1. Dampak terhadap lingkungan
Polusi udara dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti pemanasan global, hujan asam, dan kabut asap.
a. Hujan asam
Hujan asam juga membahayakan lingkungan, karena tidak saja manusia, tanaman, dan hewan yang menerima akibatnya, namun benda mati juga dapat rusak karena terkena hujan asam. Suatu gedung dapat rusak jika terus menerus terkena hujan asam. Lingkungan tanah dan air yang terkena hujan asam juga akan memberikan dampak pada makhluk hidup di dalamnya, seperti ikan, tumbuhan di dalam air, dan makhluk yang hidup di dalam tanah. Hujan asam juga akan mengakibatkan pagar besi, rel kereta api, bahkan kendaraan dapat mengalami korosi atau terbentuk karat. Pernahkah kalian mendengar istilah tersebut? Hujan asam dapat menyebabkan rusaknya gedung.
b. Pemanasan global
Gas karbondioksida semakin meningkat jumlahnya disebabkan peningkatan kendaraan bermotor. Pohon dan tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi gas CO2 semakin sedikit, karena adanya pembangunan jalan dan bangunan. Oleh karena itu, jumlah CO2 yang masuk ke udara semakin besar, dan tidak sebanding dengan jumlah CO2 yang dimanfaatkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Akibatnya terjadi gejala alam yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu permukaan bumi secara mendunia. Pemanasan global menyebabkan terjadinya pencairan es di kutub dan naiknya permukaan air laut. Pengaruh gas yang dapat menyebabkan meningkatnya suhu bumi disebut dengan efek rumah kaca.
c. Asap yang tebal akan menimbulkan kabut asap
Partikel yang merupakan aerosol atau semacam kabut dapat membentuk suatu kabut asap. Kabut yang tebal seperti kabut asap dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia. Kabut asap dapat mengganggu aktivitas bandara dan penglihatan di siang hari disebabkan terbatasnya jarak pandang. Selain itu kabut asap dapat menyebabkan mata perih pada orang yang melintasi daerah yang mengalami peristiwa pencemaran tersebut.
2. Dampak terhadap kesehatan
Polutan gas atau partikel (dapat berupa debu atau asap) terhadap manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, seperti batuk, pusing, gangguan penglihatan, perih, mual, dan lain sebagainya. Bahkan pada ibu yang sedang hamil, jika menghirup udara yang tercemar dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya. Pencemaran udara yang disebabkan oleh gas CO juga berbahaya.
Gas CO dapat menyebabkan manusia pingsan, bahkan dalam hitungan jam, orang yang menghirup gas tersebut dapat meninggal dunia. Orang dapat meninggal karena terhirup gas CO, disebabkan zat kimia yang ada dalam tubuh manusia yaitu Haemoglobin lebih suka mengikat gas CO, dibandingkan mengikat gas oksigen yang lebih diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, menyalakan mesin mobil di dalam garasi yang tertutup dapat menyebabkan kematian karena orang yang berada di dalam mobil dapat menghirup gas CO.
Kabut asap dapat mengganggu aktivitas bandara dan penglihatan di siang hari disebabkan terbatasnya jarak pandang. Selain itu kabut asap dapat menyebabkan mata perih pada orang yang melintasi daerah yang mengalami peristiwa pencemaran tersebut.
Rangkuman
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, di rumah, sekolah, kantor, pasar, dan banyak tempat yang lain. Pencemaran bisa terjadi di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Zat pencemar berupa gas dan partikel. Gas berasal dari emisi kendaraan bermotor, pabrik, kebakaran hutan, atau letusan gunung berapi. Polutan gas yang dihasilkan adalah gas karbondioksida (gas CO2), karbonmonoksida (gas CO), belerang dioksida (gas SO2), dan nitrogen oksida (gas NO2). Partikel dapat berupa debu dan asap. Sumber partikel berasal dari cerobong asap pabrik, debu akibat letusan gunung berapi, atau asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan, pembakaran sampah, atau orang yang sedang merokok. Polutan gas atau partikel berdampak tidak hanya pada makhluk hidup, namun juga berdampak pada lingkungan sekitarnya. Pada manusia dapat mengganggu kesehatan, sedangkan pada lingkungan akan muncul berbagai peristiwa seperti pemanasan global, kabut asap, dan hujan asam.
