Membaca Cepat dan Menyimpulkan Gagasan Utama

Makalah Teknik Membaca Cepat dan Menyimpulkan Gagasan Utama suatu teks - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini mengenai cara membaca cepat dan menyimpulkan isi atau pokok pikiran dari sebuah naskah teks yang disertai dengan contoh naskah dan contoh soal, inti dari pelajaran kali ini diharapkan nantinya kalian dapat berpikir cepat, karena belajar membaca dengan cepat memiliki fungsi dan manfaat memudahkan kalian dalam lebih memahami proses belajar, untuk lebih jelasnya dapat disimak dalam penjelasan berikut ini.

Membaca Cepat dan Menyimpulkan Gagasan Utama

Beberapa metode membaca cepat, yaitu memperluas gerak mata, mengurangi pengulangan, menghilangkan kebiasaan membaca bersuara, serta meningkatkan konsentrasi saat membaca, telah kalian pelajari di kelas 2. Manfaatkan metode tersebut untuk makin meningkatkan kualitas membaca cepat.

Mari kita latih keterampilan membaca cepat kalian, dengan membaca teks sejumlah ± 200-250 kata di bawah ini dalam waktu 1 menit atau permenit. Kalian harus dapat menjawab minimal 8 soal dengan tepat dari 10 pertanyaan yang ada. Persiapkan konsentrasi kalian dan mulailah membaca!
Membaca Cepat dan Menyimpulkan Gagasan Utama
Membaca Cepat dan Menyimpulkan Gagasan Utama

Industri Perbankan dan Peluang Bisnis UKM
Selama bulan puasa, pedagang musiman tiba-tiba tumbuh ibarat cendawan di musim hujan. Emper-emper toko dan bahu jalan jadi penuh dengan pedagang informal ini. Barang yang mereka dagangkan pun banyak yang hanya laku pada waktu sebulan itu. Usai puasa mereka kembali ke posisi semula, mungkin bekerja informal mungkin pula pengangguran.

Kelompok profesi ini umumnya sulit dicatat profilnya. Mudah tertiup musim. Hanya satu dua yang dapat memanjangkan usahanya dan amat sedikit yang dapat melanggengkannya menjadi usaha yang lebih besar. Dari upaya coba-coba inilah unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) lahir.

Catatan resmi pemerintah mengenai jumlah UKM menyebutkan, jumlah dan kapitalisasinya terus bertambah. Tahun 2002 lalu, jumlahnya mencapai 41 juta unit.

Tampaknya, jumlah itu akan terlampaui saat ini, karena banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan masih berlangsung yang muaranya menciptakan UKM-UKM baru.

Tentu saja ini bukan angka yang dapat dilewatkan begitu saja bagi yang melihat peluang di dalamnya. Perbankan merupakan salah satu industri yang menganggap UKM sebagai peluang bisnis yang menggiurkan.

Hanya, kebanyakan bank bersikap mendua menghadapi UKM dan koperasi untuk menyentuhnya menjadi sumber pendapatan.

Karena itulah, meski sama-sama mengaku berkeinginan untuk mengolah kalangan usaha kelompok ini, tapi pada praktiknya sulit direalisasikan. Bahkan ketika pemerintah memberi persyaratan agar dunia perbankan membantu UKM dan koperasi dengan mengucurkan kredit modal bagi mereka, realisasinya selalu saja ketinggalan.

Dapat dipahami jika sikap perbankan begitu. Ambruknya industri perbankan selama krisis enam tahun lalu masih menyisakan trauma. Untuk menghindari tragedi serupa, perbankan lebih berhati-hati mengelola dananya, terutama dalam menyalurkan pinjaman. Akibatnya, proses kredit lebih ketat, sehingga tidak gampang lagi menerima kredit dari bank. Selain itu, kalangan perbankan pun cenderung memutar uangnya ke sektor lain yang lebih jelas keuntungannya dan lebih aman pengelolaannya, semacam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau obligasi.

Perubahan haluan ini sudah tentu mengganggu perkembangan UKM dan koperasi. Teriakan mereka yang meminta kemudahan modal tidak lagi menggugah industri perbankan. Sebenarnya kredit macet yang dialami UKM sangat rendah, sekitar 3%-4% dari total kredit yang disalurkan. Jika menilik angka ini, seharusnya tidak perlu ada keraguan terhadap kredibilitas (dapat berharga) UKM dalam membayar pinjaman bank. Namun, karena jumlah unit UKM yang begitu besar, sementara nilai kreditnya tidak seberapa untuk tiap unit usaha, dalam praktiknya jadi merepotkan perbankan. Inilah yang banyak dihindari kebanyakan bank.
(Sumber: Warta Bisnis,2004, dengan pengubahan)

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa harus melihat kembali pada teks!
  1. Mengapa muncul istilah pedagang musiman di bulan puasa?
  2. Berapakah jumlah UKM menurut catatan resmi pemerintah tahun 2003?
  3. Apa yang menyebabkan jumlah UKM terus bertambah?
  4. Peluang bisnis bagi siapakah berdirinya UKM?
  5. Mengapa demikian?
  6. Bagaimana realisasi perbankan dalam upaya membantu UKM berkaitan dengan persyaratan yang diberikan pemerintah?
  7. Dalam hal apa perbankan lebih berhati-hati dan pengelolaan dana?
  8. Apa akibat perlakuan perbankan di atas?
  9. Sekitar berapakah kredit macet yang dialami oleh UKM?
  10. Mengapa sektor perbankan lebih cenderung memutar uangnya ke semacam SBI atau obligasi?
Jika kalian dapat menjawab dengan tepat lebih dari 75%, dapat dikatakan keterampilan membaca cepat kalian cukup baik. Latihlah terus keterampilan kalian dengan cara membaca teks kelipatan ± 200 kata dan dengan kelipatan waktu 1 menit, yang dapat kalian mulai dari teks dengan kata terbanyak.

Gagasan utama yang dapat kalian simpulkan berdasarkan teks di atas yaitu peranan perbankan dalam perkembangan industri atau bisnis dalam tataran usaha kecil dan menengah (UKM). Tujuan yang terungkap dalam teks tersebut adalah menyampaikan kepada pembaca mengenai hubungan industri perbankan saat ini, terkait dengan peran yang diberikan terhadap berkembangnya bisnis UKM.

Kesan yang dapat ditangkap berdasarkan isi teks yaitu adanya suasana atau sistem yang kurang saling mendukung antara industri perbankan dan bisnis UKM, yang seharusnya kedua hal tersebut dapat menjadi mitra kerja yang sejalan.

Untuk mengetahui kebenaran jawaban kalian, lihatlah kolom di samping yang disusun secara acak.
Jawaban:
  1. Penyaluran dana pinjaman.
  2. Industri perbankan.
  3. Karena pedagang tersebut melakukan aktivitas dagang dalam musim-musim tertentu.
  4. Proses kredit lebih ketat dan tidak gampang.
  5. Adanya kredit yang akan diajukan oleh UKM.
  6. 41 juta unit.
  7. Lebih jelas keuntungannya dan lebih aman pengelolaannya.
  8. Masih saja ketinggalan.
  9. Banyaknya PHK.
  10. 3%-4%
Sekian pembahasan mengenai Membaca Cepat dan Menyimpulkan Gagasan Utama dan juga tentang contoh naskah dan contoh soal, semoga dengan mempelajari materi atau makalah kali ini kalian mengerti apa makna dan fungsi dari membaca cepat, selamat belajar!