Membacakan Teks Berita tentang Bakti Sosial

Teknik Membacakan Teks Berita tentang Bakti Sosial - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini mengenai Teknik membaca teks berita yang baik dan benar agar nantinya sobat akan dapat membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi, dan volume yang jelas, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Membacakan Berita Dengan Intonasi, Artikulasi dan Volume yang Jelas

Membacakan berita tidak sama dengan cara membaca berita sebagaimana yang telah kamu pelajari sebelumnya. Membacakan berita berarti menyampaikan berita yang ada untuk orang lain. Membacakan berita termasuk ke dalam jenis membaca nyaring. Dalam kegiatan ini, seorang pembaca berita harus memperhatikan intonasi, artikulasi, dan volume suaranya.

1. Intonasi bermakna naik turunnya lagu kalimat. Dalam hal ini, kamu dapat menandai kalimat-kalimat yang akan kamu bacakan. Misalnya, tanda lengkung ke atas untuk lagu bagian kalimat yang intonasinya naik dan tanda lengkung ke bawah untuk bagian kalimat yang intonasinya menurun.
Membacakan Teks Berita tentang Bakti Sosial
Membacakan Teks Berita tentang Bakti Sosial

2. Artikulasi adalah kejelasan pengucapan bunyi bahasa. Untuk itu, kamu harus menandai kata yang huruf-hurufnya sulit diucapkan agar lancar dan jelas ketika membacakan berita itu.

3. Volume suara berarti tingkat kuat lemahnya suara. Dalam membacakan berita, kita harus memperhatikan jarak dengan pendengar ataupun luas sempitnya ruangan. Apabila para pendengar itu jauh atau ruangannya besar, kamu harus menggunakan volume yang lebih kuat lagi.

Namun, untuk lebih jelasnya, perhatikanlah pembaca berita televisi. Kalimat yang mereka ucapkan sangat tertata; demikian pula dengan kualitas suara, enak didengar dan mudah dipahami, bukan? Di samping itu, mereka pun sangat memperhatikan ekspresi muka, seperti sorot mata dan gerakan kepala.

Contoh naskah atau teks berita:
Hai, ternyata kita punya hari khusus! Tiap tanggal 12 Agustus, secara internasional, ada perayaan Hari Remaja. Tahun ini merupakan peringatan yang kelima dan dilaksanakan di Barcelona. Lalu, apa pentingnya, sih?

World Youth Festival (Festival Remaja Dunia) di Barcelona tersebut diharapkan dapat melibatkan peserta lebih kurang 10.000 remaja, lembaga swadaya masyarakat (LSM), beberapa lembaga di lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan juga lembaga lainnya. Adapun tema dari Hari Remaja tahun ini ialah "Youth in an Intergenerational Society" (Remaja dalam Masyarakat Antargenerasi). Dengan tema ini, PBB ingin menekankan pentingnya membangun solidaritas di antara generasi (orang muda dengan orang tua) di setiap tingkatan, baik itu dalam keluarga, masyarakat, maupun negara.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, sekarang ini jumlah orang muda di bawah umur 25 tahun mencapai hampir separuh dari populasi dunia. Pada tahun 2050 diperkirakan jumlah penduduk usia 60 tahun dan yang lebih tua akan mencapai tiga kali lipat lebih, yaitu mendekati 1,9 miliar jiwa. Disebutkan pula bahwa di masa akan datang saling ketergantungan orang muda dengan orang tua akan meningkat.

Pemberdayaan orang muda merupakan sebuah persyaratan untuk memenuhi peningkatan permintaan perawatan dari orang yang sudah lebih tua dan persyaratan untuk pembangunan masyarakat keseluruhan.

Lebih lanjut, Sekjen PBB dalam pesannya untuk peringatan Hari Remaja 2007 ini menyebutkan bahwa orang muda di mana saja harus mempersiapkan kerja yang berarti, produktif, dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga serta bermasyarakat. Agar hal tersebut berhasil, orang muda memerlukan akses pendidikan dan perawatan kesehatan.

Orang muda juga harus bisa menghadapi hambatan yang bisa membuat frustrasi dan kegagalan dalam mengembangkan potensinya, seperti terinfeksi HIV/AIDS, penggunaan narkoba, kriminal, dan pengangguran.

Kita yang remaja ini ternyata mendapat perhatian dan dipahami sebagai bagian yang satu dengan anggota masyarakat lainnya. Kita juga diingatkan betapa pentingnya mempersiapkan diri selagi masih remaja untuk berprestasi di berbagai hal, mampu menjaga diri untuk tidak terkena HIV/AIDS, narkoba, dan lain-lain. Akses pendidikan dan kesehatan buat kita merupakan kebutuhan dasar yang seharusnya dapat dipenuhi.
Sumber: Kompas, 12 Agustus 2007.

Membacakan berita menyampaikan berita yang ada untuk orang lain. Membacakan berita termasuk ke dalam jenis membaca nyaring. Dalam kegiatan ini seorang pembaca berita harus memperhatikan intonasi, artikulasi, dan volume suaranya.

Hal-hal yang dapat menjadi aspek penilaian di dalam membaca teks berita yang baik dan benar adalah Intonasi, Artikulasi, Volume suara, Ekspresi, Penampilan.

Sekian pembahasan mengenai Teknik Membacakan Teks Berita tentang Bakti Sosial dan juga contoh teks berita yang dapat kalian pakai untuk menguji kemampuanmu dalam membaca berita, jika bukan artikel ini yang sobat cari mungkin artikel dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!