Bermain Peran Sesuai dengan Naskah Drama

Bermain Peran Sesuai dengan Naskah Drama - Pada materi pelajaran bahasan Indonesia kali ini akan membahas mengenai bagaimana bermain peran yang sesuai dengan naskah atau teks drama, sehingga nantinya sobat dapat menentukan karakter tokoh yang ada didalam naskah drama yang akan kamu tulis atau buat. Setelah itu sobat juga nantinya diharapkan akan dapat memerankan tokoh tersebut dengan menggunakan lafal yang jelas serta intonasi suara yang tepat, sehingga dapat dengan mudah dimengerti orang yang mendengarnya atau penonton, untuk lebih jelasnya lagi dapat sobat simak didalam penjelasan singkat berikut ini.

Contoh Teks dan Dialog Bermain Peran Naskah Drama

Pengalaman selama melakukan perjalanan dapat kamu angkat ke dalam sebuah drama. Cerita yang telah berbentuk naskah drama, dapat dinikmati dengan cara dibacakan dan yang lain mendengarkannya; dapat pula diperankan di atas pentas.

Tahap-tahap pertama berlatih memerankan tokoh:
  1. Pilih sebuah naskah cerita yang akan dipentaskan dengan memperhatikan bobot lakon, waktu, tenaga, serta kesiapan kamu didalam membahas isi dari teks drama tersebut.
  2. Tentukanlah sutradara yang memiliki keahlian bermain drama.
  3. Teman latihanmu harus dipilih yang memiliki disiplin tinggi selama latihan dan menjalin kerja sama yang kompak antarpemain.
  4. Pelajarilan naskah drama dengan sungguh-sungguh. Kemudian, tentukan tema, tokoh dan perwatakannya, menceritakan apa teks drama itu? Bagaimana konflikasi, klimaks, dan keputusannya?
  5. Setelah ada gambaran bagaimana lakon itu, tentukanlah para pemain. Sutradara mengatur peran yang cocok untuk setiap pemain. Pemilihan peran pun disesuaikan dengan kemampuan dan siapnya menjadi atau memerankan tokoh yang akan diperankannya. Alangkah baiknya sutradara melakukan kontes peran. Jadi, semua calon pemain dicoba untuk memerankan tokoh yang ditunjuk sutradara. Setelah dujicobakan pada setiap pemain, sutradara dapat menentukan cocoknya sebuah peran untuk setiap pemain.
  6. Menyiapkan alat pendukung peran, seperti gelas, pensil, buku, atau benda lain yang sesuai dengan tuntutan naskah.
    Bermain Peran Sesuai dengan Naskah Drama
    Bermain Peran Sesuai dengan Naskah Drama
Tahap kedua berlatih memerankan tokoh:
Berhasil atau tidaknya latihan tersebut bergantung pada kita sendiri, apakah kamu dan kelompokmu selalu disiplin, kerja sama, atau memiliki sikap untuk mencoba sampai berhasil. Oleh karena itu, kita harus memiliki dedikasi tinggi terhadap tugas yang dibebankan. Syarat yang harus dipenuhi, yakni:
  • susana harus selalu gembira,
  • penuh semangat,
  • adanya keseriusan dan kemauan bekerja sama,
  • latihan itu harus intensif, kreatif, dan efektif, dan
  • menentukan jadwal latihan (dari awal sampai tahap pementasan).
Setelah syarat itu dipenuhi, berikut ini langkah-langkah berlatih memerankan lakon.
a. Membaca umum ialah membacakan berbagai dialog secara bergiliran dari awal hingga akhir cerita. Lebih baik posisi duduk para pemain membentuk lingkaran sehingga berbagai dialog itu dibacakan searah jarum jam secara bergiliran. Manfaat latihan ini agar semua pemain mengetahui dialog lawan bermainnya dan juga memperdalam berintonasi, mengatur cepat-lambatnya suara, mengatur tinggi-rendahnya suara, dan memantapkan pengetahuan jalan cerita.

b. Membaca terpusat; pada dasarnya latihan ini membaca ini sama dengan membaca umum, tetapi tahap ini cara membacakan dialognya berdasarkan dialog yang akan diperankannya kelak oleh setiap pemain. Latihan ini bermanfaat untuk melancarkan percakapan antarpemain, melatih mimik/ekspresi wajah, meningkatkan penguasaan jalan cerita secara menyeluruh. Latihan ini pun harus dilakukan secara intensif agar semua dialog dan cara pengucapannya cepat dikuasi.