Polusi udara dapat menyebabkan masalah lingkungan seperti pemanasan global, hujan asam, dan kabut asap.
a. Hujan asam
Hujan asam juga membahayakan lingkungan, karena tidak saja manusia, tanaman, dan hewan yang menerima akibatnya, namun benda mati juga dapat rusak karena terkena hujan asam. Suatu gedung dapat rusak jika terus menerus terkena hujan asam. Lingkungan tanah dan air yang terkena hujan asam juga akan memberikan dampak pada makhluk hidup di dalamnya, seperti ikan, tumbuhan di dalam air, dan makhluk yang hidup di dalam tanah. Hujan asam juga akan mengakibatkan pagar besi, rel kereta api, bahkan kendaraan dapat mengalami korosi atau terbentuk karat. Pernahkah kalian mendengar istilah tersebut? Hujan asam dapat menyebabkan rusaknya gedung.
b. Pemanasan global
Gas karbondioksida semakin meningkat jumlahnya disebabkan peningkatan kendaraan bermotor. Pohon dan tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi gas CO2 semakin sedikit, karena adanya pembangunan jalan dan bangunan. Oleh karena itu, jumlah CO2 yang masuk ke udara semakin besar, dan tidak sebanding dengan jumlah CO2 yang dimanfaatkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Akibatnya terjadi gejala alam yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global adalah meningkatnya suhu permukaan bumi secara mendunia. Pemanasan global menyebabkan terjadinya pencairan es di kutub dan naiknya permukaan air laut. Pengaruh gas yang dapat menyebabkan meningkatnya suhu bumi disebut dengan efek rumah kaca.
c. Asap yang tebal akan menimbulkan kabut asap
Partikel yang merupakan aerosol atau semacam kabut dapat membentuk suatu kabut asap. Kabut yang tebal seperti kabut asap dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia. Kabut asap dapat mengganggu aktivitas bandara dan penglihatan di siang hari disebabkan terbatasnya jarak pandang. Selain itu kabut asap dapat menyebabkan mata perih pada orang yang melintasi daerah yang mengalami peristiwa pencemaran tersebut.
2. Dampak terhadap kesehatan
Polutan gas atau partikel (dapat berupa debu atau asap) terhadap manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, seperti batuk, pusing, gangguan penglihatan, perih, mual, dan lain sebagainya. Bahkan pada ibu yang sedang hamil, jika menghirup udara yang tercemar dapat mempengaruhi janin yang dikandungnya. Pencemaran udara yang disebabkan oleh gas CO juga berbahaya.
Gas CO dapat menyebabkan manusia pingsan, bahkan dalam hitungan jam, orang yang menghirup gas tersebut dapat meninggal dunia. Orang dapat meninggal karena terhirup gas CO, disebabkan zat kimia yang ada dalam tubuh manusia yaitu Haemoglobin lebih suka mengikat gas CO, dibandingkan mengikat gas oksigen yang lebih diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, menyalakan mesin mobil di dalam garasi yang tertutup dapat menyebabkan kematian karena orang yang berada di dalam mobil dapat menghirup gas CO.
Kabut asap dapat mengganggu aktivitas bandara dan penglihatan di siang hari disebabkan terbatasnya jarak pandang. Selain itu kabut asap dapat menyebabkan mata perih pada orang yang melintasi daerah yang mengalami peristiwa pencemaran tersebut.
Rangkuman
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, di rumah, sekolah, kantor, pasar, dan banyak tempat yang lain. Pencemaran bisa terjadi di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Zat pencemar berupa gas dan partikel. Gas berasal dari emisi kendaraan bermotor, pabrik, kebakaran hutan, atau letusan gunung berapi. Polutan gas yang dihasilkan adalah gas karbondioksida (gas CO2), karbonmonoksida (gas CO), belerang dioksida (gas SO2), dan nitrogen oksida (gas NO2). Partikel dapat berupa debu dan asap. Sumber partikel berasal dari cerobong asap pabrik, debu akibat letusan gunung berapi, atau asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan, pembakaran sampah, atau orang yang sedang merokok. Polutan gas atau partikel berdampak tidak hanya pada makhluk hidup, namun juga berdampak pada lingkungan sekitarnya. Pada manusia dapat mengganggu kesehatan, sedangkan pada lingkungan akan muncul berbagai peristiwa seperti pemanasan global, kabut asap, dan hujan asam.