Menulis Buku Harian atau Pengalaman Pribadi Peristiwa Berkesan - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini mengenai cara membuat dan menulis buku harian yang didasarkan dari pengalaman pribadi dalam sebuah peristiwa yang menarik, adapun tujuan dari pembahasan ini agar nantinya kalian adalah dapat menuliskan pokok-pokok pengalaman pribadi serta menuliskannya dalam buku harian dengan bahasa yang menarik, baik, dan benar, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan berikut ini!
Buku harian merupakan buku yang berisi catatan harian mengenai suatu peristiwa penting atau berkesan bagi seseorang. Jadi, tidak semua peristiwa yang dialami oleh seseorang pada suatu hari dicatat secara keseluruhan.
Lalu, seperti apakah peristiwa yang penting atau berkesan itu? Peristiwa penting atau berkesan yaitu peristiwa yang dialami seseorang yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan peristiwa atau hal yang terjadi lainnya. Peristiwa atau hal penting yang berkesan dapat berupa kejadian yang bernuansa kegembiraan, sedih, lucu, maupun menyentuh perasaan. Selain kejadian hal penting dan berharga dalam kehidupan keseharian, isi buku harian dapat pula berupa munculnya sebuah pemikiran dan perasaan.
Setelah sekilas memahami buku harian, dapatkah kalian menyimpulkan fungsi atau manfaat dari sebuah buku harian?
Contoh I
Contoh II
Setelah sarapan pagi, aku melihat kakek yang duduk di teras sambil menganyam bilah-bilah bambu kecil untuk membuat sebuah bakul nasi. Ya, kakek memanglah seorang perajin anyaman bambu yang menopangkan hidupnya dari menjual hasil karyanya. Bukan berarti, anak-anak kakek tak mau peduli dan enggan membantu dengan kehidupan kakek yang seperti itu. Namun kakek sendirilah yang memang berkehendak demikian. “Bukannya Kakek tidak mau mendapatkan bantuan dari anak-anak Kakek. Tapi selagi kita masih mampu, alangkah baiknya jika kita tidak selalu merepotkan orang lain,” begitu kata kakek kepadaku. Memang, hanya dalam keadaan yang benar-benar kakek tidak mampu, beliau baru meminta bantuan kepada orang lain. Aku tercenung memahami sikap kakek yang demikian.
Iseng-iseng aku mencoba untuk ikut-ikutan belajar membuat sebuah bakul nasi seperti yang dibuat kakek. Wah, meski kelihatan seperti barang sepele, tapi ternyata benar-benar sebuah pekerjaan yang rumit. Berkali-kali aku mencoba menganyam, tapi berulang kali juga aku selalu gagal. Bahkan sampai-sampai bilah-bilah bambu itu rusak. Sesaat aku merasa hampir frustasi dan kesal dengan pekerjaanku. Kakek hanya tersenyum melihat sikapku yang demikian. “Coba kamu ulangi sekali lagi, dan lihat tangan Kakek menyelipkan antara bilah-bilah bambu ini,” kata kakek sambil memperlambat pekerjaannya.
Lega rasanya saat aku melihat hasil karyaku. Ah, ternyata luar biasa arti sebuah ketekunan dan kesabaran dalam suatu pekerjaan.
Berdasarkan kedua contoh catatan harian di atas, kalian dapat mencermati dan menguraikan isi dan bentuknya. Pada catatan harian pertama, terkesan bentuk yang digunakan adalah bentuk puisi. Adapun pada contoh kedua, bentuk yang digunakan adalah bentuk prosa.
Berdasarkan segi isi, pada catatan harian pertama mengungkapkan sebuah perasaan haru dan sedih. Perasaan tersebut diungkapkan penulis saat melihat peristiwa anak-anak kecil menengadahkan tangan di lampu merah. Kesan yang ditangkap penulis diungkapkan dengan pilihan kata dalam bentuk puisi yang menyentuh hati. Namun demikian, kesan tersebut juga dapat diungkapkan dalam bentuk yang lain.
Pada catatan harian kedua, pilihan kata-pilihan kata digunakan untuk mengungkapkan sebuah pelajaran dan pengalaman yang berharga dari suatu peristiwa. Pada catatan harian kedua diungkapkan adanya rasa haru, bijak, dan memiliki nilai pembelajaran hidup.
Berdasarkan uraian dan contoh catatan buku harian di atas, bagaimanakah pendapat kalian sekarang mengenai buku harian? Tidakkah kalian ingin mengabadikan kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, dan kesan-kesan yang bermakna dalam hidup kalian di sebuah catatan buku harian?
Sekian pembahasan mengenai Menulis Buku Harian atau Pengalaman Pribadi beserta contoh menulis buku harian serta tahapan atau langkah-langkah menulis buku harian berdasarkan pengalaman pribadi yang berkesan, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!
