Unsur-unsur Fisik dan Sosial di Kawasan Asia Tenggara - Kalian akan mempelajari tentang keterkaitan unsur-unsur fisik dan sosial di kawasan Asia Tenggara. Benua Asia dapat dibedakan atas beberapa kawasan, yaitu kawasan Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Pembagian kawasan-kawasan tersebut didasarkan atas kesamaan rumpun bangsa, rumpun bahasa, rumpun budaya, dan kondisi fisik wilayahnya. Hal-hal tersebut menyebabkan kawasan Asia Tenggara memiliki karakteristik tertentu yang khas dan membedakan dengan karakteristik kawasan lainnya di Benua Asia.
Perhatikanlah peta berikut
Kondisi musimnya dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun yang berganti arah tiap enam bulan sekali. Hal ini menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim penghujan di wilayah Asia Tenggara. Keadaan alam kawasan Asia Tenggara sangat bervariatif, meliputi pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan basin.
Kawasan Asia Tenggara juga merupakan pertemuan jalur pegunungan muda Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania, sehingga kawasan Asia Tenggara memiliki banyak gunung api. Kondisi ini pula yang menyebabkan kawasan Asia Tenggara cukup labil sehingga sering terjadi bencana alam tektonisme dan ulkanisme.
Jalur Pegunungan Sirkum Pasifik membentang dari Perairan Pasifik di sebelah Utara yang membentuk rangkaian pegunungan di Kepulauan Filipina dan menuju Indonesia melalui Pulau Kalimantan bagian Timur dan berakhir di Perairan Banda. Sementara itu, jalur Pegunungan Sirkum Mediterania membentang dari Eropa Selatan yang membentuk jalur Pegunungan Arakan Yoma di Myanmar, Kepulauan Andaman, jalur Bukit Barisan di kawasan Barat Pulau Sumatra, bagian Selatan Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan berakhir di Perairan Banda.
Dataran tinggi yang ada di kawasan Asia Tenggara banyak terdapat di Thailand (Dataran Tinggi Korat), Vietnam (Dataran Tinggi Tonkin), Laos (Dataran Tinggi Bolovens), dan Indonesia (Dataran Tinggi Dieng, Gayo, dan Ranau). Lahan di daerah dataran tinggi umumnya dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dan sebagai objek wisata.
Wilayah dataran rendah terdapat di bagian Selatan Thailand, bagian Timur Semenanjung Malaka, sebagian besar wilayah Singapura dan Brunei Darussalam, Sumatra bagian Timur, Kalimantan Barat dan Selatan, serta di kawasan daerah aliran sungai. Dataran rendah tersebut terutama dimanfaatkan untuk lahan permukiman dan pertanian. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut pada umumnya subur dan merupakan lokasi pemusatan penduduk di tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara.
Jenis hutan yang ada di wilayah Asia Tenggara pada umumnya berupa hutan tropis basah yang bersifat heterogen (mencapai 60 jenis hutan yang ada), jenis hutan yang lain adalah jenis hutan homogen (seperti hutan jati dan hutan pinus), dan hutan mangrove di kawasan pantai. Bahkan, di wilayah Nusa Tenggara (Indonesia) hanya terdapat sabana (padang rumput).
Hasil hutan yang banyak dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor adalah berbagai jenis kayu, karet hutan, rotan, dan damar. Hasil-hasil hutan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, khususnya mebel dan bahan baku obat-obatan.
Persebaran fauna terpengaruh oleh persebaran flora dan sejarah geologisnya. Telah kalian pelajari di kelas VIII bahwa fauna di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, terbagi atas tiga zona, yaitu zona Indonesia bagian Barat (zona Asiatis), zona Indonesia bagian Tengah (zona peralihan), dan zona Indonesia bagian Timur (zona Australis).
Perpindahan antarzona tersebut dibatasi oleh garis khayal yang disebut garis Wallace (untuk memisah-kan antara zona Asiatis dengan zona peralihan) dan garis Weber (untuk memisahkan antara zona peralihan dengan zona Australis). Negara-negara yang memiliki fauna dengan tipe Asiatis pada umumnya adalah negara-negara yang berada di kawasan Benua Asia, yaitu negara Myanmar, Thailand, Laos, Kampuchea, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia bagian Barat, dan Singapura.
Negara yang memiliki jenis fauna khas karena merupakan zona peralihan adalah Filipina dan Indonesia bagian Tengah, sedangkan negara yang memiliki jenis fauna Australis adalah Indonesia bagian Timur dan Timor Leste.
