Menuliskanlah kalimat dengan pilihan kata yang menarik dalam cerita pengalaman - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai berbagi cerita pengalaman, cara membuatnya, apa saja yang menjadi pokok pembahasan, contoh cerita dan cara membacakannya dengan baik dan benar , agar nantinya sobat dapat mengemukakan pokok-pokok yang mengesankan dari suatu pengalaman paling mengesankan serta menceritakan pengalaman tersebut dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Pengalaman dapat berupa suatu hal atau peristiwa yang beragam. Misalnya hal atau peristiwa yang menyenangkan, menyedihkan, atau mengandung nuansa lucu dan konyol. Di antara sekian banyak pengalaman yang dimiliki setiap orang, tentunya terdapat pengalaman yang paling berkesan.
Pengalaman yang dimiliki seseorang mempunyai suatu nilai berharga. Pengalaman dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan batin, cerita hidup, serta bahan cerita kepada orang lain. Selain itu, pengalaman juga dapat sebagai bahan introspeksi diri. Oleh sebab itu, pepatah yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang sebenarnya atau pengalaman adalah guru yang paling berharga, tepat adanya.
Berbagi pengalaman harus dilakukan dengan baik. Artinya, cerita mengenai pengalaman disampaikan semenarik mungkin serta berkesan. Agar saat berbagi pengalaman dapat menarik dan berkesan, tentu diperlukan penceritaan pengalaman yang baik. Untuk itu, kemampuan menceritakan pengalaman perlu dikuasai. Apabila seseorang dapat menceritakan pengalaman dengan baik dan menarik, tentu pendengar dapat menerima atau memahami isi cerita pengalaman dengan baik pula.
Saat menceritakan pengalaman, diharapkan pendengar dapat membayangkan suasana yang diceritakan. Maka itu, kalian harus memerhatikan hal-hal dalam menceritakan pengalaman. Hal-hal yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan pengalaman di antaranya berikut.
Menceritakan Pengalaman Paling Mengesankan dan Pokok dari Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu hal atau peristiwa yang pernah dialami. Pengalaman bersifat lampau atau terjadi pada masa lalu dan tidak tergantung berapa lamanya waktu tersebut. Selain dialami secara langsung, pengalaman juga dapat diperoleh dari mendengar, melihat, atau merasakan terhadap suatu hal atau peristiwa.Pengalaman dapat berupa suatu hal atau peristiwa yang beragam. Misalnya hal atau peristiwa yang menyenangkan, menyedihkan, atau mengandung nuansa lucu dan konyol. Di antara sekian banyak pengalaman yang dimiliki setiap orang, tentunya terdapat pengalaman yang paling berkesan.
Pengalaman yang dimiliki seseorang mempunyai suatu nilai berharga. Pengalaman dapat dijadikan sebagai suatu kekayaan batin, cerita hidup, serta bahan cerita kepada orang lain. Selain itu, pengalaman juga dapat sebagai bahan introspeksi diri. Oleh sebab itu, pepatah yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan guru yang sebenarnya atau pengalaman adalah guru yang paling berharga, tepat adanya.
Menceritakan Pengalaman Paling Mengesankan |
Berbagi pengalaman harus dilakukan dengan baik. Artinya, cerita mengenai pengalaman disampaikan semenarik mungkin serta berkesan. Agar saat berbagi pengalaman dapat menarik dan berkesan, tentu diperlukan penceritaan pengalaman yang baik. Untuk itu, kemampuan menceritakan pengalaman perlu dikuasai. Apabila seseorang dapat menceritakan pengalaman dengan baik dan menarik, tentu pendengar dapat menerima atau memahami isi cerita pengalaman dengan baik pula.
Saat menceritakan pengalaman, diharapkan pendengar dapat membayangkan suasana yang diceritakan. Maka itu, kalian harus memerhatikan hal-hal dalam menceritakan pengalaman. Hal-hal yang perlu kalian perhatikan dalam menceritakan pengalaman di antaranya berikut.
- Menggunakan pilihan kata dan perangkaian kalimat yang tepat, jelas, menarik, serta komunikatif.
- Menyampaikan cerita berdasarkan urutan ruang dan waktu yang runtut dan terperinci.
- Mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan peristiwa secara detail.
