BUMI DAN ALAM SEMESTA

Bumi dan Alam Semesta - Pernahkah kalian melihat bebatuan yang besar? Batu besar itu, tampak kuat dan keras. Tetapi batu tersebut lama-kelamaan akan hancur. Hancurnya batu menjadi butiran-butiran kecil. Butiran-butiran kecil akan menjadi tanah. Bagaimanakah proses pembentukan tanah? Marilah kita pelajari proses pembentukan tanah!

Tanah, Air, Struktur Bumi dan Alam Semesta

A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH KARENA PELAPUKAN

Tanah yang ada di lingkungan kita ternyata berasal dari bebatuan. Batu-batuan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran halus. Butiran-butiran halus mengumpul menjadi tanah. Batu-batuan di bumi sangat benyak jenisnya. Setiap jenis batu mempunyai tingkat pelapukan yang berbeda. Sebelum proses pelapukan tanah, kita ketahui jenis bebatuan.

1. Jenis-jenis Batuan

Batuan adalah salah satu komponen penyusun tanah. Di permukaan bumi terdapat berbagai jenis bebatuan. Di antara batuan banyak terdapat perbedaan. Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus. Perbedaan-perbedaan bebatuan tergantung pada kandungannya. Contoh kandungan dalam bebatuan yaitu zat besi, nikel, tembaga, emas dan bahan-bahan lain. Bahan-bahan ini dinamakan mineral.

Terbentuknya bebatuan ada tiga jenis, yaitu batuan beku (batuan magma), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan malihan (batuan metamorf).
a. Batuan beku
Batuan ini terbentuk dari pembekuan lava atau magma. Lava dalam bentuk cair yang keluar dari gunung api. Lava cair akan membeku dan membentuk batuan beku. Batuan beku dibagi menjadi dua macam. Batuan beku dalam (intrusi) adalah batuan beku yang mengendap di bawah permukaan bumi. Contohnya batu apung dan batu granit. Adapun batuan beku luar (ekstrusi) mengendap di atas permukaan bumi. Contohnya aspal dan batu obsidian.

Batuan granit/beku
Batuan granit/beku
b. Batuan endapan/sedimen
Batuan ini terbentuk karena proses pengendapan. Bentuk batuan ini berlapis-lapis. Contoh batuan endapan adalah batu kapur, batu konglomerat, dan batu pasir.

Batuan endapan/sedimen
Batuan endapan/sedimen
c. Batuan malihan/metamorf
Batuan malihan adalah batuan yang berasal dari perubahan batuan beku dan batuan endapan. Perubahan ini terjadi karena adanya tekanan dan panas. Contoh batuan malihan adalah batu marmer (berasal dari batu gamping) dan batu tulis (berasal dari batu serpih).

2. Pelapukan Batuan menjadi Tanah

Tanah merupakan bagian dari kerak bumi. Tanah sangatlah penting bagi makhluk hidup. Semua makhluk hidup bergantung pada tanah. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanah mempunyai ukuran dan kesuburan yang berbeda-beda. Tanah terdiri atas bagian-bagian tertentu yang merupakan hasil pelapukan bahan dan sisa-sisa makhluk hidup. Pelapukan dapat terjadi karena perbedaan suhu dan hujan.

Pelapukan ini dinamakan pelapukan fisika. Pelapukan juga disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini dinamakan pelapukan biologi. Batuan yang mengalami pelapukan akan lapuk dan hancur seperti tanah. Pelapukan ini berlangsung berjuta-juta tahun yang lalu.

a. Pelapukan fisika
Penyebab pelapukan fisika dikarenakan faktor alam. Contohnya faktor panas (suhu) angin dan air. Faktor suhu secara cepat dapat menyebabkan pelapukan. Saat terik matahari bebatuan dapat mengembang. Pada saat dingin bebatuan akan menyusut. Pergantian panas dan dingin mengakibatkan bebatuan retak. Lama-kelamaan batu-batu tersebut pecah.

Angin juga dapat mengakibatkan pelapukan bebatuan. Batu yang sering kena angin kencang mengakibatkan pengikisan. Pengikisan pada batu mengakibatkan erosi. Erosi yang berkepanjangan membuat batu menjadi padang pasir. Sehingga terjadilah padang pasir yang terbentang luas.

