Menanggapi Misteri Burung Merah

Daya tarik novel Misteri Burung Merah - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai menanggapi novel misteri burung merah, dengan mempelajari materi ini nantinya kalian akan dapat mengemukakan hal yang menarik dari novel dengan alasan yang logis, untuk lebih jelasnya silahkan simak dalam penjelasan berikut ini!

Menanggapi Novel Misteri Burung Merah

Misteri Burung Merah merupakan judul novel terjemahan karya Sharon Creech. Paparan di bawah ini adalah ulasan ataupun tanggapan tentang novel tersebut. Perhatikan pembicaraan berikut dengan baik.

Nisa : "Teman-teman, menurut saya, setelah sukses dengan novelnya yang berjudul Perjalanan Dua Purnama, Sharon Creech mencoba untuk menciptakan novel berikutnya yang tidak kalah dengan judul Misteri Burung Merah. Dalam novelnya kali ini Sharon Creech menghadirkan perpaduan yang indah antara humor, kasih sayang, serta filosofi sederhana.

Nah, novel Misteri Burung Merah karya Sharon Creech ini men ceritakan petualangan seorang remaja bernama Zinnia Taylor, 14 tahun, yang memiliki keluarga besar. Mereka terdiri dari ayah-ibu, tiga saudara perempuan–Gretchen, May dan Bonnie, tiga saudara laki-laki–Will, Ben dan Sam, serta Paman Nate dan Bibi Jessie. Karena rambutnya yang merah, maka Pam Nate menjuluki Bibi Jessie itu si Burung Merah.
Menanggapi Novel Misteri Burung Merah
Menanggapi Novel Misteri Burung Merah

Zinnia Taylor menjadi lebih dekat dengan keluarga Paman Nate dibandingkan dengan keluarganya sendiri sejak Rose–anak tunggal Paman Nate meninggal pada usia empat tahun karena menderita batuk rejan. Mereka tinggal di sebuah kota bermana Bybanks. Daerah itu sebagian besar merupakan daerah pertanian.

Pada suatu musim semi, Zinny menemukan jalan setapak di belakang rumahnya. Pada saat pertama kali Zinny menemukan jalan itu, Paman Nate dan Bibi Jessie terlihat seolah-olah menyembunyikan suatu rahasia. Mereka tak ingin orang lain menemukannya. Zinny pun berusaha untuk membersihkan jalan setapak yang telah ditumbuhi rumput dan semak liar itu. Setelah mempelajari di museum ia tahu bahwa jalan itu merupakan jalur Bybanks–Chocton ratusan tahun yang lalu. Nama-nama tempat yang dilalui oleh jalan itu terdengar aneh dan menakutkan. Misalnya, Jalan Dara, Lembah Gagak, Bukit Jari Bayi, Bukit Berunang Ngantuk, Lembah Hantu, dan Bukit Bayangan Kematian.

Bibi Jessie kemudian meninggal setelah Zinny memperlihatkan sebuah medali dan ular yang ditemukannya pada jalan setapak. Seluruh keluarga Zinny, lebih-lebih lagi Paman Nate merasa sangat kehilangan. Zinny merasa sangat bersalah karena tidak seharusnya ia memperlihatkan ular yang ditemukannya pada Bibi Jessie. Bibi Jessie memang sangat takut pada ular. Meskipun demikian, dokter mengatakan bahwa kematiannya karena diabetes.

Sejak saat iu pula Paman Nate memiliki kebiasaan aneh, berkeliaran, memotret, berbicara pada diri sendirim dan kepada orang tak tampak. Salah satunya kepada sekor Burung Merah yang dianggapnya sebagai perwujudan Bibi Nate.

Paman Nate menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencoba menangkapnya. Terkadang ia terlihat berkeliaran ke arah padang rumput serta perbukitan di sekitar jalan setapak sambil membawa sebatang tongkat untuk memukul apa saja yang mirip dengan ular. Sementara itu, Zinny pun bertekad menyingkap seluruh jalan setapaknya untuk mengungkap misteri di balik jalan setapak itu yang mungkin berhubungan dengan Si Burung Merah atau Bibi Jessie."

Ima : "Kamu sudah menceritakan begitu mendetail tentang isi novel Misteri Burung Merah. Nah, kalau daya tariknya apa?"

Nisa : "Menurut saya, meskipun novel ini termasuk dalam kategori fiksi misteri bahasa yang digunakan dalam novel ini terkesan ringan dan mudah untuk dinikmati. Bahkan, novel ini dipenuhi dengan humor-humor ringan yang menjadi lucu karena sikap yang diambil oleh pelakunya adalah apa adanya."

Ima : "Di samping bahasanya, barang kali ada yang menarik lainnya? Atun mau menambahkan?"

