Kehidupan Masyarakat - Pernahkah kamu membaca majalah anak atau koran tentang kehidupan masyarakat? Dengan membaca majalah atau koran, banyak sekali informasi yang dapat kamu peroleh. Dengan menuliskan hal-hal penting dari sebuah teks yang dibaca, kamu dapat menanggapi hal tersebut dengan menggunakan bahasa yang santun. Lalu bagaimana menanggapi hal tersebut dalam sebuah percakapan? Pada pelajaran ini kamu akan menemukan jawabannya.
Gedung Kok Ada Satenya?
Manusia pada dasarnya diciptakan sebagai makhluk sosial. Artinya, manusia membutuhkan bantuan orang lain dan tidak dapat hidup seorang diri. Kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu terus meningkat di berbagai bidang. Misalnya, Gedung Sate yang didirikan pada masa zaman Belanda dulu sekarang sudah semakin megah dan indah.
Mau tahu bagaimana cerita Gedung Sate yang ada di Kota Bandung? Yuk, kita dengarkan cerita gurumu berikut ini. Kemudian catatlah hal-hal yang dianggap penting dalam bacaan tersebut!,
Kehidupan Masyarakat, Gedung Kok Ada Satenya |
Gedung Kok Ada Satenya?
Bagi teman- teman yang tinggal di Kota Bandung khususnya atau di Jawa Barat umumnya, pasti sudah mengenal atau mendengar nama Gedung Sate.
Ternyata Gedung Sate itu mempunyai sejarah panjang dan unik. Siapa yang tahu, ada berapa sate yang terdapat pada tusukan di atas gedung kantor gubernur itu? Ya betul, ada enam. Enam itu ternyata memiliki arti tersendiri, yaitu melambangkan enam juta gulden yang merupakan biaya yang dihabiskan untuk membangun gedung tersebut.
Gedung Sate ini pun termasuk salah satu bangunan bersejarah yang terkenal di Kota Bandung. Bangunan ini awalnya dimaksudkan sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.
Gedung Sate mulai dibangun pada 1920. Di puncak Gedung Sate terdapat tusuk sate dengan enam ornamen sate yang bentuknya mirip jambu air atau melati. Setelah pemerintah Hindia Belanda berencana untuk memindahkan ibu kota Nusantara dari Batavia ke Kota Bandung pada tahun 1917, mereka menyewa tenaga seorang arsitek muda Belanda, J. Gerber, untuk merancang gedung pusat pemerintahan yang baru. Para perancang juga berusaha membuat gedung pemerintahan ini semirip mungkin dengan suasana dan bangunan di Eropa.
Setelah memakan waktu 4 tahun, pembangunan induk bangunan utama Gedung Sate berhasil diselesaikan pada bulan September 1924, termasuk kantor pusat PTT (Perusahaan Pos dan Telekomunikasi) dan perpustakaan.
Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman gedung. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum ketika itu, pada tanggal 3 Desember 1970 tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.
Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru hasil karya arsitek Ir. Sudibyo yang dibangun tahun 1977. Gedung Baru ini diperuntukkan bagi para pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga legislatif Daerah.
Sumber: Pikiran Rakyat, 12 Mret 2007
Bacaan yang menarik, bukan? Jika kamu pendengar yang baik, pasti ingat apa yang dibacakan oleh gurumu. Sekarang, kerjakan latihan berikut dengan cermat!
Mari Berlatih
Lengkapi kalimat berikut dengan jawaban tepat!
- Gedung Sate termasuk salah satu bangunan bersejarah yang terkenal di ….
- Gedung sate mulai dibangun pada tahun ….
- … didatangkan dari Belanda sebagai arsitek untuk merancang gedung pusat pemerintahan baru.
- Para perancang juga berusaha membuat gedung pemerintahan ini semirip mungkin dengan ….
- Enam buah ornamen sate yang bentuknya mirip jambu air atau melati melambangkan ….
- Bangunan ini pada awalnya dimaksudkan sebagai ….
- Tujuh orang pemuda menjadi korban dalam mempertahankan Gedung Sate dari serangan ….
- Atas perintah .., pada tanggal 3 Desember 1970 tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.
- Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang bergaya konstektual hasil karya ….
- Gedung Baru ini diperuntukkan bagi ….
Jawaban:
1. Di Kota Bandung, Jawa Barat
2. Gedung Sate mulai dibangun pada 1920.
3. arsitek muda Belanda, J. Gerber
4. gedung pemerintahan ini semirip mungkin dengan suasana dan bangunan di Eropa.
5. melambangkan enam juta gulden yang merupakan biaya yang dihabiskan untuk membangun gedung tersebut.
6. Bangunan ini awalnya dimaksudkan sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.
7. mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka.
8. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum ketika itu.
9. hasil karya arsitek Ir. Sudibyo yang dibangun tahun 1977.
10. Gedung Baru ini diperuntukkan bagi para pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat.
Untuk membuat catatan penting dalam suatu teks yang didengarkan, kamu pun dapat pula membuat pertanyaan mengenai teks tersebut dengan kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
- Kata tanya apa digunakan untuk menanyakan benda atau pengertian.
- Kata tanya siapa digunakan untuk menanyakan orang atau pelaku.
- Kata tanya di mana digunakan untuk menanyakan tempat.
- Kata tanya kapan digunakan untuk menanyakan waktu.
- Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan alasan.
- Kata tanya bagaimana digunakan untuk menanyakan cara, kabar, atau keadaan.
Gedung Sate Harus Terus Dilestarikan
Bacaan berjudul “Gedung Kok Ada Satenya?” merupakan sebuah kutipan bacaan dari sebuah koran pada kolom “Tahukah Kamu”. Banyak sekali informasi yang diperoleh dalam bacaan tersebut. Kamu pun sebelumnya sudah mendengarkan bacaan tersebut yang dibacakan oleh gurumu.Untuk memperkuat pemahamanmu mengenai bacaan tersebut, baca kembali cerita tersebut dengan cermat. Gunakan teknik membaca sekilas dengan memperhatikan prioritas membaca dengan menetapkan informasi yang dapat kita ambil dari bacaan tersebut!