- Menggunakan pola penceritaan yang tepat sesuai bentuk pengalaman. Misalnya gaya penceritaan yang deskriptif dan ekspresif, sehingga mampu membangkitkan gambaran pendengar.
- Menampilkan gerakan tubuh atau gestur, ekspresi, variasi intonasi, kejelasan artikulasi, serta volume suara yang tepat.
- Menerapkan tempo bercerita yang tepat. Misal tidak terlalu cepat atau lambat serta penekanan pada suatu kejadian yang bernilai lebih.
Memompa Gajah Masuk Angin
Selama bergaul dengan satwa raksasa ini, saya mendapat banyak pengalaman unik dan menarik. Saya bekerja di Pusat Latihan Gajah (PLG) di Aceh sebagai tenaga pelatih gajah dan administrasi kamp selama dua tahun.
Pagi hari saya biasanya langsung menuju ke tempat gajah-gajah diikat. Saya membersihkan tempat ikatan dari kotorannya yang sebesar bola boling. Setelah bersih, mereka diberi air minum kolam atau langsung digiring ke sungai sekaligus dimandikan. Gajah sangat suka air. Mau tidak mau, kami harus berbasah-basah ria tersembur air dari belalai gajah yang sedang bermain air. Saya bahkan biasa membaca buku di atas punggung gajah yang sedang berjalan.
Biasanya, saya membawa jaring dan buku identifikasi kupu-kupu. Jadi, sambil menggembala gajah, hobi saya pun tersalur. Hobi saya adalah menjala kupu-kupu dalam perjalanan pulang. Usai tugas rutin pagi hari, saya akan disibukkan dengan tugas di depan komputer sampai sore hari. Praktis setelah itu saya tidak bertemu gajah lagi.
Saat Masuk Angin
Di balik tubuhnya yang raksasa, gajah menyimpan kelemahan. Salah satu penyakit yang tidak dapat ditanganinya adalah "masuk angin". Apalagi, bagi gajah, penyakit itu dapat mematikan.
Apabila sudah terlanjur masuk angin, gajah harus cepat diobati. Cara standar yang dilakukan sederhana, yaitu mengeluarkan anginnya. Bagaimana caranya? Gajah tidak mungkin dikeroki seperti kita, karena gajah memiliki kulit yang sangat tebal. Lagi pula, mana ada koin raksasa untuk menggaruk kulitnya.
Angin yang terperangkap dalam perutnya harus dikeluarkan dengan bantuan pawang atau pelatih gajah. Caranya, dengan memasukkan tangan ke dalam "kutub utara" gajah yang sakit, lalu digerakkan keluar masuk seperti orang memompa sampai gajahnya kentut. Apabila angin sudah keluar, gajah dianggap sehat.
Penyakit lain yang tidak kalah gawat yaitu dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Kondisi ini lazim diderita anak-anak gajah. Apabila sudah demikian gawatnya, hanya ada satu cara yang dapat ditempuh, yaitu diinfus.
Lagi-lagi, kulit gajah yang tebal menyulitkan dokter hewan menemukan pembuluh darahnya. Denyut nadinya pun nyaris tidak terdeteksi. Karena sulit meraba pembuluh darahnya, dokter biasanya secara untung-untungan menancapkan jarum infus. Dokter menyuntikkan jarum infus di sekitar daerah yang diperkirakan ada pembuluh darahnya. Usaha itu belum tentu berhasil. Terbukti, selama saya berada di PLG, tidak satu pun anak gajah terselamatkan.
Pernah, semalaman saya bersama dokter hewan harus menunggu seekor anak gajah yang sedang diinfus. Gajah itu mengalami dehidrasi. Setiap kali kulitnya membengkak, jarum infus cepat-cepat dicabut untuk dipindahkan ke bagian tubuh lain. Puluhan kali jarum infus harus digeser-geser. Apabila kulit gajah mulai membengkak, berarti sudah terlalu banyak cairan infus yang menumpuk di bawah kulitnya. Itu dikarenakan cairan infus tidak mau mengalir ke peredaran darahnya. Apa daya, gajah muda itu pun tidak tertolong jiwanya.
(Sumber: Intisari, Maret 2003, dengan pengubahan seperlunya.)
