Menanggapi Unsur Pementasan Drama

Memberikan Tanggapan Tentang Drama - Pada pembahasan pelajaran bahasan Indonesia kali ini mengenai bagaimanamenanggapi unsur pementasan sebuah drama dan juga tentang mengidentifikasi karakter tokoh, mendeskripsikan latar dalam pementasan drama, serta menanggapi hasil pementasan drama dengan contoh, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Mengidentifikasi karakter tokoh, mendeskripsikan latar dalam pementasan drama, serta menanggapi hasil pementasan drama

Hal-hal yang tidak pernah lepas dari sebuah pementasan drama di antaranya adalah kurang lebih panggung dan properti, tata lampu, tata suara, serta ilustrasi pengiring atau musik. Dalam pementasan drama, hal-hal tersebut berperan penting dalam kemenarikan sebuah pementasan drama. Selain beberapa hal yang berkaitan dengan panggung, kalian dapat memberikan apresiasi serta tanggapan dalam pementasan drama berkaitan dengan tema cerita, alur cerita, keaktoran, dan model penggarapan sutradara.

Berkenaan dengan pembahasan di atas, simaklah pementasan drama yang akan diperagakan oleh teman-teman kalian. Setelah menyimak pementasan tersebut, kalian harus dapat memberikan apresiasi berupa tanggapan terhadap pementasan tersebut.
Menanggapi Unsur Pementasan Drama
Menanggapi Unsur Pementasan Drama

Sumur Tanpa Dasar
Karya: Arifin C. Noer
Bagian 15
Perempuan tua muncul membawa alat kompres. Lonceng berdentang. Jumena menjadi tenang dengan kompres itu.
P. Tua : Kalau saja Agan mau berdoa.
Jumena : Saya sangat capek.
P. Tua : Agan terlalu keras bekerja. Agan tak pernah istirahat.
Suara kecapi, sayup-sayup. Juga suara kodok.

P.Tua : Saya hampir tak bisa percaya ada orang yang tidak pernah merasa bahagia, apalagi anak seperti Agan. Saya juga sebatangkara. Suami saya sudah lama mati dan anak saya satu-satunya pergi tidak pernah berkabar lebih dari sepuluh tahun. Memang saya merasa sepi dan sedih, tapi setiap kali saya masih bisa merasa bahagia kalau saya sedang melakukan sesuatu untuk orang lain. Saya bahagia melihat orang lain bahagia. Dan saya tidak habis mengerti kenapa ada orang yang tidak bahagia.
Jumena : Saya sangat sepi. Saya tidak pernah punya anak. Saya selalu bertanya, untuk apa segala hasil keringat saya selama puluhan tahun ini?
P. Tua : Kenapa Agan tidak percaya Euis sedang mengandung?
Jumena : Sudah empat puluh tujuh kali ia bilang begitu, dan ini keempat puluh delapan.
P. Tua : Tapi bukan tidak mungkin kali ini benar.
Jumena : Mungkin dan tidak mungkin. Saya betul-betul sendiri di dunia ini.
P. Tua : Maaf, Gan, apa tidak sebaiknya Agan mengambil anak angkat?
Jumena : Tidak! Saya pun tidak tahu kenapa. Tapi saya tidak mau.
Sejenak tidak ada percakapan.

P. Tua : Agan kelihatan mulai mengantuk.
Jumena : Rasanya begitu.
P. Tua : Bagaimana kalau Agan mencoba tidur di dalam?
Jumena : Saya coba.
Jumena bangkit melangkah tetapi ragu.

P. Tua : Ada apa, Agan?

Kalian dapat mengapresiasi terhadap sebuah pementasan drama dengan tepat apabila kalian benar-benar menyimak pementasan tersebut dan memerhatikan segala sesuatu yang melingkupi pementasan tersebut di atas panggung.

Berdasarkan pementasan drama yang diperagakan oleh teman-teman kalian, kalian dapat memberikan tanggapan, misalnya berikut.

1. Berkaitan dengan pemeranan karakter tokoh-tokoh dalam drama:
a) Pemeran Perempuan Tua kurang menampakkan karakter ketuaannya dan karakter sebagai abdi/pembantu. Padahal, pada dialog tersebut karakter tokoh Perempuan Tua merupakan sosok orang yang sudah sangat tua, lebih tua dari sang juragan, setia sebagai abdi, bijak, perhatian, dan penuh kasih sayang;
b) Ekspresi keputusasaan dari tokoh Jumena pada pementasan kurang begitu tampak. Dari isi dialog yang dikemukakan oleh tokoh Jumena menampakkan bahwa karakter tokoh tersebut tengah dirundung rasa putus asa, kesepian, dan gelisah, meskipun dia seorang yang kaya.

2. Berkaitan dengan latar dalam pementasan.
Bentuk properti yang digunakan dalam pementasan terlalu modern, sehingga kurang sesuai dengan setting waktu cerita. Berdasarkan dialog-dialog (seperti panggilan Agan) dan kostum yang dikenakan dalam pementasan tersebut, menunjukkan bahwa cerita tersebut berlangsung pada tahun 1950-an. Maka itu, bentuk meja, tempat tidur, tempat minum, serta properti-properti semestinya belum modern.

3. Berkaitan dengan panggung pementasan.
Secara keseluruhan, penataan panggungnya sangat bagus dan artistik, sehingga sangat mendukung menariknya pementasan tersebut.

Bingkai Bahasa

Perhatikan dialog Perempuan Tua yang ketiga! Dalam dialog tersebut terdapat kalimat: Memang saya merasa sepi dan sedih, tapi setiap kali saya masih bisa merasa bahagia kalau saya sedang melakukan sesuatu untuk orang lain. Kalimat tersebut merupakan kalimat majemuk setara dengan hubungan pertentangan dengan penanda hubung tapi. Selain tapi, hubungan pertentangan juga dapat ditunjukkan oleh kata melainkan, bukan, akan tetapi, dan sebagainya.

Contoh: Seharusnya ia belajar dengan tekun bukan malah bermain-main tanpa kenal waktu. Dalam kalimat majemuk bertingkat, juga terdapat hubungan pertentangan.
Contoh: Saya akan tetap berbuat baik, meskipun ia selalu berbuat jahil.

Hubungan Penanda Hubung
Pertentangan tetapi, melainkan, bukan
Perbandingan daripada
Sebab-akibat sebab, karena, oleh karena
Pengandaian seandainya, kalau-kalau
Waktu sejak, ketika

Hal-hal yang perlu ditanggapi dalam pementasan drama adalah unsur-unsur intrinsik drama dan unsur-unsur pementasan drama. Unsur intrinsik drama meliputi tema, latar, alur, penokohan (dalam hal ini juga berkaitan dengan pemeranan), dan amanat. Adapun unsur pementasan drama meliputi setting panggung dan properti, tata lampu, tata suara, serta ilustrasi pengiring atau musik.

Sekian pembahasan mengenai Menanggapi Unsur Pementasan Drama dan juga tentang mengidentifikasi karakter tokoh, mendeskripsikan latar dalam pementasan drama, serta menanggapi hasil pementasan drama dengan contoh, semoga dapat membantu sobat dalam belajar!