Air juga berpengaruh terhadap pelapukan. Air hujan yang terus menerus mengakibatkan pengikisan pada bebatuan. Contoh lain, ombak di laut membentur batu di pantai. Bebatuan di pantai akan terkikis karena benturan ombak. Bebatuan sekian lama akan semakin habis karena terkikis.

Tumbuhan ditembok
Pelapukan biologi, Tumbuhan ditembok
b. Pelapukan biologi
Pelapukan secara biologi disebabkan karena kegiatan makhluk hidup. Misalnya: tumbuhan atau lumut dan bakteri. Peristiwa seperti gambar tersebut terjadi di daerah yang lembab. Tumbuhan yang hidup di bebatuan bisa memecahkan batu. Contohnya di pinggir selokan terdapat tumbuhan. Selokan yang ditembok akan retak bila tumbuhan semakin besar.

c. Pelapukan kimia
Pelapukan kimia terjadi oleh pengaruh zat kimia. Zat kimia misalnya oksigen, karbondioksida, dan uap air. Besi menjadi berkarat karena bereaksi dengan oksigen dan uap air. Batuan dapat terkikis dan lapuk karena air hujan. Air hujan secara alami mengandung asam dari karbondioksida. Keasaman air hujan dapat meningkat oleh gas-gas buangan industri. Gas buangan industri tersebut misalnya belerang dioksida. Belerang dioksida dapat bereaksi dengan uap air dan gas-gas lain di udara. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan asam. Hujan asam semakin mempercepat pelapukan batuan.

3. Susunan dan Jenis-jenis Tanah

a. Susunan tanah
Secara umum, tanah tersusun atas humus, butir tanah liat, pasir, kerikil. Semua bagian penyusun tanah tersebut, berasal dari hasil pelapukan batuan. Berikut adalah lapisan penyusun tanah.
  • 1) Lapisan atas
Lapisan atas adalah lapisan yang paling giat melakukan proses pelapukan. Jenis bahan organik dapat lapuk. Misalnya sampah, daun, ranting, dan sebagainya. Hal ini karena pengaruh sinar matahari, angin, air, hujan dengan intensitas tinggi. Maka lapisan atas ini sangat subur disebut juga lapisan humus. Karena pengaruh humus maka lapisan ini berwarna gelap.
  • 2) Lapisan tengah
Letak lapisan tengah adalah di bawah lapisan atas. Warna lebih cerah dibanding lapisan atas. Karena sedikit mengandung humus. Susunan tanahnya sangat padat.
Susunan tanah
Susunan tanah
  • 3) Lapisan batuan bawah
Lapisan ini struktur tanahnya sangat keras. Terdiri atas campuran batu, pasir, dan tanah keras. Lapisan ini disebut juga lapisan anorganik karena tidak subur. Pada lapisan batuan bawah terdapat berbagai bahan tambang.

b. Jenis-jenis tanah
Jenis tanah berbeda-beda tergantung tempatnya. Hal ini berhubungan dengan jenis batuan yang lapuk di tempat tersebut. Beberapa jenis tanah dapat diuraikan sebagai berikut.
  • 1) Tanah berhumus
Tanah berhumus berwarna gelap karena banyak mengandung humus. Humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mati. Tanah ini banyak mengandung unsur hara. Juga dapat menahan air. Tanah berhumus sangat subur bila dibanding jenis tanah lain.
  • 2) Tanah berpasir
Penyusunan tanah sebagian besar adalah pasir. Tanah berpasir mempunyai sifat mudah dilalui air. Pada umumnya tanah berpasir kurang subur. Lain halnya kalau dilereng gunung berapi. Tanah berpasir di lereng gunung terdapat abu vulkanik. Abu vulkanik dari gunung berapi mengandung unsur hara.
  • 3) Tanah liat
Tanah liat sangat lengket dan elastis bila kena air. Tanah liat sulit ditembus air. Tanah liat dapat berfungsi untuk bahan dasar keramik.
  • 4) Tantah berkapur
Tanah berkapur banyak mengandung bebatuan. Tanah berkapur sangat mudah di lewati air. Kandungan humusnya tidak begitu banyak. Tanah berkapur kurang subur bila ditanami.

