Unsur-unsur Pementasan dan Menanggapi Drama Dengan Alasan

Menentukan Unsur dan Menanggapi Pementasan Drama - Dalam materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai bagaimana menentukan unsur-unsur utama yang ada di dalam sebuah pentas drama dan juga cara memberikan tanggapan tentang pementasan drama dengan alasan yang logis atau masuk akal dengan contohnya.

Menentukan Unsur-unsur dan Menanggapi Pementasan Drama Dengan Alasan yang Logis

Contoh wacana menanggapi atau tanggapan dari sebuah pementasan drama.
Pertunjukan yang dimainkan oleh Dapur Teater Remy Silado tersebut cukup berhasil mengundang decak kagum. Narasi yang dituturkan Agus Maladi Irianto dari Laboratorium Seni Lengkong Cilik, akting beberapa aktor kawakan yang mendukung pementasan cukup komunikatif untuk merangkai alur cerita. Akting dua aktor kawakan Jose Rizal Manua sebagai Wikramawardhana dan Semmy Patty yang memerankan Ceng Ho memberikan topangan yang memadai pada pencapaian estetis lakon tersebut.

Begitu pun upaya untuk menyisipkan akting dan dialog beraroma komedi, membuat pertunjukan terasa komunikatif. Pada beberapa kali kesempatan, akting karikatural tokoh Radana direspons penonton dengan tawa. Begitu pula sejumlah dialog yang terdengar lucu di telinga penonton.
Unsur-unsur Pementasan dan Menanggapi Drama Dengan Alasan
Unsur-unsur Pementasan dan Menanggapi Drama Dengan Alasan

Selain itu, 15 lagu yang sebagian besar disuarakan sendiri oleh Remy Silado memberikan warna musikal yang kental. Penata musik Eddy Milfaris memberikan kesempatan masuknya beraneka warna musik dalam pertunjukan, dari pop progresif, jaz, country, oriental, dan, dangdut.
Sumber: Suara Merdeka, 13 Oktober 2004.

Bacaan di atas merupakan contoh tanggapan atau ulasan terhadap sebuah pementasan drama. Ulasan tersebut disusun dalam bentuk populer. Hal ini sebagaimana layaknya tulisan-tulisan lain yang lazim dimuat dalam media massa yang susunannya mudah dicerna oleh berbagai kalangan.

Setelah menonton drama, kamu dapat melakukan kritik atau tanggapan yang disertai alasan logis. Kegiatan menonton drama itu tidak harus menonton pementasan besar, dapat juga menonton pementasan yang dilakukan kelompok teater kamu, misalnya pada acara pentas seni, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah.

Sebelum menanggapi pementasan drama, kamu perlu membekali pengetahuan drama berikut.
1. Dialog dalam suatu pertunjukan drama merupakan unsur penting sebab dengan dialog inilah cerita akan terungkap, begitu juga para pelaku, dan unsur lainnya. Oleh karena itu, dialog drama harus memenuhi hal berikut.

a. Mempertinggi nilai gerak; dialog itu hendaknya dibuat untuk mencerminkan sesuatu yang terjadi selama permainan, selama pementasan, dan juga harus mencerminkan pikiran serta perasaan para tokoh yang diperankan.

b. Baik dan bernilai tinggi; yang dimaksud dengan baik dan bernilai tinggi ialah dialog harus lebih terarah dan teratur daripada percakapan sehari-hari.

Percakapan yang dicetak lepas, artinya bukan dalam kurung (....) disebut wawancang atau dialog. Bagian percakapan yang bukan wawancang biasanya ditulis dalam kurung (....) disebut kramagung. Kramagung ini ibarat perintah bagi pelaku untuk berbuat sesuatu.

Perhatikan contoh kutipan teks drama berikut ini, kamu dapat menemukan mana yang disebut kramagung dan wawancang.
Bu Esih : Saudara?
Wartawan : Saya dari Harian Gosip. Saya ....
Bu Esih : Wartawan?
Wartawan : (Mengangguk sambil tersenyum)
Bu Esih : (Sambil tersenyum) Lima tahun yang lalu masih ada wartawan yang mewawancarai saya, tapi ...?

2. Akting atau teknik bermain ini merupakan unsur pementasan drama yang paling penting dan harus diperhatikan, baik oleh penulis naskah maupun para pemain. Dialog-dialog yang ditulis harus diucapkan dengan baik dan diimbangi dengan gerak serta ekspresi wajah yang tepat sesuai dengan tuntutan naskah. Kalau kamu mengucapkan, "Aku lelah dan perutku lapar sekali..." tanpa ekspresi wajah dan gerak tubuh, pesan yang terkandung dalam dalam teks drama tersebut tidak akan sampai kepada penonton. Jadi, dialog itu harus diucapkan dengan akting yang mencerminkan diri kita ini benar-benar lapar, misalnya dengan wajah yang kecapaian sambil menekan perut yang lapar itu.

3. Bloking atau aturan perpindahan tempat. Dalam hal ini diketahui bagaimana akting para pemain di atas pentas, misalnya kapan pemain harus muncul, bagaimana posisinya, kapan harus mengubah posisi, gerakan bagaimana yang harus dilakukannya agar dapat menimbulkan efek dramatis. Jadi, istilah bloking itu merupakan aturan berpindah tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Bloking ini sangat berguna bagi pemain yang belum dapat bermain dengan mengandalkan suara, mimik, atau gestur/gerak tubuh lainnya di atas pentas. Bloking ini bertujuan agar tidak menjemukan penonton.

4. Kostum merupakan unsur perlengkapan pentas. Kostum ini dapat mendukung unsur latar dan tokoh. Tokoh raja, misalnya tidak mungkin mengenakan baju dokter. Latar kerajaan kurang mendukung kalau kostum yang dikenakan prajurit atau penghuni istana mengenakan kostum petani.

5. Musik dan tata cahaya merupakan unsur pelengkap pementasan. Efek musik dan tata cahaya dapat mendukung pada unsur intrinsik drama, misalnya suara burung, seruling, sinar lampu dapat mengacu pada susana latar pagi, siang atau malam.

Ulasan pementasan drama haruslah berkenaan dengan penampilan para aktornya, tema dan alur cerita, penyutradaraan, tata pementasan, kostum, dan unsur-unsur lainnya.

Sekian pembahasan mengenai Menentukan Unsur-unsur Pementasan dan Menanggapi Drama Dengan Alasan dan juga tentang hal-hal yang perlu sobat ketahui sebelum memberikan tanggapan atau menanggapi pementasan drama dengan contoh kutipan teks agar sobat dapat lebih memahami materi kali ini, selamat belajar!