Pengalaman merupakan suatu hal atau peristiwa yang pernah dialami. Pengalaman hendaknya diceritakan dengan baik, yaitu menggunakan pilihan kata dan perangkaian kalimat yang baik, jelas, menarik, dan komunikatif; berdasarkan urutan ruang dan waktu yang tepat; serta diceritakan secara detail. Cerita pengalaman perlu disampaikan dengan pola penceritaan yang tepat. Selain itu, gerakan tubuh dan tempo bercerita juga memengaruhi keberhasilan dalam menceritakan pengalaman.
Berdasarkan cerita pengalaman tersebut, kalian dapat mengamati penggunaan kata-kata yang dirangkai pencerita untuk menyampaikan pengalamannya. Kata-kata dan kalimat yang digunakan pencerita merupakan pilihan kata yang menarik dan komunikatif. Perhatikanlah contoh beberapa kalimat yang mengungkapkan peristiwa yang dialami pencerita dengan bahasa yang mengandung berbagai unsur kesan.
- Pagi hari saya biasanya langsung menuju ke tempat gajah-gajah diikat. Saya membersihkan tempat ikatan dari kotorannya yang sebesar bola boling. Kata kotorannya yang sebesar bola boling dalam kalimat tersebut mengandung kesan adanya hal yang lucu dan konyol.
- Gajah sangat suka air. Mau tidak mau kami harus berbasah-basah ria tersembur air dari belalai gajah yang sedang bermain air. Kalimat berbasah-basah ria tersembur air dari belalai gajah yang sedang bermain air dalam kalimat tersebut mengandung kesan adanya hal yang ceria dan menyenangkan.
- Saya bahkan biasa membaca buku di atas punggung gajah yang sedang berjalan. Biasanya, saya membawa jaring dan buku identifikasi kupu-kupu. Jadi, sambil menggembala gajah, hobi saya pun tersalur. Hobi saya adalah menjala kupu-kupu dalam perjalanan pulang. Kalimat saya membawa jaring dan buku identifikasi kupu-kupu dalam kalimat tersebut mengandung kesan adanya hal yang ilmiah, positif, dan menyenangkan.
- Apabila sudah terlanjur masuk angin, harus cepat diobati. Cara standar yang dilakukan sederhana, yaitu mengeluarkan anginnya. Bagaimana caranya? Gajah tidak mungkin dikeroki seperti kita, karena gajah memiliki kulit yang sangat tebal. Lagi pula, mana ada koin raksasa untuk menggaruk kulitnya. Kalimat Gajah tidak mungkin dikeroki seperti kita, karena gajah memiliki kulit yang sangat tebal. Lagi pula, mana ada koin raksasa untuk menggaruk kulitnya mengungkapkan adanya kesan terhadap hal yang sifatnya lucu dan konyol.
- Angin yang terperangkap dalam perutnya harus dikeluarkan dengan bantuan pawang atau pelatih gajah. Caranya, dengan memasukkan tangan ke dalam "kutub utara" gajah yang sakit, lalu digerakkan keluar masuk seperti orang memompa sampai gajahnya kentut. Apabila angin sudah keluar, gajah dianggap sehat. Kalimat memasukkan tangan ke dalam "kutub utara" gajah yang sakit, lalu digerakkan keluar masuk seperti orang memompa sampai gajahnya kentut dalam kalimat tersebut mengandung kesan adanya hal yang lucu dan konyol. Dalam hal ini, pilihan kata kutub utara digunakan pencerita untuk menggantikan kata anus gajah. Kata kutub utara akan dirasa lebih menggelitik, menarik, dan sopan dibandingkan kata anus. Kalimat tersebut juga mengungkapkan adanya kesan terhadap hal yang sifatnya lucu dan konyol.
Hal yang juga perlu kalian cermati dalam cerita pengalaman tersebut adalah pokok-pokok cerita yang mengesankan. Dari cerita pengalaman tersebut, kalian dapat menangkap pokok-pokok cerita yang mengesankan seperti kejadian yang menyenangkan, lucu, maupun menyedihkan.
Cerita pengalaman tersebut akan lebih menarik disampaikan secara lisan dengan didukung penggunaan intonasi, ekspresi, serta gerak tubuh yang tepat.
Sekian pembahasan mengenai Menceritakan Pengalaman Paling Mengesankan dan juga contoh cerita pengalaman, semoga dapat membantu sobat dalam lebih memahami materi tentang Bercerita pengalaman, jika bukan artikel ini yang sobat cari, mungkin materi dibawah ini dapat menjawabnya, selamat belajar!