Pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas & kali ini mengenai pemahaman dan penghayatan di dalam membacakan puisi dengan indah. Tujuan pelajaran ini adalah agar kalian adalah dapat membaca puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, dan kinesik yang sesuai dengan isi puisi.
Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki muatan pesan yang disampaikan oleh penciptanya. Muatan pesan tersebut dikemas ke dalam bahasa yang menarik, yang dituangkan dalam bentuk baris dan bait. Berkenaan dengan hal tersebut, membaca puisi berbeda dengan membaca biasa. Membaca puisi sering diistilahkan dengan deklamasi. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi adalah berikut.
Perhatikan puisi berikut dengan saksama!
Membaca Tanda-tanda
Oleh: Taufiq Ismail
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan
Meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukannya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut
tampaknya
Burung-burung kecil tak lagi berkicau di pagi
hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa banjir
Banjir membawa air
Air mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
Dengan melakukan membaca secara berulang kali, kita dapat menangkap isi puisi yang disampaikan oleh penyair. Selain itu, jika ada kata yang asing, kita dapat membuka kamus untuk mencari tahu terlebih dahulu arti atau makna kata-kata yang dipergunakan dalam puisi itu, yang terkadang memiliki kata-kata sastra yang seringkali kita tidak mengetahui artinya. Kita juga perlu memerhatikan pemenggalan kata, jeda, dan intontasi kalimat yang akan kita lakukan, karena ketiganya akan berpengaruh terhadap makna puisi yang kita bacakan.
Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra memiliki muatan pesan yang disampaikan oleh penciptanya. Muatan pesan tersebut dikemas ke dalam bahasa yang menarik, yang dituangkan dalam bentuk baris dan bait. Berkenaan dengan hal tersebut, membaca puisi berbeda dengan membaca biasa. Membaca puisi sering diistilahkan dengan deklamasi. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi adalah berikut.
- Pemahaman dan penghayatan terhadap isi puisi.
- Memahami unsur-unsur pembacaan puisi, yang meliputi irama, volume suara, mimik, kinesik, dan ekspresi.
Membaca Indah Puisi dengan Pemahaman dan Penghayatan |
Perhatikan puisi berikut dengan saksama!
Membaca Tanda-tanda
Oleh: Taufiq Ismail
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan
Meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukannya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut
tampaknya
Burung-burung kecil tak lagi berkicau di pagi
hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa banjir
Banjir membawa air
Air mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
Tujuan atau Makna dalam Pembacaan Puisi Memerhatikan Unsur Kemenarikan Ketika Membaca Puisi
Kegiatan membaca puisi harus didahulukan dengan memahami isi dari puisi dan juga pemahaman serta penghayatan pada puisi itu sendiri. Pemahaman merupakan sebuah tahap awal agar dapat sampai pada penghayatan. Langkah pertama agar lebih mudah memahami adalah dengan membaca puisi tersebut berulang kali sebelum kita membawakannya di depan forum kelas.Dengan melakukan membaca secara berulang kali, kita dapat menangkap isi puisi yang disampaikan oleh penyair. Selain itu, jika ada kata yang asing, kita dapat membuka kamus untuk mencari tahu terlebih dahulu arti atau makna kata-kata yang dipergunakan dalam puisi itu, yang terkadang memiliki kata-kata sastra yang seringkali kita tidak mengetahui artinya. Kita juga perlu memerhatikan pemenggalan kata, jeda, dan intontasi kalimat yang akan kita lakukan, karena ketiganya akan berpengaruh terhadap makna puisi yang kita bacakan.
- Penerapan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang pendeknya nada dalam pembacaan. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang dimiliki.
- Unsur mimik dalam pembacaan puisi berkaitan dengan ekspresi wajah. Pada pembacaan puisi di atas dapat dicontohkan bahwa ekspresi wajah dalam pembacaan lebih berkarakter pada suasana duka dan tenang. Hal ini terkait dengan isi atau tema yang terkandung dalam puisi tersebut.
- Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi di atas dapat diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan. Contoh: Air mata (bait kedua) dan Bisakah kita membaca? (bait terakhir).
- Sebagai pembaca puisi, kalian harus sadar betul bahwa volume suara dalam pembacaan dapat menjangkau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.
- Penerapan unsur penghayatan terhadap puisi di atas dapat kalian awali dengan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.