Menceritakan Tokoh Idola dengan Alasan dan Informasi Penting

Membuat ringkasan dan menceritakan tokoh idola dengan alasan dan informasi penting - Pada pembahasan materi Bahasa Indonesia kali ini mengenai cara mudah menceritakan tokoh idola, baik itu perjalanan hidup hingga mengapa tokoh tersebut menjadi idola sebagian orang, adapun tujuan pelajaran ini adalah agar nantinya kalian dapat menceritakan tokoh idola dengan pilihan kata yang sesuai dengan baik dan benar, untuk lebih jelasnya lagi dapat kalian simak dalam penjelasan di bawah ini!

Menceritakan Tokoh Idola dengan Peristiwa Penting dan Informasi Sejarah Hidup

Siapakah yang menjadi tokoh idola kalian saat ini? Bagaimanakah jika suatu ketika kalian diminta untuk menceritakan tokoh idola kalian tersebut kepada teman-teman? Pada pembelajaran ini, kita akan mengulas mengenai menceritakan tokoh idola. Untuk dapat bercerita tentang salah seorang tokoh idola, sebelumnya kalian perlu mendapatkan informasi yang terkait dengan tokoh yang akan kalian ceritakan. Informasi itu dapat diperoleh dari berbagai media.

Dalam rangka pembacaan informasi tersebut, selain perlu konsentrasi yang sungguh-sungguh, juga diperlukan rasa keingintahuan yang kuat. Dengan demikian, berbagai informasi yang ada dapat disimak dengan baik. Proses semacam ini akan membantu kalian dalam menyimpan, menyaring, mengelola, dan menyampaikan kembali informasi yang telah kalian dapatkan.
Menceritakan Tokoh Idola dengan Alasan dan Informasi Penting
Menceritakan Tokoh Idola dengan Alasan dan Informasi Penting

Kecuali jika tokoh tersebut menjadi idola kalian, tentu kalian sudah banyak mengetahui informasi berkaitan dengan tokoh tersebut. Agar kalian terlatih dengan materi ini, bacalah teks berikut dengan cermat beserta uraiannya sebagai bahan pembelajaran kalian.

Tokoh Lingkungan Itu Telah Pergi
Tokoh yang memberikan perhatian penuh pada lingkungan yang dimiliki oleh Unpad kini telah berpulang ke rahmatullah, istirahat dengan tenang di sisi Allah swt. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto.

Prof. Otto mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (1/04/08) pukul 00.05 WIB pada usia 82 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, Idjah Natadipraja, M.A. dan 3 orang putra-putri. Mereka adalah Ir. Gatot Soemarwoto, M.S.; Dra. Rini Soemarwoto, M.A., Ph.D.; dan Ir. Bambang
Soemarwoto, Ph.D. Sebelumnya, beliau dirawat di RS Internasional Santosa, Bandung, sejak hari Minggu (30/03/08). Namun, karena kondisi kesehatannya yang kian menurun, maka beliau dipindahkan ke bagian ICU.

Jenazah Prof. Otto dimakamkan di TPU Sirnaraga pada Selasa (01/04/08). Sebelumnya beliau disemayamkan di rumah duka Jl. Cimandiri 16 Bandung. Penglepasan jenazah dilakukan dengan upacara militer dengan Inspektur Upacara Sekda Jabar, Ir. Lex Laksamana, pada pukul 10.15 WIB. Adapun Inspektur Upacara pada pemakaman adalah Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia. Di antara para pelayat yang datang ke rumah duka adalah Gubernur Jabar, Danny Setiawan, Walikota Bandung, H. Dada Rosada, Pangdam Siliwangi H.S. Dillon., Solihin G.P., dan lain-lain.

Semasa hidupnya, Prof. Otto dikenal sebagai pencetus atau pionir dalam pendidikan dan penelitian lingkungan hidup di Indonesia. Almarhum juga dikenal sebagai penggagas amdal dan pendiri sekaligus direktur Lembaga Ekologi Unpad. Lembaga ini mengilhami berdirinya lembaga sejenis di perguruan tinggi lain.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia mengatakan, Prof. Otto adalah tokoh penting, baik dalam dunia pendidikan maupun negara. Beliau sudah bicara tentang lingkungan ketika orang-orang belum menaruh perhatian. Almarhum juga salah satu penggagas Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad pada tahun 1976, yakni Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup. Selain itu, almarhum banyak membina dosen-dosen hingga setidak-tidaknya melahirkan 4 guru besar di lingkungan Unpad. Salah satunya adalah Prof. Erri N. Megantara.

