Membuat Kesimpulan dari Gagasan Wawancara Narasumber - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara membuat kesimpulan yang baik dan benar tentang gagasan yang diberikan oleh narasumber di dalam sebuah wawancara, adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah agar nantinya sobat akan dapat membuat kesimpulan
mengenai pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber yang disampaikan dalam wawancara, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Informasi yang disampaikan narasumber biasanya berupa pikiran, pendapat, dan gagasan. Agar kalian mendapatkan informasi tersebut secara jelas dan fokus, kalian perlu memiliki keterampilan dalam menyimak pemikiran, pendapat, dan gagasan narasumber.
Pemikiran, pendapat, dan gagasan narasumber tersebut yang nantinya dapat kalian rangkum dalam sebuah kesimpulan. Simaklah wawancara berikut beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian.
A: Menurut Bapak, bagaimanakah upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk menanggulangi bencana kekeringan ini?
B : Bantuan air bersih merupakan salah satu cara alternatif menolong warga yang kesulitan air bersih. Namun, hal itu tidak akan pernah menyelesaikan akar permasalahannya, karena kekeringan bukanlah persoalan yang berdiri sendiri. Gejala alam itu merupakan salah satu akibat dari cepatnya perubahan tata lahan akibat desakan keperluan perumahan dan industri. Berbagai daerah yang semula merupakan lahan resapan telah berubah menjadi kawasan perumahan dan industri.
A: Lalu, bagaimana langkah konkret (nyata) yang harus ditempuh?
B : Begini, setiap kali pengembangan sebuah kawasan, baik untuk permukiman maupun industri, semestinya diimbangi dengan berbagai upaya untuk menjaga cadangan air tanah. Cara yang paling mudah adalah setiap kawasan dibuat embung atau sumur-sumur resapan.
A: Apakah cara itu cukup efektif untuk dilakukan?
B : Sebenarnya cara itu cukup efektif. Hanya lemahnya, penegakan hukum mengakibatkan para pengembang kawasan tidak ambil pusing dengan segala macam aturan yang telah ditetapkan.
A: Apakah hal semacam ini dapat diterapkan di daerah mana pun?
B : Ya … Saya kira, selama pengembangan kawasan itu tidak berada pada daerah-daerah rentan pergerakan tanah, hal itu masih sangat memungkinkan untuk dilakukan. Namun, untuk daerah rawan pergerakan tanah, pembuatan resapan dapat memicu terjadinya longsor.
A: Selain hal itu, apa lagi yang mesti dilakukan pemerintah dan masyarakat?
B : Upaya mempertahankan daerah resapan secara alami, seperti hutan di daerah-daerah pegunungan, danau, telaga, atau waduk, juga perlu mendapatkan perhatian serius. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini, kawasan hutan kita sudah makin menipis, baik karena penebangan liar maupun kebakaran hutan. Untuk kawasan hutan yang mulai gundul, perlu dilakukan reboisasi (penghijauan) secara terprogram.
Dengan demikian, agenda perbaikan kawasan hutan dapat dilaksanakan secara optimal dengan melibatkan semua pihak yang terkait. Setelah itu, perlu adanya penegakan hukum yang tegas bagi siapa pun yang merusak lingkungan, termasuk hutan.
(Sumber: Suara Merdeka, 9 September 2004, dengan pengubahan)
Sebelum kalian menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan yang disampaikan narasumber dalam wawancara, kalian perlu mengetahui pokok-pokok penting dalam wawancara tersebut.
Pokok-pokok tersebut nantinya dapat kalian jadikan acuan untuk menarik sebuah kesimpulan. Setelah menyimak wawancara tersebut, hal-hal penting yang perlu kalian catat adalah berikut.
Cara lain untuk mencegah terjadinya kekeringan yaitu dengan mempertahankan daerah resapan alami. Daerah resapan alami itu meliputi kawasan hutan alam dan hutan produksi. Namun, saat ini kondisi kawasan hutan alam dan hutan produksi makin memprihatinkan. Hal yang harus segera dilakukan adalah perbaikan kawasan hutan dan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan.
Dalam menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber, perlu mencatat pokok-pokok penting yang terdapat dalam wawancara tersebut. Selanjutnya, pokok-pokok penting tersebut dapat dipadukan menjadi sebuah kesimpulan.
Sekian pembahasan mengenai Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Narasumber beserta contohnya semoga dapat mudah kalian mengerti, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!
mengenai pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber yang disampaikan dalam wawancara, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Narasumber yang Terdapat Dalam Wawancara
Kalian tentu pernah menyimak wawancara dengan seorang tokoh narasumber mengenai suatu hal. Dari sebuah wawancara, termuat informasi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Dalam wawancara, pendapat atau informasi yang disampaikan narasumber tidak keseluruhannya merupakan pokok informasi.Informasi yang disampaikan narasumber biasanya berupa pikiran, pendapat, dan gagasan. Agar kalian mendapatkan informasi tersebut secara jelas dan fokus, kalian perlu memiliki keterampilan dalam menyimak pemikiran, pendapat, dan gagasan narasumber.
Pemikiran, pendapat, dan gagasan narasumber tersebut yang nantinya dapat kalian rangkum dalam sebuah kesimpulan. Simaklah wawancara berikut beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian.
Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Narasumber |
B : Bantuan air bersih merupakan salah satu cara alternatif menolong warga yang kesulitan air bersih. Namun, hal itu tidak akan pernah menyelesaikan akar permasalahannya, karena kekeringan bukanlah persoalan yang berdiri sendiri. Gejala alam itu merupakan salah satu akibat dari cepatnya perubahan tata lahan akibat desakan keperluan perumahan dan industri. Berbagai daerah yang semula merupakan lahan resapan telah berubah menjadi kawasan perumahan dan industri.
