Ginjal, Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia

Ginjal, Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia - Pada materi pelajaran IPA kelas 9 kali ini akan membahas mengenai Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia khususnya tentang ginjal, kulit, paru-paru dan hati serta tentang fungsi dari urin manusia dan pemahaman akan osmoregulasi yang terjadi pada setiap makhluk itu tidak sama, untuk lebih jelasnya dapat disimak dalam penjelasan dibawah ini.

Ginjal, Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia

Proses metabolisme didalam badan membuahkan zat-zat sampah yang dikenal dengan karbondioksida, asam urat, amonia, urea, atau bahkan air. Zat-zat sampah ini seandainya dibiarkan menumpuk di dalam badan dapat meracuni & berbahaya bagi organ tubuh. Buat menghindari masalah akibat zat-zat sampah ini, zat-zat tersebut mesti dikeluarkan dari sel, jaringan, selanjutnya dari dalam tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sampah ini dari sel, jaringan, & badan inilah yang dinamakan dengan ekskresi.
Ginjal, Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia
Ginjal, Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia

Proses pengeluaran (ekskresi) ini nyaris senantiasa melibatkan proses osmoregulasi, satu buah proses untuk memelihara tekanan osmosis didalam badan manusia & hewan dalam menghadapi keadaan kondisi dari lingkungan.

Bagian tubuh yg biasanya difungsikan utk melaksanakan osmoregulasi pada tiap-tiap macam hewan cukup bervariasi.
a. Hewan sederhana (hewan berpori/porifera) bagian badan yg diperlukan buat mengatur fokus cairan tubuhnya pass dgn proses difusi & osmosis langsung lewat membran sel .
b. Hewan bersel satu (contohnya Amoeba, Paramaecium), bagian badan yg dimanfaatkan didalam osmoregulasi yaitu vakuola kontraktil lewat prosedur difusi & osmosis.
c. Hewan darat, osmoregulasi berlangsung lewat organ pengeluaran (ekskresi), berupa ginjal. Dalam elemen ini ginjal berperan juga sebagai organ ekskresi & osmoregulasi.
d. Hewan vertebrata & invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi lewat organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus. 

Ginjal,

Salah satu system pengeluaran pada manusia yaitu system urin. System urin manusia tersusun dari ginjal, ureter, kantung kemih, & uretra (perhatikan pada Gambar). System urin berfungsi juga sebagai berikut :
  1. Menyaring zat-zat sampah metabolisme dari darah;
  2. Mengontrol volume darah, yakni bersama mengeluarkan kelebihan air yg dihasilkan sel-sel badan.
  3. Mempertahankan jumlah air dalam darah penting buat memelihara tekanan darah supaya aktivitas gas, & pengeluaran zat sampah padat terus normal.
  4. Memelihara keseimbangan fokus garam-garam tertentu. Garam-garam ini mesti ada dalam fokus tertentu buat kelangsungan aktivitas sel.
Organ penting system urin yaitu sepasang ginjal. Organ ini berwarna merah coklat, berbentuk seperti biji kacang merah. Letak ginjal di daerah pinggang, tepatnya di perut bidang belakang & dilindungi tulang-tulang rusuk. Ginjal menyaring darah yg sudah mengandung zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh.
Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia
Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia

Semua darah dalam badan melintasi ginjal berkali-kali dalam sehari. Gambar diatas memperlihatkan susunan ginjal. Ke-2 gambar tersebut menunjukkan bahwa darah memasuki ginjal lewat arteri ginjal. Seterusnya darah meninggalkan ginjal lewat vena ginjal.

Ginjal terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar dinamakan korteks, sedangkan lapisan dalam dinamakan medula. Satu Buah ginjal tersusun atas sekitar satu juta nefron. Nefron merupakan satuan penyaring paling kecil ginjal. Satu nefron tersusun atas glomerulus, Simpai Bowman, saluran berkelok-kelok, Ansa Henle, & saluran pengumpul ginjal. Air, gula, garam, & zat sampah dari darah masuk ke nefron. Waktu masuk nefron, darah bertekanan tinggi. Darah dgn segera mengalir ke kapiler dalam nefron. Kumpulan kapiler dalam nefron dinamakan glomerulus (jamak = glomeruli) yg ditemukan di bidang korteks. 

Lihat pada gambar dibawah! Dikarenakan tekanan darah yg tinggi sehingga air, glukosa, vitamin, asam amino, protein berukuran kecil, urea, asam urat, garam, & ion dapat menembus kapiler masuk ke sektor nefron yg dinamakan Simpai Bowman. Simpai Bowman ialah bangunan berbentuk mangkuk yg melingkupi glomerulus. Dalam proses ini sel-sel darah & sebahagian besar protein tak mampu menembus dinding kapiler lantaran terlampaui besar. Akibatnya sel-sel darah & protein tertinggal dalam kapiler.
Glomerulus
Glomerulus
Cairan dalam Simpai Bowman mengalir ke saluran berkelok-kelok & Ansa Henle. Ansa Henle merupakan saluran sempit berbentuk U. Tatkala cairan berada di sepanjang saluran-saluran ini, sebahagian agung ion, air, & seluruh glukosa, asam amino, & protein berukuran kecil diserap kembali ke dalam aliran darah. Proses penyerapan kembali zat-zat yg masihlah dipergunakan badan ini dinamakan reabsorbsi. Molekul kecil seperti air diserap kembali ke kapiler dengan cara difusi. Difusi ialah aktivitas molekul zat dari ruangan yg berkonsentrasi tinggi ke ruangan yg berkonsentrasi rendah. Zat lain contohnya ion, dikembalikan ke kapiler dengan cara transport aktif. Transport aktif yakni aktivitas molekul dari satu larutan ke larutan lain dengan memanfaatkan energi.

