik berikut dengan benar.
1. Garis lurus pada peta disebut ....
2. Secara astronomis, Indonesia terletak di ....
3. Letak geografis Indonesia yaitu ....
4. Garis khayal yang melingkari bumi dan membelah bumi menjadi dua bagian, yaitu utara dan selatan disebut ....
5. Sabana adalah ....

Kerjakan soal berikut dengan tepat dan jelas!
1. Sebutkan tiga wilayah waktu di Indonesia!
2. Berapakah perbedaan tiap wilayah waktu!
3. Pukul berapakah di Madura jika di Wamena pukul 06.00?
4. Jelaskan tipe-tipe flora di Indonesia?
5. Sebutkan tipe fauna di Indonesia dan berikan contoh hewannya!

Rangkuman

1. Secara astronomis, Indonesia terletak di antara 60 LU–110 LS dan 950 BT–1410 BT.

2. Secara geografis, Indonesia terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta di antara Benua Australia dan Benua Asia.

3. Beradasarkan letak garis bujur, wilayah Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu sebagai berikut.
  • Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Selisih waktu di wilayah-wilayah ini 7 jam lebih awal dari Greenwich.
  • Waktu Indonesia Tengah (WITA) meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. Selisih waktu di wilayah-wilayah ini 8 jam lebih awal dari waktu Greenwich.
  • Waktu Indonesia Timur (WIT) meliputi Irian Jaya dan Maluku. Selisih waktunya 9 jam lebih awal dari Greenwich.
4. Flora di Indonesia dikelompokan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
  • hutan musim terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau yang panjang seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara;
  • hutan hujan tropis terletak di sekitar garis khatulistiwa seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua;
  • sabana, yaitu padang rumput yang luas diselingi pepohonan, seperti sabana daerah Nusa Tenggara;
  • stepa merupakan padang rumput yang sangat luas yang biasa dimanfaatkan sebagai area perternakan, misalnya stepa di Nusa Tenggara Timur; dan
  • hutan bakau (mangrove) yaitu bakau tumbuh di daerah pantai, hutan bakau di pantai Jawa, Papua, dan Sumatra bagian timur.
5. Fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
  • Fauna tipe asiatis seperti gajah, harimau, orang utan, dan badak.
  • Fauna tipe peralihan seperti komodo, babi rusa, anoa, biawak, koala, dan burung maleo.
  • Fauna tipe australis, misalnya kangguru, cendrawasih, kasuari, kakatua, kuskus, dan nuri.

6. Kenampakan alam dapat dibedakan menjadi dua.
  • Kenampakan alam alami, yaitu kenampakan alam yang terbentuk dengan sendirinya. Misalnya, gunung, pegunungan, danau, laut, pantai, dan sungai.
  • Kenampakan alam buatan, yaitu kenampakan alam yang sengaja dibentuk oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, perkebunan, kawasan industri, dan bendungan.