Penyebab Perubahan Lingkungan

Penyebab Perubahan Lingkungan - Perhatikan keadaan sekitarmu! Ketika keadaan tanah kering, kemudian turun hujan apa yang terjadi? Tanah menjadi becek. Hal ini menunjukkan bahwa hujan telah merubah keadaan lingkungan di sekitarmu. Dari waktu ke waktu lingkungan akan mengalami perubahan. Perubahan pada lingkungan dapat diakibatkan oleh manusia maupun alam.

Penyebab Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain pengaruh angin, hujan, matahari, dan gelombang laut pada permukaan bumi.

1. Pengaruh Angin

Angin adalah udara yang bergerak. Angin bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Angin tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan.
Penyebab Perubahan Lingkungan
Penyebab Perubahan Lingkungan

a. Terjadinya angin darat dan angin laut
Terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Angin darat mulai terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 (pukul 9 malam), sedangkan angin laut mulai terjadi pada siang hari sekitar pukul 09.00. Hembusan angin darat paling kuat terjadi pada waktu matahari mulai terbit. Hembusan angin laut paling kuat terjadi kira-kira pukul 15.00 atau pukul 3 sore.

Angin darat dapat terjadi karena pada malam hari, karena suhu di daratan lebih cepat turun daripada di laut. Oleh sebab itu, tekanan udara di atas permukaan laut lebih rendah daripada di daratan. Akibatnya, terjadilah hembusan angin dari darat ke laut yang disebut angin darat.

Angin laut dapat terjadi karena pada siang hari suhu di daratan lebih cepat naik daripada suhu di laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada tekanan udara di atas lautan. Oleh karena itu, terjadilah angin yang berhembus dari laut ke daratan yang disebut angin laut.

Angin darat dan angin laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar mencari ikan di laut. Nelayan akan pergi melaut pada malam hari. Mereka memanfaatkan angin darat untuk mendorong perahu layar mereka ke tengah laut. Pada siang hari nelayan kembali ke daratan atau ke pelabuhan dengan memanfaatkan angin laut.

b. Pengaruh angin yang merugikan
Angin yang bertiup kencang dan terus-menerus dapat menyebabkan kerugian. Angin yang bertiup kencang dan tiba-tiba pada saat cuaca buruk dinamakan badai atau topan. Angin yang berkekuatan besar dapat menerjang segala yang dilaluinya. Bangunan yang kokoh pun bisa roboh dan hancur. Pohon-pohon banyak yang tumbang sehingga menimpa rumah atau kendaraan di bawahnya. Angin kencang seperti badai atau topan banyak menelan harta benda dan korban jiwa.

Contoh angin yang sangat kencang dan merugikan adalah:
  1. Angin Bohorok: merusak tanaman tembakau di Deli (Sumatra Utara).
  2. Angin Kumbang terjadi di Tegal dan Cirebon.
  3. Angin Gendhing terjadi di Pasuruan dan Probolinggo.
  4. Angin Brubu terjadi di Makassar (Ujung Pandang).
  5. Angin Tornado terjadi di Amerika Serikat. 
Angin Tornado membentuk sebuah pusaran (spiral), dan pusaran ini menarik semua benda dan makhluk hidup yang ada di dekatnya, kemudian semuanya dilemparkan kembali.

c. Pengaruh angin yang menguntungkan
Angin yang bertiup kencang tidak selamanya mendatangkan kerugian. Wilayah yang selalu ditiup angin kencang dapat memanfaatkan angin tersebut. Pengaruh angin yang dimanfaatkan oleh
manusia antara lain:

  1. Angin kencang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir angin.
  2. Angin dimanfaatkan untuk olahraga terbang layang, selancar angin, maupun perahu layar.
  3. Angin digunakan untuk bermain layang-layang. Angin dapat menguntungkan dan merugikan kita.

2. Pengaruh Hujan

Hujan merupakan siklus alam yang berasal dari penguapan air di permukaan bumi terutama air laut karena terkena sinar matahari. Uap air tersebut lama-kelamaan akan membentuk awan yang bergumpal-gumpal yang akan menjadi mendung. Suhu yang rendah menyebabkan awan mendung mencair menjadi air hujan.

Hujan mempunyai pengaruh baik dan buruk bagi kehidupan di bumi dan bagi permukaan bumi. Keuntungan terjadinya hujan antara lain:
a. Tumbuhan yang membutuhkan banyak air, misalnya padi, bisa ditanam.
b. Hujan membuat udara menjadi lebih segar.
c. Air hujan melarutkan kotoran di udara sehingga udara menjadi bersih.

Hujan deras yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai hal, antara lain:
a. Banjir, dapat menyebabkan rusaknya tanah pertanian dan bangunan-bangunan yang ada. Hal ini karena arus air yang deras dapat menghanyutkan tanah yang ada di lapisan atas.
b. Erosi, sering terjadi di daerah yang miring.

Hujan membuat udara menjadi segar dan lebih bersih. Hujan yang deras dapat menyebabkan banjir dan erosi.

3. Pengaruh Gelombang Laut

Gelombang laut dapat terjadi karena pengaruh angin dan gempa. Gelombang laut yang disebabkan oleh angin terjadi akibat adanya gerakan air laut di permukaan sehingga arah gelombang tergantung pada kecepatan angin dan waktu di mana angin bertiup. Sedangkan gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi terjadi akibat adanya tanah longsor atau letusan gunung berapi di dasar laut.

Gelombang laut yang sangat besar dapat menerjang pantai sehingga mengakibatkan pengikisan pantai yang disebut abrasi. Abrasi dapat merusak ekosistem pantai seperti karang, pasir, dan hewan-hewan yang tinggal di pantai. Untuk mencegah abrasi dipasang pemecah gelombang laut dan menanam pohon bakau di pantai. Selain itu, gelombang laut yang besar dapat menyulitkan kapal atau perahu yang sedang berlayar.

4. Pengaruh Matahari

Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar di bumi yang sangat penting bagi kehidupan. Cahaya matahari membuat keadaan di permukaan bumi menjadi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas dari matahari, bumi ini akan membeku seperti es. Tidak ada tumbuhan yang dapat hidup di es. Jika tidak ada tumbuhan, hewan dan manusia tidak dapat hidup. Panas matahari dan hujan dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Panas matahari dan air hujan dapat mengakibatkan lapisan batuan menjadi lapuk. Pelapukan lapisan batuan dapat menghasilkan padang pasir dan lapisan tanah baru.

Pelapukan batuan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan disebut pelapukan fisika. Sedangkan pelapukan lain bisa disebabkan oleh makhluk hidup (pelapukan biologi) dan pelapukan yang disebabkan oleh zat kimia (pelapukan kimiawi). Panas matahari dapat juga menyebabkan kebakaran hutan yang sering terjadi pada musim kemarau.

Sekian pembahasan mengenai artikel Penyebab Perubahan Lingkungan, semoga bermanfaat.