Contoh Teknik Menyunting Karangan - Apakah yang terpikir dalam benak kalian ketika mendengar istilah menyunting tulisan? Sangat tepat jika dalam benak kalian terlintas mengenai proses pembenahan sebuah teks karangan.
Sebagai bahan referensi kalian dalam menyunting sebuah tulisan, perhatikan teks di bawah beserta penjelasannya.
Teks 1
Persaingan bisnis angkutan udara di Kota Semarang makin ketat di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang menyebabkan peningkatan biaya tambahan untuk bahan bakar atau fuel surcharge. Pengelola Bandara Ahmad Yani, Semarang mengisyaratkan tidak ada penambahan jalur baru selama tahun 2008.
Pendapatan Garuda Semarang memang 105 persen dari target yang sudah ditentukan dengan rata-rata tingkat isian penumpang (load factor) mencapai 85 persen untuk rute unggulan Semarang-Jakarta. Namun, tahun ini hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan tiga persen. Persaingan kian ketat. Imbas paling besar disebabkan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak mentah ini menyebabkan pihaknya terpaksa meningkatkan fuel surcharge bahkan sampai dua kali pada bulan lalu. Biaya tambahan untuk bahan bakar ini sudah mencapai Rp160.000,00 perpenumpang. Padahal, bulan Oktober masih sekitar Rp80.000,00. Bulan mendatang, biaya ini diperkirakan mencapai angka Rp175.000,00. dengan kondisi ini, Garuda belum dapat menammbah target penumpang maupun frekuwensi penerbangan.
(Sumber: Kompas, 18 Januari 2004, dengan pengubahan)
Teks 1 merupakan teks sebelum dilakukan penyuntingan atau sering diistilahkan sebagai bahan suntingan. Berdasarkan teks di atas, dapat kalian identifikasikan beberapa kesalahan yang terdapat dalam teks tersebut. Contoh pengidentifikasian teks tersebut dapat kalian tuliskan sebagaimana berikut.
Teks 2
Persaingan bisnis angkutan udara di Kota Semarang makin ketat di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang menyebabkan peningkatan biaya tambahan untuk bahan bakar atau fuel surcharge. Pengelola Bandara Ahmad Yani, Semarang, mengisyaratkan tidak ada penambahan jalur baru selama tahun 2008.
Pendapatan Garuda Semarang yang memang 105 persen dari target sudah ditentukan dengan rata-rata tingkat isian penumpang (load factor) mencapai 85 persen untuk rute unggulan Semarang-Jakarta. Namun, tahun ini hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan tiga persen. Persaingan kian ketat. Imbas paling besar disebabkan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak mentah ini menyebabkan pihaknya terpaksa meningkatkan fuel surcharge bahkan sampai dua kali pada bulan lalu. Biaya tambahan untuk bahan bakar ini sudah mencapai Rp160.000,00 per penumpang. Padahal, bulan Oktober masih sekitar Rp80.000,00. Bulan mendatang, biaya ini diperkirakan mencapai angka Rp175.000,00. Dengan kondisi ini, Garuda belum dapat menambah target penumpang maupun frekuensi penerbangan.
Sekian materi tentang Contoh Teknik Menyunting Karangan, semoga bermanfaat.
Contoh Teknik Menyunting Karangan
Bagaimanakah proses menyunting tulisan yang baik? Menyunting teks karangan merupakan proses pembenahan sebuah teks karangan sebelum menjadi teks karangan yang siap disajikan, dinilaikan, ataupun dipresentasikan. Penyuntingan bertujuan untuk menghindarkan teks karangan dari kesalahankesalahan, baik menyangkut isi maupun penggunaan bahasa, dengan cara mengoreksi isi tulisan secara cermat dan teliti.Contoh Teknik Menyunting Karangan |
Sebagai bahan referensi kalian dalam menyunting sebuah tulisan, perhatikan teks di bawah beserta penjelasannya.