Kapiler-kapiler yang berisi zat yang diserap kembali kemudian bersatu membentuk vena kecil. Vena-vena kecil bersatu membentuk vena ginjal. Vena ginjal mengembalikan darah yang sudah disaring ke sistem peredaran.

Di samping peristiwa di atas, di dalam saluran pengumpul terjadi proses lain yaitu masuknya zat-zat sampah dari pembuluh darah. Zat-zat sampah merupakan zat sampah yang masih tersisa di dalam pembuluh darah saat filtrasi. Dengan proses ini urin di dalam saluran pengumpul lebih pekat lagi.

Sesudah penyerapan kembali, cairan yang tersisa dalam saluran merupakan cairan zat sisa (disebut urin) yang mengandung garam dan zat sampah lain. Urin kemudian mengalir ke saluran pengumpul ginjal yang terletak di bagian medula. Keseluruhan proses penyaringan cairan dalam ginjal bisa dilihat pada dibawah ini.
Penyaringan dan penyerapan kembali (reabsorbsi) dalam nefron.
Penyaringan dan penyerapan kembali (reabsorbsi) dalam nefron.
Urin dalam masing-masing saluran pengumpul mengalir ke suatu daerah berbentuk seperti cerobong asap, yang disebut pelvis atau piala ginjal. Saluran ini kemudian berlanjut ke ureter. Ureter adalah saluran yang berpangkal dari ginjal menuju kantung kemih. Kantung kemih adalah kantung berotot yang menyimpan urin.

Dalam kantung kemih urin disimpan sementara hingga dikeluarkan dari tubuh; selanjutnya urin disalurkan ke uretra untuk dialirkan ke luar tubuh. Jumlah urin yang keluar tergantung pada jumlah cairan yang diminum dan volume cairan yang dikeluarkan. Orang dewasa rata-rata menghasilkan urin sekitar 1 liter tiap hari.

Ginjal adalah organ yang sangat penting dalam pembuangan sisa metabolisme yang berupa zat racun yang tidak dapat dilakukan oleh organ ekskresi lain. Salah satunya adalah urea sebagai sisa metabolisme asam amino (penyusun protein). Urea ini hanya dapat dikeluarkan melalui ginjal. Ginjal juga menyaring zat sampah lain dari aliran darah.

Analisis
  1. Korteks ginjal tersusun atas nefron. Apa fungsi nefron? Nefron merupakan unit penyaring terkecil dari ginjal, berfungsi untuk menyaring zat-zat sampah di dalam tubuh.
  2. Lapisan medula ginjal terdiri dari saluran-saluran yang kemudian bergabung membentuk ureter. Apa peran saluran-saluran tersebut? Membuang zat-zat sampah melalui urin.
  3. Di samping menyaring zat buangan dari darah, apa fungsi lain ginjal? Mengontrol volume darah dan menjaga keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu agar kegiatan sel tidak terganggu

Organ Pengeluaran Lain

Untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme di samping sistem urin, terdapat organ pengeluaran lain, yaitu kulit, paru-paru, dan hati.

Kulit

Kulit adalah organ terluas tubuh. Kulit hanya beberapa milimeter tebalnya, tersusun dari dua lapisan jaringan, yaitu kulit ari (epidermis) dan kulit jangat (dermis). Epidermis merupakan lapisan permukaan kulit. Epidermis tersusun dari berlapis-lapis sel. Sel-sel terluar adalah sel-sel mati. Beribu-ribu sel ini lepas setiap waktu. Sebagai penggantinya, sel-sel baru dihasilkan pada dasar epidermis.
Susunan kulit manusia.
Susunan kulit manusia.

Dermis adalah lapisan jaringan di bawah epidermis. Lapisan ini lebih tebal daripada epidermis dan berisi pembuluh darah, saraf, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat.

Sebagai bagian dari sistem pengeluaran, kulit mempunyai kelenjar keringat. Kelenjar keringat adalah kelenjar yang terdapat di lapisan dermis yang berfungsi untuk mengeluarkan air dan garam (natrium klorida).

Kurang lebih ada tiga juta kelenjar keringat dalam dermis. Kelenjar keringat membantu mengeluarkan sisa urea. Adanya kelenjar keringat juga merupakan bagian dari cara untuk mempertahankan panas tubuh agar suhunya tetap. Ketika tubuh menjadi panas, pembuluh darah melebar. Pori-pori kulit terbuka dan mengeluarkan keringat. Cairan keringat keluar dari kulit. Selama keringat menguap tubuh terasa dingin, karena panas tubuh dipinjam untuk menguapkan keringat.

Paru-paru

Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350 ml air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.

Hati

Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel darah merah dan menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna empedu (bilirubin) . Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses. Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.

Sekian pembahasan mengenai Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia khususnya tentang ginjal, kulit, paru-paru dan hati serta tentang fungsi dari urin manusia dan pemahaman akan osmoregulasi yang terjadi pada setiap makhluk itu tidak sama, selamat belajar!