Perambatan, Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

Salah satu bentuk energi yang lain adalah bunyi. Bunyi disebabkan benda yang bergetar. Semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contoh sumber bunyi, misalnya drum, gitar, seruling, kaleng yang jatuh, meja yang dipukul, dan klakson.

Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran. Adapun banyak getaran dalam satu detik disebut frekuensi. Bunyi dengan frekuensi teratur disebut nada, sedangkan bunyi dengan frekuensi tidak teratur disebut desah.
Perambatan, Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Perambatan, Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

Manusia dapat mendengar bunyi yang jumlah getarannya berkisar 20 sampai 20.000 getaran per sekon, yang disebut audiosonik. Infrasonik adalah bunyi yang getarannya kurang dari 20 getaran per sekon. Bunyi infrasonik hanya dapat didengar oleh hewan tertentu, misalnya jangkrik dan gajah. Adapun bunyi yang getarannya lebih dari 20.000 getaran per sekon disebut ultrasonik. Bunyi ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan-hewan tertentu, misalnya lumba-lumba dan kelelawar.

Perambatan, Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

Telinga manusia lebih peka terhadap bunyi dengan frekuensi sekitar 1000 getaran per sekon. Tingkat frekuensi tersebut merupakan percakapan biasa. Ketika berbisik, suara kita mencapai 50 getaran per sekon, sedangkan ketika berteriak dapat mencapai 10.000 getaran per sekon. Bunyi memiliki tingkat kekerasan atau intensitas. Satuan kekerasan bunyi adalah desibel (dB). Suara terpelan yang dapat didengar mempunyai intensitas sebesar 0 dB. Sedangkan bunyi yang keras dan membuat telinga sakit memiliki intensitas sebesar 139 dB. Tingkat kekerasan sumber bunyi berbeda satu sama lain.

1. Perambatan Bunyi

Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi di tempat lain melalui media. Di luar angkasa tidak ada udara atau disebut hampa udara. Pada ruang hampa udara, bunyi tidak dapat terdengar. Media perambatan bunyi adalah benda padat, cair, dan gas. Perambatan bunyi juga memerlukan waktu. Kecepatan perambatan bunyi disebut juga cepat rambat bunyi. Berdasarkan penelitian, cepat rambat bunyi pada baja kira-kira 6000 m per sekon, di air kira-kira 1500 m per sekon, dan di udara pada suhu 20°C adalah 343 m per sekon.

a. Bunyi merambat melalui benda padat

Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidak sama. Perambatan bunyi melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada melalui benda cair atau gas. Tempelkan telingamu ke dinding! Mintalah temanmu untuk memukul bagian dinding yang lain! Bunyi pukulan akan terdengar. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui benda padat. Bunyi pukulan dinding terdengar lebih keras melalui dinding daripada melalui udara. Jadi bunyi merambat lebih baik melalui benda padat daripada udara.

b. Bunyi merambat melalui benda cair

Perambatan bunyi dapat melalui air. Ketika kita membenturkan dua buah batu di dalam air, bunyinya bisa terdengar dari luar air. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui air. Bunyi benturan tersebut lebih lemah dibandingkan bunyi benturan batu di luar air. Hal ini menunjukkan bahwa rambatan bunyi melalui air kurang baik dibanding melalui udara.

c. Bunyi merambat melalui benda gas

Salah satu benda gas adalah udara. Bunyi dapat melalui udara, seperti bunyi guntur yang sering kita dengar pada saat hujan. Ketika terjadi guntur, tekanan udara berubah, yaitu naik turun. Perubahan tekanan ini terus berpindah melalui tumbukan bagian-bagian kecil molekul udara. Dengan demikian, gelombang bunyi merambat ke segala penjuru dan terdengar dari berbagai arah. Contoh lain, pada saat lonceng dipukul, kita mendengar bunyinya. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui udara. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas.

2. Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

Bunyi mempunyai sifat dapat dipantulkan dan diserap. Bunyi akan dipantulkan bila mengenai benda yang permukaannya keras. Sebaliknya, bunyi akan diserap jika mengenai benda yang permukaannya lunak. Benda yang permukaannya lunak dapat dijadikan sebagai peredam suara, misalnya kapas, karpet, wol, kertas, spon, busa, kain, dan karet. Benda tersebut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya gaung. Peredam bunyi biasanya digunakan pada gedung bioskop, studio rekaman, dan gedung pertemuan agar pantulan bunyi yang dihasilkan tidak mengganggu bunyi aslinya.

Ada beberapa bunyi pantul yang dapat kita ketahui:

a. Gaung

Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya. Gaung menyebabkan bunyi asli terganggu sehingga suara yang terdengar tidak jelas. Misalnya:
  • Bunyi asli : ke-ma-ri
  • Bunyi pantul : ke-ma-ri
  • Bunyi terdengar : ke - - - - - ri

b. Gema

Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi bila sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya jauh, misalnya kita berteriak di tebing, seolah-olah ada yang menirukan suara kita. Gema sering terjadi di gua, lembah, bukit yang jaraknya jauh, dan permukaannya keras dan rapat.

Bunyi pantul dapat memperkuat atau memperkeras bunyi asli. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mengukur suatu kedalaman tempat. Misalnya mengukur kedalaman laut. Caranya dengan mencatat waktu yang diperkirakan oleh bunyi untuk merambat dari sumber bunyi ke dasar laut kembali lagi ke sumber bunyi. Bunyi mempunyai sifat dapat dipantulkan dan diserap. Bunyi pantul ada dua, yaitu gaung dan gema.

Rangkuman Perambatan, Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

  • Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi tidak dapat kita lihat tetapi dapat dirasakan.
  • Panas atau kalor merupakan suatu bentuk energi yang dihasilkan oleh sumber panas seperti gesekan dua benda, api, dan matahari.
  • Panas dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi (melalui zat perantara tanpa diikuti zat), konveksi (melalui zat perantara beserta zatnya), radiasi (perpindahan secara langsung tanpa zat perantara).
  • Bunyi merupakan bentuk energi yang disebabkan oleh benda bergetar.
  • Getaran bunyi merambat ke segala arah. Kuat lemahnya bunyi disebabkan oleh simpangan getaran.
  • Frekuensi merupakan banyaknya getaran dalam satu detik. Nada merupakan bunyi dengan frekuensi yang teratur. Sedangkan desah merupakan bunyi dengan frekuensi yang tidak teratur.
  • Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas.
  • Bunyi dapat dipantulkan apabila mengenai benda yang permukaannya keras dan diserap apabila mengenai benda yang permukaannya lunak.
  • Gaung merupakan bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya. Sedangkan gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.
Kamus Pengetahuan Alam
Benda langit : benda yang berada di angkasa.
Energi : kemampuan untuk melakukan usaha.
Termos : alat yang dapat mencegah perpindahan panas.