Teks 1
Persaingan bisnis angkutan udara di Kota Semarang makin ketat di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang menyebabkan peningkatan biaya tambahan untuk bahan bakar atau fuel surcharge. Pengelola Bandara Ahmad Yani, Semarang mengisyaratkan tidak ada penambahan jalur baru selama tahun 2008.
Pendapatan Garuda Semarang memang 105 persen dari target yang sudah ditentukan dengan rata-rata tingkat isian penumpang (load factor) mencapai 85 persen untuk rute unggulan Semarang-Jakarta. Namun, tahun ini hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan tiga persen. Persaingan kian ketat. Imbas paling besar disebabkan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak mentah ini menyebabkan pihaknya terpaksa meningkatkan fuel surcharge bahkan sampai dua kali pada bulan lalu. Biaya tambahan untuk bahan bakar ini sudah mencapai Rp160.000,00 perpenumpang. Padahal, bulan Oktober masih sekitar Rp80.000,00. Bulan mendatang, biaya ini diperkirakan mencapai angka Rp175.000,00. dengan kondisi ini, Garuda belum dapat menammbah target penumpang maupun frekuwensi penerbangan.
(Sumber: Kompas, 18 Januari 2004, dengan pengubahan)
Teks 1 merupakan teks sebelum dilakukan penyuntingan atau sering diistilahkan sebagai bahan suntingan. Berdasarkan teks di atas, dapat kalian identifikasikan beberapa kesalahan yang terdapat dalam teks tersebut. Contoh pengidentifikasian teks tersebut dapat kalian tuliskan sebagaimana berikut.
- Penulisan fuel surcharge pada kalimat pertama paragraf 1 dan paragraf 3 serta penulisan load factor pada kalimat pertama paragraf 2 seharusnya dicetak miring atau diberikan tanda pembeda. Dalam hal ini, kedua kata tersebut merupakan istilah asing.
- Penulisan perpenumpang pada kalimat kedua paragraf 3, seharusnya per penumpang (dipisah). Dalam hal ini, per pada kata tersebut bukan merupakan afiks, melainkan kata keterangan yang berarti tiap.
- Penulisan dengan pada kalimat di akhir paragraf seharusnya Dengan. Dalam hal ini, penulisan huruf di awal kalimat harus menggunakan huruf besar.
- Penulisan menammbah pada kalimat terakhir seharusnya menambah. Dalam hal ini, kesalahan tersebut dikarenakan adanya kesalahan pengetikan atau penulisan.
- Penulisan frekuwensi pada kalimat terakhir seharusnya frekuensi. Dalam hal ini, penulisan kata harus baku, yaitu disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Teks 2
Persaingan bisnis angkutan udara di Kota Semarang makin ketat di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia yang menyebabkan peningkatan biaya tambahan untuk bahan bakar atau fuel surcharge. Pengelola Bandara Ahmad Yani, Semarang, mengisyaratkan tidak ada penambahan jalur baru selama tahun 2008.
Pendapatan Garuda Semarang yang memang 105 persen dari target sudah ditentukan dengan rata-rata tingkat isian penumpang (load factor) mencapai 85 persen untuk rute unggulan Semarang-Jakarta. Namun, tahun ini hanya menargetkan pertumbuhan pendapatan tiga persen. Persaingan kian ketat. Imbas paling besar disebabkan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak mentah ini menyebabkan pihaknya terpaksa meningkatkan fuel surcharge bahkan sampai dua kali pada bulan lalu. Biaya tambahan untuk bahan bakar ini sudah mencapai Rp160.000,00 per penumpang. Padahal, bulan Oktober masih sekitar Rp80.000,00. Bulan mendatang, biaya ini diperkirakan mencapai angka Rp175.000,00. Dengan kondisi ini, Garuda belum dapat menambah target penumpang maupun frekuensi penerbangan.
Sekian materi tentang Contoh Teknik Menyunting Karangan, semoga bermanfaat.