Di mata Prof. Erri, almarhum adalah sosok yang sederhana, yang tidak ambisius untuk menjabat sesuatu. “Beliau pernah menolak tawaran untuk menjadi menteri. Beliau tidak ingin terikat dengan birokrasi tertentu untuk menjaga independensinya.Namun, apabila dimintai bantuan oleh, pemerintah, beliau mau, seperti penanganan,illegal logging (pembalakan liar) misalnya. Namun, jika secara struktural, mungkin beliau tidak ambisius untuk menjadi seorang pejabat,” ujar Prof. Erri.

Ditambahkannya, gagasan Prof. Otto yang belum terwujud adalah budaya berjalan kaki. Selain demi kesehatan, jalan kaki juga salah satu penghematan energi. Prof. Erri berpesan agar menjadikan Prof. Otto sebagai panutan. “Kalau kita mencintai lingkungan, ya, Pak Otto inilah yang tepat menjadi panutan kita, karena dia memperjuangkan masalah lingkungan”.

Prof. Otto lahir di Purwokerto, 19 Februari 1926 dari pasangan Soediro Martosudigdo dan Soemarni. Beliau memperoleh pendidikan di SD Temanggung (1941), MULO Jogjakarta (1944), dan Fakultas Pertanian UGM (1954). Gelar Doktor diraih dalam Plant Physiology, University of California, Berkley, AS, pada tahun 1960.

Pada tahun 1952 beliau mengawali karier di UGM sebagai Asisten Botani Fakultas Pertanian UGM, Asisten Ahli FP UGM (1955), Guru Besar Ilmu Bercocok Tanam, Fakultas Pertanian & Kehutanan UGM (1960, pada usia 34 tahun). Almarhum pernah menjabat Direktur South East Asia Ministers of Education Organization (SEAMO) dan Biotrop Bogor (1968-1972). Di lingkungan Unpad sendiri, beliau memulai karier sebagai Guru Besar Tata Guna Biologi Unpad (1972), Direktur Lembaga Ekologi Unpad (1972), dan Guru Besar Emeritus Unpad hingga wafat.
 
Sejumlah penghargaan telah beliau terima. Pada tahun 2007 beliau memperoleh Anugerah Sewaka Winayaroha dari pemerintah melalui Dirjen Dikti. Tahun 1993 beliau memperoleh gelar Honoris Causa dari Wageningen Agricultural University, Belanda, atas jasanya mengembangkan konsep pekarangan dan pemikiran tentang kaitan hutan dan lingkungan. Beliau juga menerima Bintang Mahaputra Utama (1981), Satyalencana Kelas I (1982), dan Order of The Golden Ark dari negara Belanda.

Prof. Otto dikenal cukup produktif dalam membuat buku, karya tulis ilmiah, maupun tulisan di media massa. Beberapa di antaranya berikut.
  1. The Alang-alang Problem In Indonesia, Paper, The Tenth Pacific Science Congress, Honolulu, As, (1961).
  2. Problems of High School Biology Teaching In Indonesia, UICN, Publications, 1968; bersama Kadarsan Sampoerno.
  3. Ecological Aspects of Development, Elsevier Publishing Co., Amsterdam.
  4. Prinsip Sistem Penafsiran Pengaruh Lingkungan, Bandung, Lembaga Ekologi Unpad (1974).
  5. Environmental Education and Research in Indonesian Universities, Singapore, Maruzen Asia.
  6. Jaring-jaring Kehidupan Mengenai Amdal, Indrapress, 1981.
  7. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta, Djambatan (1983).
  8. Indonesia dalam Kancah Isu Lingkungan Global, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama (1991).
  9. Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup, Yogyakarta, UGM Press (2001).
(Sumber: www.google.com, dengan pengubahan)

Sebelum menceritakan tokoh idola, sebaiknya kalian memahami riwayat singkat tokoh beserta prestasi atau kelebihan yang dimiliki tokoh tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu alasan tokoh tersebut pantas diidolakan.

Uraian mengenai Prof. Otto Soemarwoto yang dapat dijadikan alasan untuk mengidolakannya, dapat dicontohkan seperti berikut.