Jendela Info Istilah garis Wallace diambil dari nama ilmuwan Inggris, Alfred Russel Wallace (1823 - 1913). Wallace berjasa dalam mengklasifikasikan beraneka jenis flora dan fauna yang tersebar di Kepulauan Indonesia dan Malaysia. Dalam penjelajahannya di Kepulauan Indonesia dan Malaysia, ia mengoleksi sedikitnya 125.000 jenis mamalia, serangga, kerang, dan reptil.
Kendala yang dihadapi tiap-tiap negara adalah banyaknya jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan pemerataannya, sehingga terjadi pemusatan-pemusatan penduduk. Untuk memperoleh gambaran tentang jumlah penduduk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, perhatikanlah tabel berikut ini.
Agama yang berkembang di kawasan Asia Tenggara, yaitu agama Islam (mayoritas dianut oleh masyarakat Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam), Kristen atau Katolik (mayoritas dianut oleh masyarakat Filipina dan Timor Leste), Hindu dan Buddha (mayoritas dianut oleh masyarakat Thailand dan Myanmar). Selain itu, berkembang pula agama Kong Hu Cu dan beberapa aliran kepercayaan di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.
Di bidang ekonomi, kebanyakan negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan negara berkembang, kecuali Singapura. Pada umumnya, ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam. Dengan adanya pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang pada kawasan ini.
Sekian materi tentang Unsur-unsur Fisik dan Sosial di Kawasan Asia Tenggara semoga dapat menambah wawasan tentang Letak, Luas, dan Batas, Iklim dan Bentang Alam, Keanekaragaman Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia dan Sosial Ekonomi kawasan Asia Tenggara.
Unsur-Unsur Fisik dan Sosial Kawasan Asia Tenggara
Asia Tenggara meliputi Semenanjung Indocina dan Melayu serta beberapa kepulauan di sekitarnya. Terdiri atas sebelas negara yang dapat dibedakan menjadi dua kawasan, yaitu kawasan benua (Myanmar, Thailand, Kampuchea, Laos, Vietnam, dan Malaysia Barat) dan kawasan kepulauan (Malaysia Timur, Singapura, Brunei Darussalam, Indonesia, Timor Leste, dan Filipina).Perhatikanlah peta berikut
1. Letak, Luas, dan Batas Kawasan Asia Tenggara
Letak, Luas, dan Batas Kawasan Asia Tenggara - Sebagian besar negara-negara di kawasan Asia Tenggara terletak di belahan bumi Utara. Secara astronomis, kawasan Asia Tenggara terletak antara 28 LU - 11 LS dan 95 BT - 141 BT. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara terletak di antara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik). Luas wilayah Asia Tenggara mencapai 2.256.781 km atau sekitar 5 dari luas wilayah Benua Asia. Berikut ini batas-batas wilayah Asia Tenggara.- a. Kawasan Asia Timur dan Samudra Pasifik di sebelah Utara.
- b. Samudra Hindia dan Benua Australia di sebelah Selatan.
- c. Kawasan Asia Selatan dan Samudra Hindia di sebelah Barat.
- d. Samudra Pasifik dan Papua Nugini di sebelah Timur.
2. Iklim dan Bentang Alam Kawasan Asia Tenggara
Iklim dan Bentang Alam Kawasan Asia Tenggara - Berdasarkan letak astronomisnya, sebagian besar wilayah Asia Tenggara berada di zona iklim tropis, hanya negara Myanmar yang sebagian kecil wilayahnya (bagian Utara) masuk dalam zona iklim subtropis.Kondisi musimnya dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun yang berganti arah tiap enam bulan sekali. Hal ini menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim penghujan di wilayah Asia Tenggara. Keadaan alam kawasan Asia Tenggara sangat bervariatif, meliputi pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan basin.
Kawasan Asia Tenggara juga merupakan pertemuan jalur pegunungan muda Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania, sehingga kawasan Asia Tenggara memiliki banyak gunung api. Kondisi ini pula yang menyebabkan kawasan Asia Tenggara cukup labil sehingga sering terjadi bencana alam tektonisme dan ulkanisme.