Atun : "Ya, memang banyak daya tarik dari novel tersebut. Di samping bahasanya, adalah pertanyaan yang selalu diajukan penghuni Bybanks setiap kali bertemu keluarga Taylor, "Kamu Taylor yang mana?" Pertanyaan tersebut kerap kali muncul karena jarak usia antara Zinny dan saudara-saudaranya terlalu dekat sehingga membuat mereka dulit untuk dibedakan. Sampai-sampai seseorang menyarankan ibu Zinny untuk melakukan KB.

Nisa : "Hal menarik lainnya juga terlihat pada usaha keras Jake untuk mendekati Zinny yang selalu disalahartikannya. Oleh Zinny pendekatan Jake itu sebagai usaha Jake mendekati May. Sangkaan itu muncul karena Zinny merasa bahwa ia sudah seringkali ditipu oleh banyak lelaki yang menyuapnya dengan banyak hadiah hanya untuk mendapatkan May.

Selain penuh dengan humor, novel ini juga dilengkap dengan filsafat sederhana seperti "Hidup adalah semangkuk spageti, di dalamnya engkau bisa mendapatkan bakso daging" serta "Bahkan monyetpun bisa jatuh dari pohon" yang disulam oleh Bibi Jessie sebagai hiasan dinding.

Sebagai novel yang juga menghadirkan sentuhan kasih sayang dalam keluarga dalam kisahnya, agaknya novel ini sangat cocok untuk dinikmati anak-anak hingga remaja bahkan oleh dewasa sekalipun. Novel ini sendiri dibagi dalam 46 bagian, setiap bagiannya memiliki judul sehingga tidak akan terasa membosankan ketika membacanya.

Atun : "Saya menambahkan pendapat Nisa bahwa kekuatan novel ini selain terletak pada pembentukan karakter tokohnya yang kuat, sebagaimana yang dijelaskan Nisa tadi, juga terletak pada penggunaan bahasanya yang simpel namun padat. Sebagai novel terjemahan, hasil penerjemahan novel ini ke dalam bahasa Indonesia juga patut diacungi jempol karena mampu mempertahankan kekuatan pemilihan kata dalam bahasa Indonesia yang biasa lebih bertele-tele dalam bahasa Inggris.

Selain berisi ringkasan, uraian di atas komentar dalam dialog di atas menjelaskan pula daya tarik novel, baik itu yang disebabkan oleh faktor pengarang, penggunaan bahasa, gaya penyampaian, penokohan, ataupun pesan-pesannya.

Beberapa ulasan yang berkaitan dengan daya tarik novel, misalnya, sebagai berikut.
  1. Dalam novelnya kali ini, Sharon Creech menghadirkan perpaduan yang indah antara humor, kasih sayang, serta filosofi sederhana.
  2. Meskipun novel ini termasuk dalam kategori fiksi misteri, bahasa yang digunakan dalam novel ini terkesan ringan dan mudah untuk dinikmati. Bahkan, novel ini dipenuhi dengan humor-humor ringan yang menjadi lucu karena sikap yang diambil oleh pelakunya adalah apa adanya.
  3. Novel ini juga dilengkap dengan filsafat-filsafat sederhana seperti "Hidup adalah semangkuk spageti, di dalamnya engkau bisa mendapatkan bakso daging" serta "Bahkan monyet pun bisa jatuh dari pohon" yang disulam oleh Bibi Jessie sebagai hiasan dinding.
Daya tarik sebuah novel dapat disebabkan oleh unsur penggunaan bahasa, gaya penyampaian, penokohan, ataupun pesan-pesannya.

Isi Novel Misteri Burung Merah:
Pada suatu musim semi, Zinny panggilan dari Zinnia Taylor menemukan jalan setapak di belakang rumahnya. Pada saat pertama kali Zinny menemukan jalan setapak itu, paman Nate dan bibi Jessy terlihat seolah mengetahui tentang jalan setapak menuju perbukitan itu danmereka tak ingin yang lain mengetahuinya. Zinny pun berusaha membersihkan jalan setapak yang telah di tumbuhi rumput. Nama – nama tempat yang dilalui oleh jalan setapak itu pada peta di museum terdengar menakjubkan dan aneh seperti jalan dara , lembah gagak, bukit jari bayi, bukit beruang mengantuk, bahkan lembah hantu dan bukit bayangan kematian justru terdengar menakutkan.

Saat kematian bibi Jessy yang terjadi setelah Zinny memperlihatkan sebuah medali dan ular yang ia temukan di jalan setapak itu, semua keluarga Zinny merasa kehilangan atas kematian bibi Jessy. Zinny merasa sangat bersalah atas kematian bibi jessy. bibi Jessy sangat takut pada ular sehingga Zinny merasa bersalah, meskipun dokter mengatakan bahwa kematian bibinya karena diabetes.