c. Berlatih akting dan bloking; dalam latihan ini sutradara sudah memiliki gambaran bagaimana akting dan bloking yang harus dilakukan para pemain. Bukan semuanya bergantung pada sutradara, para pemain pun harus tahu bagaimana teknik muncul yang baik, bagaimana mimik dan gerak yakin sesuai dengan tuntutan naskah, bagaimana menonjolkan perasaan dan pikiran dalam berbagai dialog yang diucapkan. Setiap gerak, isyarat, dan mimik harus memiliki arti dan mendukung setiap dialog yang diucapkan. Lalu, kita pun harus memperhatikan di posisi mana harus pindah ke posisi lainnya. Perpindahan itu pun harus luwes sehingga penonton dapat menangkap jalan cerita dengan logis.

d. Observasi ialah latihan yang bertujuan meningkatkan penghayatan peran. Oleh karena itu, para pemain harus mengamati berbagai peristiwa di sekitar tempat tinggal sehari-hari. Misalnya, jika memerankan seorang pengemis, kita harus mengamati gerak, sifat, dan kebiasaan pengemis.

e. Uji coba; setelah semua tahap tersebut dilalui, sekarang saatnya menguji hasil latihan tersebut sebelum dipentaskan. Uji coba ini bertujuan memastikan semua pemain hafal dialog, menguasai akting dan bloking, serta mantapnya peralatan pendukung pementasan.
Sumber: Edi Warsidi, Pengenalan Drama untuk Remaja, Bandung: Yayasan Berdua, 2007.

Cobalah perhatikan orang yang sedang marah, bagaimana mukanya, gerak tangannya, dan intonasi kalimat. Dengan memperhatikan karakter manusia di dalam kehidupan sehari-hari, akan banyak membantu kita dalam membacakan dan memainkan suatu naskah drama dengan lebih baik atau sesuai dengan harapan si pembuat naskah.

Contoh Dialog Bermain Peran
Pecahan Ratna

Babak III
Pagi
Ruang makan di rumah Koswara dipakai juga sebagai ruang penerima tamu. Dari jendela dan pintu di belakang tampak pohon cemara dan rupa-rupa tumbuhan yang terpelihara. Koswara baru selesai makan. Rini duduk merengut di hadapannya.

Adegan I
Koswara : Sejak aku pulang tadi malam, tak sedikit pun engkau gembira tampaknya.
Rini : Engkau dan aku tentu saja berbeda. Di sini dalam serba kekurangan, di sana dalam sorga kenangan berjalan jalan di bawah rembulan...
Koswara : Sejak Nona Zahra di sini tak habis habisnya engkau cemburu.
Rini : Katakan saja "pucuk dicita ulam tiba". (tertawa mengejek) Tidakkah engkau gembira bertemu lagi dengan Nona yang manis itu? Dan sekali ini tidak disertaiku pula! Tentu banyak yang kaucurahkan kepadanya.
Koswara : Kenalanku perempuan ada beberapa orang dulu. Tidak pernah engkau cemburu sekeras itu!
Rini : Sikapmu kepada yang lain itu berbeda.
Koswara : Pernahkah aku berlaku tidak senonoh yang menyatakan aku menyimpang darl garis beristri?"
Rini : Ya, banyak!
Koswara : (terperanyat, berdiri) Sungguh, Rini?
Rini : Pernahkah engkau terhadapku seperti suami istri lain terhadap istrinya? Pernahkah aku dibawa bersenda gurau, pernahkah aku dibawa bepergian, ya, pernahkah aku dibawa-bawa bercerita tentang ‘Lakbok‘ sekalipun?!
Sumber: pentas.com.

Memerankan naskah drama perlu memperhatikan petunjuk yang dituliskan pengarang (mengenai suasana atau gerak tokoh). Di samping itu, kamu harus pula memperhatikan ucapan-ucapan tokohnya itu sendiri; meresapi benar isi dan jiwa cerita. Kalimat yang diucapkan harus sesuai dengan situasi dan kondisi cerita serta karakter tokoh yang diperankan.

Sekian pembahasan mengenai Bermain Peran Sesuai dengan Naskah Drama dan juga contoh teks dan dialog bermain peran serta tahapan-tahapan dalam berlatih bermain peran semoga dapat memberikan penjelasan yang dapat mudah dimengerti, selamat belajar!