A: Lalu, bagaimana langkah konkret (nyata) yang harus ditempuh?
B : Begini, setiap kali pengembangan sebuah kawasan, baik untuk permukiman maupun industri, semestinya diimbangi dengan berbagai upaya untuk menjaga cadangan air tanah. Cara yang paling mudah adalah setiap kawasan dibuat embung atau sumur-sumur resapan.
A: Apakah cara itu cukup efektif untuk dilakukan?
B : Sebenarnya cara itu cukup efektif. Hanya lemahnya, penegakan hukum mengakibatkan para pengembang kawasan tidak ambil pusing dengan segala macam aturan yang telah ditetapkan.
A: Apakah hal semacam ini dapat diterapkan di daerah mana pun?
B : Ya … Saya kira, selama pengembangan kawasan itu tidak berada pada daerah-daerah rentan pergerakan tanah, hal itu masih sangat memungkinkan untuk dilakukan. Namun, untuk daerah rawan pergerakan tanah, pembuatan resapan dapat memicu terjadinya longsor.
A: Selain hal itu, apa lagi yang mesti dilakukan pemerintah dan masyarakat?
B : Upaya mempertahankan daerah resapan secara alami, seperti hutan di daerah-daerah pegunungan, danau, telaga, atau waduk, juga perlu mendapatkan perhatian serius. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini, kawasan hutan kita sudah makin menipis, baik karena penebangan liar maupun kebakaran hutan. Untuk kawasan hutan yang mulai gundul, perlu dilakukan reboisasi (penghijauan) secara terprogram.
Dengan demikian, agenda perbaikan kawasan hutan dapat dilaksanakan secara optimal dengan melibatkan semua pihak yang terkait. Setelah itu, perlu adanya penegakan hukum yang tegas bagi siapa pun yang merusak lingkungan, termasuk hutan.
(Sumber: Suara Merdeka, 9 September 2004, dengan pengubahan)
Sebelum kalian menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan yang disampaikan narasumber dalam wawancara, kalian perlu mengetahui pokok-pokok penting dalam wawancara tersebut.
Pokok-pokok tersebut nantinya dapat kalian jadikan acuan untuk menarik sebuah kesimpulan. Setelah menyimak wawancara tersebut, hal-hal penting yang perlu kalian catat adalah berikut.
- Pemerintah harus mengupayakan penanggulangan bencana kekeringan.
- Bantuan air bersih menjadi salah satu alternatif menolong warga yang kesulitan air bersih.
- Kekeringan merupakan gejala alam sebagai salah satu dampak cepatnya perubahan tata lahan akibat desakan keperluan perumahan dan industri.
- Pengembangan kawasan permukiman atau industri harus diimbangi upaya menjaga cadangan air tanah dengan pembuatan sumur resapan, sebagai cara efektif mencegah kekeringan.
- Lemahnya penegakan hukum menjadikan pengembang kawasan tidak mengindahkan peraturan yang ditetapkan.
- Pembuatan sumur resapan di daerah rawan pergerakan tanah dapat memicu terjadinya longsor.
- Cara lain untuk mencegah terjadinya kekeringan yaitu dengan mempertahankan daerah resapan alami yang makin menipis dan memerlukan perhatian.
- Perlunya perbaikan kawasan hutan dan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan.
Kesimpulan isi dialog
Salah satu alternatif menolong warga daerah kekeringan yaitu dengan memberikan bantuan air bersih. Kekeringan adalah gejala alam sebagai salah satu dampak cepatnya perubahan tata lahan akibat desakan keperluan perumahan dan industri, yang mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. Pengembangan kawasan permukiman atau industri harus diimbangi upaya menjaga cadangan air tanah dengan pembuatan sumur resapan di daerah yang tidak rawan pergerakan tanah. Namun, lemahnya penegakan hukum menjadikan para pengembang tidak mengindahkan peraturan yang ditetapkan.Cara lain untuk mencegah terjadinya kekeringan yaitu dengan mempertahankan daerah resapan alami. Daerah resapan alami itu meliputi kawasan hutan alam dan hutan produksi. Namun, saat ini kondisi kawasan hutan alam dan hutan produksi makin memprihatinkan. Hal yang harus segera dilakukan adalah perbaikan kawasan hutan dan penegakan hukum terhadap perusak lingkungan.
Kesimpulan gagasan narasumber
Narasumber atau tokoh memfokuskan materi wawancara dengan pengulasan yang tidak hanya menekankan pada hal-hal yang bersifat teknis. Misalnya bantuan yang harus diberikan dan upaya penanggulangan kekeringan. Pembahasan mengenai kekeringan pada dialog ini lebih mengarah pada hal-hal yang berkaitan dengan lemahnya penegakan peraturan dan hukum, yang akhirnya memicu terjadinya kekeringan. Dari pernyataan yang dikemukakan menunjukkan bahwa dalam pembahasan ini, beliau menyoroti masalah kekeringan dari sudut pandang peraturan pemerintah dan hukum yang berlaku.Dalam menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber, perlu mencatat pokok-pokok penting yang terdapat dalam wawancara tersebut. Selanjutnya, pokok-pokok penting tersebut dapat dipadukan menjadi sebuah kesimpulan.
Sekian pembahasan mengenai Menyimpulkan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan Narasumber beserta contohnya semoga dapat mudah kalian mengerti, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!