B. STRUKTUR BUMI

Alam semesta adalah bumi tempat tinggal beserta isinya. Bumi adalah satu-satunya planet yang terdapat kehidupan. Di bumi terdapat air dan oksigen memungkinkan adanya makhluk hidup. Suhu bumi tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Karena adanya atmosfer yang melindungi bumi dari sinar matahari.
Susunan penampang bumi
Susunan penampang bumi

Bumi ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu kerak bumi, mantel/selubung bumi, dan inti bumi.

a. Kerak bumi

Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi. Terdiri atas lautan dan daratan. Bagian ini berbentuk padat. Terdiri atas batu-batuan, maka disebut litosfer. Pada lapisan inilah terjadi pelapukan batuan menjadi tanah. Ketebalan kerak bumi berkisar antara 6 hingga 70 km.

b. Mantel bumi

Mantel bumi atau selubung bumi berada di bawah kerak bumi. Lapisan ini disebut juga azsenosfer. Ketebalannya berkisar 2.900 km. Lapisan mantel bumi adalah lapisan paling tebal dibanding kerak dan inti bumi. Lapisan ini terbentuk dari mineral silikat.

c. Inti bumi

Bagian inti bumi terdiri atas inti luar dan dalam.
  • 1) Inti luar
Ketebalan inti luar bumi sekitar 2.000 km. Suhunya kurang lebih 2.200oC. Inti luar bumi merupakan lapisan dalam bentuk cairan. Membentuk dari besi, nikel, dan zat lain.
  • 2) Inti dalam
Lapisan inti dalam bumi berbentuk bulan dengan diameter 2.740 km. Suhunya mencapai 4.500oC. Inti dalam ini adalah lapisan paling panas dan merupakan pusat gravitasi bumi. Terbentuk dari besi, nikel, dan zat lain.

d. Lapisan atmosfer

Ketiga lapisan sebelumnya adalah lapisan utama struktur bumi. Namun yang tidak kalah penting adalah lapisan atmosfer bumi. Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi. Atmosfer membuat bumi selalu hangat pada malam hari. Atmosfer juga melindungi bumi dari sinar matahari pada siang hari. Ketebalannya sekitar 640 km. Lapisan atmosfer terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer (lapisan terluar).

C. AIR

Air mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan makhluk hidup. Air termasuk dalam kebutuhan primer manusia. Kegunaan air, yaitu untuk minum, keperluan sehari-hari (mandi, mencuci, memasak), alat pembersih, fasilitas olahraga, dan sebagainya.

1. Daur Air

Coba kita perhatikan apa saja sumber-sumber air. Ada lautan, danau, rawa, sungai, sumur, maupun samudera. Semua itu disebut air permukaan. Pada siang hari matahari bersinar sangat panas. Ditambah bantuan angin, maka air secara alami akan mengalami penguapan. Uap air naik ke udara, berkumpul membentuk awan. Awan semakin ke atas udara semakin dingin. Sehingga awan akan mengalami pengembunan. Uap air mengembun menjadi titik-titik air. Akhirnya titik-titik air jatuh ke bumi sebagai hujan.

Daur air
Daur air
Berikut adalah ringkasan terjadinya daur air di bumi.
air permukaan menguap → uap berkumpul di udara → membentuk awan → terjadi pengembunan → titik-titik air → jatuh ke bumi sebagai hujan.

Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian masuk ke dalam tanah. Sebagian ke selokan, sungai, laut. Air yang masuk ke tanah sebagian diikat oleh akar-akar tanaman. Air ini berguna sebagai cadangan air. Air cadangan akan muncul sebagai sumur atau sumber air lainnya. Daur air ini akan terus berputar.

2. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Proses Daur Air

Cobalah cermati lagi daur air di atas! Air laut naik ke angkasa. Turun menjadi hujan. Hujan mengalir di permukaan bumi. Air mengalir di sungai. Ada pula yang tertahan di danau.

Air hujan juga masuk ke pori-pori tanah. Di dalam tanah tersimpan oleh tumbuh-tumbuhan sehingga hutan merupakan tempat penyimpanan air. Pada perkembangannya manusia semakin banyak. Pertambahan penduduk, mengakibatkan perlunya perluasan lahan. Salah satunya membuka lahan baru. Digunakan persawahan atau rumah. Dengan banyaknya pembukaan lahan, hutan akan gundul. Akibat hutan gundul akan mengakibatkan bencana bagi manusia.