Pentingnya Kehidupan Demokratis

Pentingnya Kehidupan Demokratis - UUD 1945 Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Dalam pelaksanaannya, demokrasi di Indonesia dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila sehingga disebut Demokrasi Pancasila, yaitu demokrasi yang dilandasi oleh sila-sila dalam Pancasila.

Pentingnya Kehidupan Demokratis

Jaminan yang telah diberikan UUD 1945 tersebut, sebaiknya kita hayati dan amalkan untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu:
  1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
  2. memajukan kesejahteraan umum;
  3. mencerdaskan kehidupan bangsa;
  4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dalam mewujudkan tujuan negara tersebut, sebaiknya seluruh warga negara dan aparatur negara memberikan andil terbaik dalam pembangunan bangsa. Selain itu, dalam pengambilan keputusan secara mufakat harus dijiwai oleh nilai-nilai, antara lain:
  1. mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat;
  2. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
  3. mau menerima perbedaan pendapat dalam suatu kegiatan musyawarah.
  4. mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat berdasarkan semangat kekeluargaan;
  5. menerima dan melaksanakan keputusan musyawarah dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab;
  6. melakukan musyawarah dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur;
  7. mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya demokrasi dapat dilaksanakan dan diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Berikut ini merupakan uraiannya.
Pentingnya Kehidupan Demokratis
Demokrasi Pancasila menjamin tiap warganya dalam mengemukakan pendapat di muka umum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pentingnya Kehidupan Demokratis. pic:Tempo, 14 Maret 1998

1. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Keluarga

Keluarga sebagai kelompok terkecil dari masyarakat merupa kan sarana penanaman nilai-nilai dan pem bentukan karakter seseorang. Keluarga memiliki peranan yang sangat besar dalam menumbuhkan budaya demokratis seseorang yang kemudian akan ditampilkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Budaya demokratis dalam keluarga dapat dilaksanakan, antara lain:
  • ditegakkannya prinsip persamaan, artinya setiap anggota keluarga memiliki hak yang sama dalam mengeluarkan pendapat;
  • ditegakkannya prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban;
  • ditegakkannya prinsip kebebasan yang bertanggung jawab;
  • ditegakkannya prinsip persatuan antara anggota keluarga;
  • mengutamakan kekeluargaan dalam menyelesaikan segala permasalahan.
Seluruh anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban yang disesuaikan dengan kedudukannya dalam keluarga. Kewajiban sebagai anggota keluarga harus kita laksanakan. Peraturan yang berlaku dalam keluarga berlaku sama. Oleh karena itu, untuk mewujudkan budaya demokrasi dalam keluarga kita dapat melatihnya dengan ikut berperan dalam mewujudkan keluarga harmonis.

Dalam keluarga, kita dapat mewujudkan budaya demokrasi, misalnya musyawarah keluarga dalam pembagian tugas dan pekerjaan rumah. Dalam musyawarah tersebut, tentunya akan ada pembagian tugas dan alasan tiap-tiap orang mendapatkan tugas yang berbeda. Seorang anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak tentunya akan diberi pekerjaan yang sangat ringan atau di bebaskan dari tugas. Anak yang masih kecil belum dapat melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pekerjaan yang lebih berat. Hal ini akan berbeda untuk anak SMP, yang tentunya akan men dapat kan hak dan kewajiban yang lebih besar karena sudah dianggap mampu melaksanakannya.

Keluarga yang melaksanakan budaya demokratis akan menumbuhkan bahwa seluruh anggota keluarga memiliki arti dan peranan yang sama, memiliki rasa tanggung jawab ter hadap berbagai masalah yang menimpa keluarga. Keluarga yang menerapkan budaya demokratis akan memiliki pengaruh terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Lingkungan keluarga yang demokratis akan melahirkan budaya demokratis dalam masyarakat.

2. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang utama dalam membentuk karakter dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik. Oleh karena itu, sekolah harus menampilkan budaya demokratis dalam pengelolaan pendidikannya. Syarat sebagai negara demokratis adalah dilaksana kannya pendidikan kewarga negaraan, karena mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan materi yang diajarkan di sekolah.

Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri memiliki tujuan untuk mewujudkan warga negara yang baik (to be good citizenship). Warga negara yang baik adalah warga negara yang melaksanakan hak dan ke wajibannya serta mewujudkan budaya demokrasi dalam berbagai segi kehidupan. Di sekolah, pembentukan dan penerapan budaya demokrasi tidak hanya melalui Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi dapat juga dilaksanakan dalam kegiatan positif lainnya, antara lain sebagai berikut.

a. Memilih Ketua OSIS

Pemilihan ketua OSIS dapat melibatkan seluruh siswa dengan pemilihan secara langsung. Kampanye pemilu pun dapat dilaksana kan dengan berbagai cara. Pemilihan ketua OSIS secara langsung dapat men dorong siswa untuk memahami praktik pemilu sebenarnya sebagai bagian dari budaya demokrasi.

b. Menentukan Ketua Kelas, Menyusun Piket, dan Tata Tertib

Penentuan ketua kelas dilaksanakan dengan kegiatan musyawarah kelas. Setiap siswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam musyawarah kelas. Setelah ketua kelas terpilih dan tata tertib kelas dibuat, semuanya memiliki kewajiban untuk menaati peraturan di dalam kelas.

c. Memberikan Kesempatan Belajar dengan Baik kepada Semua Siswa

Situasi yang tenang dan kondusif dalam belajar mendorong berhasilnya belajar siswa. Situasi tersebut dapat tercipta jika kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk belajar. Budaya demokrasi juga dapat ditunjukkan dengan sikap guru yang demokratis terhadap semua muridnya. Misalnya, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan mau mendengarkan pendapat para siswanya tersebut.

3. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Masyarakat

Budaya demokrasi dalam masyarakat dapat diwujudkan dengan berbagai tindakan, antara lain:
a. bersikap adil;
b. menghormati hak-hak orang lain;
c. suka memberikan pertolongan kepada orang lain;
d. kebebasan yang disertai tanggung jawab;
e. tidak melakukan tindakan yang merugikan kepentingan umum;
f. bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Budaya demokratis juga dapat diwujudkan oleh seluruh anggota masyarakat dalam menyusun dan melaksanakan peraturan. Segala keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat harus dimusyawarah kan bersama. Semuanya harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, artinya masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa memandang kedudukan dan status sosialnya.

Segala upaya untuk kemajuan dan pengembangan masyarakat seharusnya melibatkan masyarakat. Budaya gotong royong dan saling menyayangi merupa kan budaya yang baik untuk dipertahankan karena dengan budaya tersebut akan meningkatkan kehidupan demokratis dan tumbuhnya keadilan dalam masyarakat. Sifat masyarakat yang anarkis dan ingin menang sendiri harus dibuang jauh-jauh karena akan membuat bertambahnya masalah dan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai yang selama ini hidup dan berkembang dalam masyarakat wajib kita pelihara dan kita kembangkan.

4. Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Negara

Penerapan budaya demokrasi dalam kehidupan bernegara sudah kita bahas dalam materi sebelumnya. Contoh penerapan budaya demokrasi dalam kegiatan kenegaraan dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk kegiatan berikut.

a. Pemilihan Umum untuk Memilih Wakil Rakyat

ataupun Memilih Presiden dan Wakil Presiden Partisipasi rakyat dalam pemilu dapat diwujudkan dengan terlibat aktif dalam kampanye, pemungutan suara, dan menyalurkan suaranya. Bentuk partisipasi tertinggi adalah dengan menjadi calon anggota wakil rakyat atau membentuk pengurus partai politik.

b. Rakyat Menyampaikan Aspirasinya kepada Lembaga Wakil Rakyat

Penyaluran aspirasi rakyat dapat dilakukan secara langsung, baik melalui media massa, ataupun mewakilkannya pada lembaga infrastruktur politik. Lembaga infrastuktur politik di Indonesia, antara lain partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, organisasi massa, LSM, dan media massa.

c. Rakyat Melakukan Pengawasan terhadap Pemerintah

Pengawasan rakyat terhadap pemerintah dapat dilaksanakan melalui berbagai kebijakan perundangan yang dibuatnya dan kemudian dikaji bagaimana pelaksanaannya. Jika masyarakat menemukan penyimpangan, maka dapat melaporkannya pada pihak yang berwajib.

d. Mematuhi Peraturan Perundang-Undangan

Mematuhi peraturan perundang-undangan merupakan kewajiban kita sebagai warga negara. Ketaatan seseorang terhadap peraturan akan men dorong orang tersebut untuk berperilaku disiplin, menciptakan ketertiban, dan ketenteraman dalam masyarakat.

Sekian pembahasan mengenai Pentingnya Kehidupan Demokratis dan juga tentang Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Keluarga, Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekolah dan Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Masyarakat, semoga bermanfaat.