Cara Membuat dan Menulis di Buku Harian berdasarkan Pengalaman Pribadi yang Berkesan
Menurut kalian, apakah yang dimaksud dengan buku harian? Apakah yang dimaksud dengan buku harian adalah buku yang selalu dibawa ke mana-mana setiap hari? Bagaimanakah pandangan kalian terhadap teman yang memiliki buku harian? Sejauh mana pentingnya sebuah buku harian itu?Buku harian merupakan buku yang berisi catatan harian mengenai suatu peristiwa penting atau berkesan bagi seseorang. Jadi, tidak semua peristiwa yang dialami oleh seseorang pada suatu hari dicatat secara keseluruhan.
Lalu, seperti apakah peristiwa yang penting atau berkesan itu? Peristiwa penting atau berkesan yaitu peristiwa yang dialami seseorang yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan peristiwa atau hal yang terjadi lainnya. Peristiwa atau hal penting yang berkesan dapat berupa kejadian yang bernuansa kegembiraan, sedih, lucu, maupun menyentuh perasaan. Selain kejadian hal penting dan berharga dalam kehidupan keseharian, isi buku harian dapat pula berupa munculnya sebuah pemikiran dan perasaan.
Menulis Buku Harian atau Pengalaman Pribadi |
Menulis buku harian (diary) dapat kalian jadikan sebuah kegiatan yang bermanfaat. Di buku harian kalian dapat menumpahkan segala perasaan. Hal-hal yang tidak dapat kalian bagi dengan teman atau ayah-ibu sekalipun dapat kalian tuangkan dalam buku harian. Kalian juga dapat menghindari kesalahan untuk kali kedua dengan melihat buku harian. Buku harian juga dapat menjadi sumber ide dan inspirasi. Apalagi jika kalian terbiasa menuliskan semua pengalaman keseharian, termasuk hal-hal menarik yang kalian temui. Banyak pengarang yang berhasil menciptakan novel-novel hebat juga karena senang menuliskan semua pengalaman hidupnya dalam sebuah buku harian.
Setelah sekilas memahami buku harian, dapatkah kalian menyimpulkan fungsi atau manfaat dari sebuah buku harian?
Beberapa manfaat dari buku harian antara lain berikut.
- Sebagai catatan untuk mengevaluasi kegiatan yang dilakukan atau peristiwa yang dialami pada hari itu. Misalnya, suatu hari kalian melakukan kesalahan, maka kalian tidak akan mengulangi kembali kesalahan tersebut.
- Sebagai cerminan diri untuk bahan introspeksi. Misalnya, pada beberapa tahun yang lalu kalian merasa jengkel kepada ayah dan ibu karena tidak dibelikan mainan, mungkin pada saat sekarang kalian akan menyadari bahwa sikap kalian saat itu tidak benar.
- Sebagai tempat mencurahkan perasaan, pemikiran, maupun kreativitas. Misalnya, kalian sedang merasakan suatu kejenuhan, maka kejenuhan itu kalian tuangkan dalam bentuk puisi, cerpen, atau syair lagu di buku harian.
- Sebagai bahan cerita kenangan atau nostalgia terhadap peristiwa masa lampau.
Supaya dapat menulis buku harian yang menarik, diperlukan latihan, kemauan, serta ketekunan. Dalam hal ini, pemilihan permasalahan dan peristiwa yang hendak dituliskan juga perlu latihan. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menulis pengalaman di antaranya berikut.
- Ingatlah peristiwa atau sumber pengalaman secara mendetail berdasarkan urutan ruang dan waktu.
- Tuliskan segala sesuatu yang melingkupi atau terkait dengan peristiwa tersebut.
- Ingatlah kembali mengenai perasaan dan sesuatu yang ada di pikiran kalian saat mengalami peristiwa tersebut.
- Tulislah pokok-pokok peristiwa yang akan dituangkan dalam buku harian, yang dapat digunakan sebagai kerangka.
- Susunlah tulisan tersebut ke dalam format atau bentuk yang diinginkan.
- Pilihlah kata yang menarik untuk menuangkan pengalaman tersebut ke dalam bentuk tulisan.
- tanggal, tempat, serta urutan kejadian;
- perasaan atau pemikiran kalian saat itu;
- kemenarikan peristiwa;
- pelajaran yang dapat kalian ambil;
- orang-orang yang terlibat.
Perhatikanlah contoh-contoh catatan buku harian berikut beserta penjelasannya agar kalian dapat lebih memahami cara menulis buku harian!
Senin, 19 Februari 2007
– Saat berangkat sekolah di lampu merah Jalan Kemakmuran.
Hatiku gundah, kepada mereka yang menengadahkan tangan di lampu merah dan kaca-kaca mobil yang masih pagi, dalam kepapaan di usia yang meskinya mereka bermain dengan ceria, yang meskinya mereka duduk di bangku sekolah untuk belajar menulis dan membaca. Tuhan, tolonglah mereka, atau tolonglah aku agar dapat merangkulnya untuk belajar bersama.
– Saat berangkat sekolah di lampu merah Jalan Kemakmuran.
Hatiku gundah, kepada mereka yang menengadahkan tangan di lampu merah dan kaca-kaca mobil yang masih pagi, dalam kepapaan di usia yang meskinya mereka bermain dengan ceria, yang meskinya mereka duduk di bangku sekolah untuk belajar menulis dan membaca. Tuhan, tolonglah mereka, atau tolonglah aku agar dapat merangkulnya untuk belajar bersama.
