Menjelaskan Unsur-unsur Novel Indonesia dan Terjemahan

Memahami Unsur-unsur Novel Indonesia dan Terjemahan - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara menjelaskan unsur-unsur utama di dalam novel Indonesia dan Terjemahan, dengan mempelajarinya kalian akan  dapat menjelaskan tema, alur, penokohan, latar, dan nilai-nilai kehidupan yang ada dalam novel dengan baik dan benar, untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut dapat kalian simak dalam penjelasan berikut ini!

Mempelajari Unsur-unsur yang Terdapat Dalam Novel Indonesia dan Terjemahan

Mendiskusikan dua novel yang berasal dari budaya yang berbeda, tentunya sangat menarik. Setidaknya kita bisa mempoleh wawasan tentang berbagai cara penyajian novel di samping pengetahuan tentang sikap atau nilai kehidupan yang berlaku dalam bangsa lain. Jadi, banyak hal yang dapat kita bandingkan dari novel Indonesia dengan novel terjemahan.
Menjelaskan Unsur-unsur Novel Indonesia dan Terjemahan
Menjelaskan Unsur-unsur Novel Indonesia dan Terjemahan

Setiap novel, baik itu novel Indonesia ataupun terjemahan, dibentuk oleh unsur-unsur, seperti tema, alur, latar, dan penokohan.

1. Tema merupakan inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan pangkal tolak pengarang dalam menceritakan dunia rekaan yang diciptakannya. Tema suatu novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya. Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, terlebih dahulu kita harus mengenali unsur-unsur intrinsik yang dipakai pengarang untuk mengembangkan ceritanya itu. Di samping itu, kita pun perlu mengapresiasi karangan itu secara utuh, tidak sepenggal-sepenggal.

2. Alur (plot) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Pola pengembangan cerita suatu novel tidaklah seragam. Ada yang berbentuk alur maju, alur mundur, atau campuran. Jalan cerita suatu novel kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana. Hanya bagaimanapun sederhana alur suatu novel, tidak akan sesederhana jalan cerita dalam cerpen. Novel akan memiliki jalan cerita yang lebih panjang. Hal ini karena tema cerita yang dikisahkannya lebih kompleks dengan persoalan para tokohnya yang juga lebih rumit.

3. Latar (setting) merupakan salah satu unsur intrinsik karya sastra. Terliput dalam latar, adalah keadaan tempat, waktu, dan budaya. Tempat dan waktu yang dirujuk dalam sebuah cerita dapat merupkan sesuatu yang faktual atau dapat pula yang imajiner.

4. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Berdasarkan karakternya, dikenal adanya tokoh baik atau tokoh jahat.

Aspek penting dalam sebuah novel biasanya mengandung hal-hal berikut ini:
  1. Tema
  2. Alur
  3. Penokohan
  4. Latar
  5. Nilai-nilai kehidupan
Contoh novel terjemahan:
Sepuluh
Aku memilih gaun Meksiko yang cantik sebatas lutut untuk dikenakan pada pesta itu. Aku benar-benar sama sekali tidak perduli tentang pesta perpisahan itu, tetapi aku tahu bahwa memang penting untuk mengucapkan terima kasih pada Bapak dan Ibu Stark, untuk semua yang sudah mereka keijakan untuk kami.

Aku memandangi saja saat Krissy menggulung rambutnya dan menaruh sekuntum bunga merah di belakang telinganya. Aku harus mengakui bahwa dia tampak cantik sekali. Namun, matanya mengungkapkan yang sesungguhnya. Matanya bengkak dan sedih karena ini akan merupakan malam terakhirnya bersama Jim.
 
Cindy Savage
Cindy Savage
Krissy tidak lagi menanyakan tentang permintaan maafku, dan tampaknya ini bukan saat yang tepat untuk membicarakannya. Malam ini adalah malamnya untuk mengucapkan selamat tinggal pada Jim, dan aku tidak ingin ikut campur dalam hal itu.

Aku mengerjakan semua hal yang harus kulakukan di pesta itu pada malam itu. Aku berbicara dengan keluarga Stark dan dengan Ayah. Aku berdansa dengan seorang cowok dari California yang juga sedang berlibur, dan aku mencicipi banyak sekali makanan lezat. Betapapun aku berusaha keras, aku benar-benar tidak bisa masuk dalam suasana hati berpesta pada malam itu.

Kalau aku mendengar saja dari kata-kata rayuan Jim yang norak itu, aku rasanya hendak muntah. Tapi aku memaksakan untuk tersenyum dan berpura-pura senang dengan apa yang diucapkan Jim. Aku memutuskan untuk membiarkan Krissy mendapatkan saatnya yang menyenangkan untuk semalam lagi. Biarkan saja dia berdansa dengan Jim. Mungkin dia pun akan mencium Krissy sebagai ucapan selamat tinggalnya.

Aku menguap dan memutuskan untuk tidur. Aku mengucapkan selamat malam pada Krissy dan selamat tinggal pada Jim. Lalu aku naik ke atas, ke kamar hotel kami.

Aku baru saja berganti pakaian untuk memakai baju tidur dan menyalakan TV tatkala kala Krissy tiba- tiba menghambur masuk melalui pintu. Dia menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur dan meratap ke bantalnya. "Krissy, apa yang terjadi?" tanyaku. "Ada apa?"

"Jim bahkan tidak menanyakan alamatku," Krissy meratap. "Kami sudah mengobrol dan berdansa, dan kupikir aku benar-benar spesial baginya. Tapi tidak, dia pergi begitu saja. Dia melambaikan tangannya dan pergi. Tidak ada ucapan selamat berpisah yang sesungguhnya. Tidak ada ciuman. Tidak ada apa-apa. Dia ternyata sama sekali tidak pernah peduli padaku!"

Krissy menangis lama sekali. Aku tidak tahu harus berkata apa, jadi aku hanya diam saja sampai dia siap, berbicara. Meski pun Krissy sudah mengabaikan aku untuk hampir sebagian besar waktu perjalanan ini, aku tetap, tidak senang melihatnya begitu terluka seperti ini. Ternyata aku tidak keliru tentang Jim, tapi agaknya itu tidak lagi begitu penting. "Krissy, kau masih tetap bisa menulis surat padanya di sini, ke alamat hotel ini. Aku yakin mereka akan menyerahkan surat-suratmu kepadanya," aku menyarankan.

Dia menggelengkan kepalanya dan mulai menangis-nangis lagi. "Aku tidak bisa melakukan hal itu. Kalau dia ingin aku menulis surat padanya, dia tentu akan memberikan alamatnya. Dia tidak akan begitu saja berjalan pergi seperti itu."
Sumber: Cindy Savage. 1992. Bukan Teman Biasa, hlm 105-113.

Dengan membaca novel terjemahan, kita dapat memperoleh wawasan tentang berbagai cara penyajian novel di samping pengetahuan tentang sikap atau nilai kehidupan yang berlaku dalam bangsa lain. Baik itu novel Indonesia maupun terjemahan, dibentuk oleh unsur-unsur, seperti tema, alur, latar, dan penokohan.

Sekian pembahasan mengenai Menjelaskan Unsur-unsur Novel Indonesia dan Terjemahan serta contoh naskah novel yang dapat menjadi bahan sobat dalam belajar untuk lebih memahami bentuk dasar dalam membuat sebuah karya sastra yang berbentuk novel, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin artikel dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!