I. Ringkasan riwayat hidup Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto

Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto merupakan salah satu putra bangsa yang memiliki prestasi dan pengalaman di bidang lingkungan yang sangat besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beliau yang dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah, pernah menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Unpad. Sebelum menduduki jabatan tersebut, beberapa jabatan penting yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan di negara ini telah beliau tekuni. Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto dalam perjalanan hidupnya banyak mengundang perhatian. Karya-karya yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan telah banyak memberikan sumbangan yang besar bagi bangsa dan negara ini.

II. Gagasan dan sikap yang mengagumkan dari Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto

  • Prestasi pendidikan yang luar biasa.
  • Besarnya sumbangan pada bangsa, baik dari pemikiran dan karya tulisnya yang berkaitan dengan pendidikan dan lingkungan.
  • Prinsip hidup yang sederhana dan tidak ambisius.
  • Sikap bijaksana dalam menanggapi masalah.

III. Sikap dan tindakan yang dapat dicontoh dari Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto

Beberapa sikap yang patut dan perlu dicontoh dari tokoh tersebut adalah sikapnya yang rendah diri, sederhana, tidak ambisius, kepribadian yang arif dan bijak, suka membantu, serta ketulusannya dalam mencintai lingkungan.

IV. Prestasi dan karya-karyanya

  • Pencetus dalam pendidikan dan penelitian lingkungan hidup di Indonesia.
  • Penggagas amdal.
  • Pendiri sekaligus Direktur Lembaga Ekologi Unpad yang mengilhami berdirinya lembaga sejenis di perguruan tinggi lain.
  • Penggagas Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad, Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup.
  • Membina dosen-dosen hingga setidak-tidaknya melahirkan empat guru besar di Lingkungan Unpad.
  • Menulis beberapa buku karya tulis ilmiah maupun tulisan di media massa, baik masalah lingkungan maupun pendidikan.
  • Penghargaan Bintang Mahaputra Utama, Satyalencana
  • Kelas I, dan Order of The Golden Ark.
  • Penggagas budaya berjalan kaki, tapi belum terwujud.
Pada biografi di atas terdapat penulisan nama yang disertai gelar. Penulisan singkatan, nama, dan gelar, harus diikuti tanda titik. Contoh: Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, Dra. Rini Soemarwoto, dan sebagainya. Penulisan gelar yang terletak di belakang nama, diberikan tanda koma pada akhir nama atau setelah nama. Contoh: Harry Laode, M.Si., Melly Oktavia, S.S., Nyoman Anggita, S.H., dan sebagainya. Pada biografi di atas tercantum juga kata-kata menaruh yang berasal dari kata dasar taruh. Kata menaruh merupakan kata khusus, yaitu kata yang memiliki cakupan arti lebih sempit dibanding dengan kata umumnya. Kata umum dari menaruh adalah meletakkan. Contoh lain: melihat (kata umum), mengintip, mencermati, melirik, (kata khusus).

Hal yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan seorang tokoh atau tokoh idola adalah kelengkapan isi, kejelasan, serta hal-hal yang menarik untuk diceritakan, yang meliputi berikut.
  1. Berkaitan dengan kelengkapan isi cerita, meliputi: a) identitas tokoh, b) perjalanan hidup tokoh, c) peristiwa-peristiwa penting bagi tokoh, d) keunggulan atau kelebihan dan kekurangan tokoh, serta e) hal-hal yang patut dicontoh dari tokoh.
  2. Berkaitan dengan kejelasan penceritaan, meliputi: a) variasi intonasi, b) kejelasan artikulasi, serta c) volume suara.
  3. Berkaitan dengan hal-hal yang menarik untuk diceritakan, meliputi: a) bentuk penyampaian cerita, b) pemilihan kata, serta c) kelengkapan materi atau isi.
Menceritakan tokoh idola dapat dilakukan apabila memahami riwayat singkat tokoh beserta prestasi atau kelebihan yang dimilikinya. Hal yang perlu diperhatikan dalam menceritakan seorang tokoh adalah kelengkapan isi, kejelasan, serta hal-hal yang menarik untuk diceritakan.

Sekian pembahasan mengenai Menceritakan Tokoh Idola dengan Alasan dan Informasi Penting dan juga aspek apa saja yang berkaitan dengan tokoh idola dan juga persyaratan cara menulis tokoh idola dengan baik dan benar yang meliputi isi atau biografi dari sang toko, kejelasan riwayat hidup yang ditulis, sehingga nantinya dapat kalian ceritakan secara lisan di depan kelas, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!