Minggu, 25 Februari 2007
– Liburan di rumah kakek.
Hari ini mungkin menjadi hari yang sangat berharga bagiku. Betapa tidak, hari ini aku mendapatkan sebuah pelajaran yang benar-benar membuatku harus sadar pentingnya sebuah kemandirian, ketekunan, dan kesabaran.
– Liburan di rumah kakek.
Hari ini mungkin menjadi hari yang sangat berharga bagiku. Betapa tidak, hari ini aku mendapatkan sebuah pelajaran yang benar-benar membuatku harus sadar pentingnya sebuah kemandirian, ketekunan, dan kesabaran.
Setelah sarapan pagi, aku melihat kakek yang duduk di teras sambil menganyam bilah-bilah bambu kecil untuk membuat sebuah bakul nasi. Ya, kakek memanglah seorang perajin anyaman bambu yang menopangkan hidupnya dari menjual hasil karyanya. Bukan berarti, anak-anak kakek tak mau peduli dan enggan membantu dengan kehidupan kakek yang seperti itu. Namun kakek sendirilah yang memang berkehendak demikian. “Bukannya Kakek tidak mau mendapatkan bantuan dari anak-anak Kakek. Tapi selagi kita masih mampu, alangkah baiknya jika kita tidak selalu merepotkan orang lain,” begitu kata kakek kepadaku. Memang, hanya dalam keadaan yang benar-benar kakek tidak mampu, beliau baru meminta bantuan kepada orang lain. Aku tercenung memahami sikap kakek yang demikian.
Iseng-iseng aku mencoba untuk ikut-ikutan belajar membuat sebuah bakul nasi seperti yang dibuat kakek. Wah, meski kelihatan seperti barang sepele, tapi ternyata benar-benar sebuah pekerjaan yang rumit. Berkali-kali aku mencoba menganyam, tapi berulang kali juga aku selalu gagal. Bahkan sampai-sampai bilah-bilah bambu itu rusak. Sesaat aku merasa hampir frustasi dan kesal dengan pekerjaanku. Kakek hanya tersenyum melihat sikapku yang demikian. “Coba kamu ulangi sekali lagi, dan lihat tangan Kakek menyelipkan antara bilah-bilah bambu ini,” kata kakek sambil memperlambat pekerjaannya.
Kembali aku mengambil bilah-bilah bambu itu dan mengikuti bagaimana teknik kakek mengatur zig-zag bilah-bilah bambu. Benar-benar harus cermat dan sabar untuk menjadikan sebentuk bakul nasi. Aku mencoba untuk tetap bersemangat dan bertekad menjadikan karyaku itu terwujud. Wow, meskipun bentuknya masih terkesan amburadul dan tidak rapi, akhirnya selesai juga bakul nasi yang kubuat.
Lega rasanya saat aku melihat hasil karyaku. Ah, ternyata luar biasa arti sebuah ketekunan dan kesabaran dalam suatu pekerjaan.
Berdasarkan kedua contoh catatan harian di atas, kalian dapat mencermati dan menguraikan isi dan bentuknya. Pada catatan harian pertama, terkesan bentuk yang digunakan adalah bentuk puisi. Adapun pada contoh kedua, bentuk yang digunakan adalah bentuk prosa.
Berdasarkan segi isi, pada catatan harian pertama mengungkapkan sebuah perasaan haru dan sedih. Perasaan tersebut diungkapkan penulis saat melihat peristiwa anak-anak kecil menengadahkan tangan di lampu merah. Kesan yang ditangkap penulis diungkapkan dengan pilihan kata dalam bentuk puisi yang menyentuh hati. Namun demikian, kesan tersebut juga dapat diungkapkan dalam bentuk yang lain.
Pada catatan harian kedua, pilihan kata-pilihan kata digunakan untuk mengungkapkan sebuah pelajaran dan pengalaman yang berharga dari suatu peristiwa. Pada catatan harian kedua diungkapkan adanya rasa haru, bijak, dan memiliki nilai pembelajaran hidup.
Berdasarkan uraian dan contoh catatan buku harian di atas, bagaimanakah pendapat kalian sekarang mengenai buku harian? Tidakkah kalian ingin mengabadikan kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, dan kesan-kesan yang bermakna dalam hidup kalian di sebuah catatan buku harian?
Buku harian merupakan buku yang berisi catatan harian mengenai suatu peristiwa penting atau berkesan bagi seseorang. Penulisan buku harian tidak terpatok pada aturan. Artinya bahwa buku harian dapat ditulis sekehendak hati penulis, baik bentuk maupun tata bahasanya. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis buku harian. Hal-hal tersebut di antaranya urutan ruang dan waktu peristiwa atau pengalaman; perasaan dan pemikiran saat mengalami peristiwa tersebut; serta menggunakan pilihan kata yang menarik..
Sekian pembahasan mengenai Menulis Buku Harian atau Pengalaman Pribadi beserta contoh menulis buku harian serta tahapan atau langkah-langkah menulis buku harian berdasarkan pengalaman pribadi yang berkesan, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!