Jalur Pegunungan Sirkum Pasifik membentang dari Perairan Pasifik di sebelah Utara yang membentuk rangkaian pegunungan di Kepulauan Filipina dan menuju Indonesia melalui Pulau Kalimantan bagian Timur dan berakhir di Perairan Banda. Sementara itu, jalur Pegunungan Sirkum Mediterania membentang dari Eropa Selatan yang membentuk jalur Pegunungan Arakan Yoma di Myanmar, Kepulauan Andaman, jalur Bukit Barisan di kawasan Barat Pulau Sumatra, bagian Selatan Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan berakhir di Perairan Banda.
Dataran tinggi yang ada di kawasan Asia Tenggara banyak terdapat di Thailand (Dataran Tinggi Korat), Vietnam (Dataran Tinggi Tonkin), Laos (Dataran Tinggi Bolovens), dan Indonesia (Dataran Tinggi Dieng, Gayo, dan Ranau). Lahan di daerah dataran tinggi umumnya dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dan sebagai objek wisata.
Wilayah dataran rendah terdapat di bagian Selatan Thailand, bagian Timur Semenanjung Malaka, sebagian besar wilayah Singapura dan Brunei Darussalam, Sumatra bagian Timur, Kalimantan Barat dan Selatan, serta di kawasan daerah aliran sungai. Dataran rendah tersebut terutama dimanfaatkan untuk lahan permukiman dan pertanian. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut pada umumnya subur dan merupakan lokasi pemusatan penduduk di tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara.
3. Keanekaragaman Sumber Daya Alam Kawasan Asia Tenggara
a. Flora dan Fauna Kawasan Asia Tenggara
Curah hujan yang relatif tinggi dan kondisi tanah yang subur menyebabkan kawasan Asia Tenggara masih memiliki wilayah hutan yang cukup luas. Negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak memiliki area hutan hanyalah Singapura.Jenis hutan yang ada di wilayah Asia Tenggara pada umumnya berupa hutan tropis basah yang bersifat heterogen (mencapai 60 jenis hutan yang ada), jenis hutan yang lain adalah jenis hutan homogen (seperti hutan jati dan hutan pinus), dan hutan mangrove di kawasan pantai. Bahkan, di wilayah Nusa Tenggara (Indonesia) hanya terdapat sabana (padang rumput).
Hasil hutan yang banyak dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor adalah berbagai jenis kayu, karet hutan, rotan, dan damar. Hasil-hasil hutan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, khususnya mebel dan bahan baku obat-obatan.
Persebaran fauna terpengaruh oleh persebaran flora dan sejarah geologisnya. Telah kalian pelajari di kelas VIII bahwa fauna di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, terbagi atas tiga zona, yaitu zona Indonesia bagian Barat (zona Asiatis), zona Indonesia bagian Tengah (zona peralihan), dan zona Indonesia bagian Timur (zona Australis).
Perpindahan antarzona tersebut dibatasi oleh garis khayal yang disebut garis Wallace (untuk memisah-kan antara zona Asiatis dengan zona peralihan) dan garis Weber (untuk memisahkan antara zona peralihan dengan zona Australis). Negara-negara yang memiliki fauna dengan tipe Asiatis pada umumnya adalah negara-negara yang berada di kawasan Benua Asia, yaitu negara Myanmar, Thailand, Laos, Kampuchea, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia bagian Barat, dan Singapura.
Negara yang memiliki jenis fauna khas karena merupakan zona peralihan adalah Filipina dan Indonesia bagian Tengah, sedangkan negara yang memiliki jenis fauna Australis adalah Indonesia bagian Timur dan Timor Leste.
Jendela Info Istilah garis Wallace diambil dari nama ilmuwan Inggris, Alfred Russel Wallace (1823 - 1913). Wallace berjasa dalam mengklasifikasikan beraneka jenis flora dan fauna yang tersebar di Kepulauan Indonesia dan Malaysia. Dalam penjelajahannya di Kepulauan Indonesia dan Malaysia, ia mengoleksi sedikitnya 125.000 jenis mamalia, serangga, kerang, dan reptil.
b . Laut Kawasan Asia Tenggara
Kawasan Asia Tenggara memiliki sumber daya laut yang cukup luas. Hampir semua negara di kawasan Asia Tenggara memiliki wilayah perairan laut, kecuali negara Laos. Sumber daya laut di Asia Tenggara banyak dimanfaatkan untuk hal-hal berikut ini.- 1) Sebagai batas administrasi atau batas kedaulatan negara.
- 2) Sebagai sumber bahan tambang (minyak bumi, gas alam), garam, dan protein hewani (ikan).