Sejak saat itu paman Nate memiiki kebiasaan aneh, berkeliaran, memotret, berbicara, pada diri sendiri dan kepada orang tak tampak. Salah satunya adalah bibi Jessy, si burung merahnya dia dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menangkapnya. Terkadang ia terlihat berkeliaran ke arah padang rumput serta perbukitan di sekitar jalan setapak sambil membawa sebatang tongkat untuk memukul apa saja yang mirip dengan ular karena bibi Jessy paling takut dengan ular. Zinny pun bertekat melihat seluruh jalan setapak untuk mengungkap misteri di balik jalan setapak yang mungkin berhubungan dengan si burungmerah bibi Jessy

Lama kelamaan Zinny merasa bosan untuk menjelaskan pada setiap orang, terlebih pada ayah dan ibunya. Zinny pun mencari cara agar orang lain dapat membedakan nya dengan mudah. Greatchen pun slalu memakai baju hijau, May menggunakan baju buncis, Zinny melukis bunga zinnia pada semua bajunya. namun usaha – usaha itu pun terkadang sia- sia karena masih saja ada orang yang salah dalam membedakan merek.

Sinopsis Misteri Burung Merah: Chasing Redbird 
Ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Zinny Taylor yang tinggal di pinggiran kota kecil Bybanks bersama keluarga besarnya. Ia merasa terasingkan dalam keluarganya sendiri, ini dikarenakan dia memiliki 6 saudara, 3 adik laki - laki, seorang adik perempuan dan 2 kakak perempuan. Mereka adalah Will, Ben, Sam, Bonnie,May, Gretcheen.

Namun May kakaknya yang menyebabkan dia tidak betah di rumah, karena May selalu mengatai Zinny aneh dan pelit. May terkenal sangat cantik. Banyak teman laki- laki Zinny pura-pura mendekati Zinny untuk meluruskan tujuan mereka mendekati May. Jadi Zinny tidak senang dengan keadaan ini, ia merasa bagaikan babi di balapan anjing. Hingga Zinny selalu merasa lebih betah tinggal dengan bibi Jessie dan paman Nate yang kebetulan tinggal disamping rumahnya.

Sebenarnya paman Nate adalah sosok yang agak arogan namun kadang - kadang lucu. Ini terlihat saat ia memanggil keponakannya dengan " Cebong-Cebong" dan perempuan "Labu", serta panggilan "Burung Merah" kepada bibi Jessie karena bibi Jessie sangat cantik dan rambutnya agak kemerah - merahan. Apabila dia mengumpat selalu mengatakan "kutu kupret". Paman dan bibinya sebenarnya mempunyai anak perempuan seumuran Zinny bernama Rose, namun ia telah meninggal saat usia 4 tahun karena batuk rejan. Hingga pada suatu hari ia menemukan peta tua yang menghubungkan jalur Bybanks - Chocton saat rekreasi kelasnya ke museum. Hingga Zinny memutuskan untuk memecahkan misteri peta tua tersebut. Saat ia mulai membersihkan jalur rahasia peta tua, bibi Jessie meninggal setelah melihat medali dan ular kecil yang di tangkap oleh Zinny.

Maka ia harus melanjutkan misteri ini sampai tuntas karena ia merasa bahwa ialah penyebab kematian bibi Jessie, padahal di akhir cerita di sebutkan kalau penyebab meninggalnya bibi Jessie karena lupa menyuntikkan insulin kedalam tubuhnya. Tapi Zinny tetap merasa bersalah karena dia jugalah penyebab kematian Rose, karena batuk rejan ditularkan oleh Zinny. Zinny meminta izin untuk berkemah di jalan setapak rahasia tersebut dalam 10 hari.

Saat Zinny sudah menyelesaikan setengah jalur ia menemukan sebuah gubuk yang tak berpenghuni, saat ia mengintip ia sangat terkejut, disitu terdapat jas dan parfum bibi Jessie dan barang - barang Rose kecil. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah untuk memberi tahu paman Nate yang sedang sakit. Namun diperjalanan pulangnya ia bertemu dengan Jake Boone yang sungguh mencintainya. Dan pada hari - hari kedepannya ia sudah berhasil menuntaskan jalur rahasia tersebut dan dari Pemerintah Bybanks telah meresmikan jalur Bybanks - Chocton. Saat itu Zinny Taylor menjadi sangat terkenal.

Novel ini bercerita tentang keluarga dan sedikit kisah remaja yang tak terlalu vulgar, jadi ini sangat bagus sebagai bacaan segala umur. Alurnya juga sangat mudah untuk diikuti. Penerjemah novel ini sangat cerdas sekali dalam mengalih bahasakan. Namun pada akhir cerita tidak di sebutkan bagaimana akhir kisah Jake Boone -Zinny Taylor.