Kitab dan karya sastra peninggalan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut.
1) Kitab Jangka Jayabaya (ramalan Jayabaya). Jayabaya adalah raja terkenal dari Kerajaan Singhasari yang memerintah pada 1130–1150. Kitab Jangka Jayabaya berisi ramalan tentang masa depan Indonesia.
2) Smaradhana merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mpu Dharmaja. Karya sastra ini dipersembahkan untuk Kameswara. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
3) Bharatayudha, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini berisi sindiran perang saudara antara Jayabaya dan Jayasabha. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
4) Hariwangsa dan Gatotkacasraya, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
5) Negarakertagama, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab ini menceritakan Kerajaan Singhasari dan Majapahit. Dalam Kitab ini, termuat istilah pancasila. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
6) Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular. Ktab ini berisi ajaran agama. Di dalamnya, termuat istilah Bhineka Tunggal Ika yang menyatakan bahwa meskipun berbeda, ajaran Hindu dan Budha mempunyai asas yang sama. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
7) Pararaton, yaitu kitab yang mengisahkan pertempuran berdarah yang terjadi pada keturunan Ken Arok. Pada kitab ini, dikisahkan tentang Anusapati yang mengetahui Ken Arok sebagai pembunuh ayahnya (Tunggul Ametung). Kemudian, Anusapati membunuh Ken Arok pada 1227 dan menggantikannya menjadi raja di Kerajaan Singhasari. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
8) Kunjarakunja merupakan karya sastra yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit. Kitab ini tidak diketahui pengarangnya.
9) Arjuna Wiwaha merupakan karya sastra karangan Mpu Kanwa. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Mataram Kono. Kitab ini bercorak Budha.
10) Kitab Carita Parahyangan merupakan kitab yang ditulis pada masa Kerajaan Mataram Hindu.
1) Upacara Ngaben (bercorak Hindu) yaitu upacara pembakaran mayat di Bali.
2) Upacara Galungan yaitu perayaan kemenangan.
3) Nyepi yaitu perayaan tahun baru saka.
4) Kuningan yaitu perayaan mohon perlindungan dan penerangan agar bahagia lahir dan batin.
5) Saraswati yaitu perayaan memuja Sang Hyang Widi.
6) Syiwaratri yaitu perayaan peleburan dosa.
1) Kitab Jangka Jayabaya (ramalan Jayabaya). Jayabaya adalah raja terkenal dari Kerajaan Singhasari yang memerintah pada 1130–1150. Kitab Jangka Jayabaya berisi ramalan tentang masa depan Indonesia.
2) Smaradhana merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mpu Dharmaja. Karya sastra ini dipersembahkan untuk Kameswara. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
3) Bharatayudha, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini berisi sindiran perang saudara antara Jayabaya dan Jayasabha. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
4) Hariwangsa dan Gatotkacasraya, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
Kitab Jangka Jayabaya (ramalan Jayabaya) |
6) Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular. Ktab ini berisi ajaran agama. Di dalamnya, termuat istilah Bhineka Tunggal Ika yang menyatakan bahwa meskipun berbeda, ajaran Hindu dan Budha mempunyai asas yang sama. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
7) Pararaton, yaitu kitab yang mengisahkan pertempuran berdarah yang terjadi pada keturunan Ken Arok. Pada kitab ini, dikisahkan tentang Anusapati yang mengetahui Ken Arok sebagai pembunuh ayahnya (Tunggul Ametung). Kemudian, Anusapati membunuh Ken Arok pada 1227 dan menggantikannya menjadi raja di Kerajaan Singhasari. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Majapahit.
8) Kunjarakunja merupakan karya sastra yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit. Kitab ini tidak diketahui pengarangnya.
9) Arjuna Wiwaha merupakan karya sastra karangan Mpu Kanwa. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Mataram Kono. Kitab ini bercorak Budha.
10) Kitab Carita Parahyangan merupakan kitab yang ditulis pada masa Kerajaan Mataram Hindu.
Peninggalan berupa agama dan adat istiadat
Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Hindu-Budha yang masih dilaksanakan sampai sekarang antara lain sebagai berikut.1) Upacara Ngaben (bercorak Hindu) yaitu upacara pembakaran mayat di Bali.
2) Upacara Galungan yaitu perayaan kemenangan.
3) Nyepi yaitu perayaan tahun baru saka.
4) Kuningan yaitu perayaan mohon perlindungan dan penerangan agar bahagia lahir dan batin.
5) Saraswati yaitu perayaan memuja Sang Hyang Widi.
6) Syiwaratri yaitu perayaan peleburan dosa.