- 3) Sebagai objek wisata pantai atau bahari dan untuk kepentingan penelitian.
- 4) Sebagai wahana olah raga, pertahanan keamanan, dan sarana transportasi.
c . Barang Tambang dan Mineral Kawasan Asia Tenggara
Jenis barang tambang dan mineral yang terdapat di wilayah Asia Tenggara cukup banyak dan bervariatif. Bahkan, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara menempatkan pemanfaatan ketersediaan barang tambang dan mineral sebagai sumber devisa utamanya. Jenis-jenis barang tambang dan mineral utama di negara-negara Asia Tenggara dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Barang Tambang Utama Negara-Negara di Asia TenggaraBarang Tambang Utama Negara-Negara di Asia Tenggara |
- Indonesia, Barang Tambang/Mineral Utama: Minyak bumi, gas alam, bouksit, timah putih, bijih besi, batu bara, intan, emas, dan perak.
- Malaysia, Barang Tambang/Mineral Utama: Timah putih, minyak bumi, gas alam, bouksit, emas, dan perak.
- Brunei Darussalam, Barang Tambang/Mineral Utama: Minyak bumi dan gas alam.
- Filipina, Barang Tambang/Mineral Utama: Bijih besi, emas, perak, kobalt, seng, mangan, minyak bumi, dan gas alam.
- Thailand, Barang Tambang/Mineral Utama: Timah putih, batu-batu mulia, batu bara, mangan, dan wolfram.
- Laos, Barang Tambang/Mineral Utama: Batu bara, gibs, timah putih, belerang, dan tembaga.
- Kampuchea, Barang Tambang/Mineral Utama: Batu-batu mulia, mangan, fosfat, emas, dan minyak bumi.
- Vietnam, Barang Tambang/Mineral Utama: Emas, bijih besi, timah, fosfat, seng, krom, minyak bumi, dan batu bara.
- Myanmar, Barang Tambang/Mineral Utama: Minyak bumi, gas alam, emas, timbal, batu bara, batu mulia, timah putih, tungsten, dan pasir kwarsa.
- Timor Leste, Barang Tambang/Mineral Utama: Minyak bumi, gas alam, emas, dan marmer.
4. Sumber Daya Manusia Kawasan Asia Tenggara
Sumber Daya Manusia Kawasan Asia Tenggara - Jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara cukup banyak, mencapai 556.017.753 jiwa. Jumlah penduduk tersebut terdiri atas berbagai macam ras dan suku bangsa asli dari masing-masing negara. Hal ini merupakan modal sumber daya manusia bagi pembangunan.Kendala yang dihadapi tiap-tiap negara adalah banyaknya jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan pemerataannya, sehingga terjadi pemusatan-pemusatan penduduk. Untuk memperoleh gambaran tentang jumlah penduduk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, perhatikanlah tabel berikut ini.
Persebaran Jumlah Penduduk Negara-Negara di Asia Tenggara. |
5. Sosial Ekonomi Kawasan Asia Tenggara
Sosial Ekonomi Kawasan Asia Tenggara - Sebagian besar masyarakat di negara-negara Asia Tenggara mendiami daerah pedesaan karena mayoritas mata pencaharian masyarakatnya adalah dari sektor agraris. Satu-satunya negara yang mayoritas penduduknya tinggal di kawasan perkotaan hanyalah Singapura, karena Singapura merupakan negara maju yang perekonomiannya ditunjang dari sektor industri dan perdagangan.Agama yang berkembang di kawasan Asia Tenggara, yaitu agama Islam (mayoritas dianut oleh masyarakat Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam), Kristen atau Katolik (mayoritas dianut oleh masyarakat Filipina dan Timor Leste), Hindu dan Buddha (mayoritas dianut oleh masyarakat Thailand dan Myanmar). Selain itu, berkembang pula agama Kong Hu Cu dan beberapa aliran kepercayaan di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.
Di bidang ekonomi, kebanyakan negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan negara berkembang, kecuali Singapura. Pada umumnya, ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam. Dengan adanya pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang pada kawasan ini.
Sekian materi tentang Unsur-unsur Fisik dan Sosial di Kawasan Asia Tenggara semoga dapat menambah wawasan tentang Letak, Luas, dan Batas, Iklim dan Bentang Alam, Keanekaragaman Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia dan Sosial Ekonomi kawasan Asia Tenggara.