Menyampaikan Kembali Informasi Penting Berdasarkan Pokok-pokoknya

Menyampaikan Kembali Informasi Penting - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai cara menyampaikan kembali informasi penting yang didasarkan pokok-pokoknya atau hal-hal yang penting, dengan mempelajari materi ini diharapkan nantinya sobat akan dapat menyampaikan kembali suatu informasi berdasarkan pokok-pokoknya dengan baik dan benar, untuk lebih memahami lagi materi ini, silahkan sobat simak dalam penjelasan berikut ini!

Menyampaikan Kembali Informasi Penting Berdasarkan Pokok-pokoknya

Ilmu pengetahuan tidak untuk dimiliki oleh seorang diri. Ilmu pengetahuan, informasi, atau apa pun yang berguna bagi banyak orang perlu kamu sampaikan kembali kepada orang lain. Forum diskusi dapat pula dijadikan ajang berbagi informasi dan pendapat. Kalau tidak demikian, kamu dapat menuliskannya dalam bentuk berita dan kamu memajangnya dalam majalah dinding.

Susunlah sebuah paragraf pembuka dan paragraf penutup yang biasa digunakan oleh seorang pembawa acara, misalnya acara perpisahan sekolah yang para undangannya terdiri atas guru, kepala sekolah, staf sekolah, siswa, dan orang tua siswa.

Menyampaikan Kembali Informasi Penting Berdasarkan Pokok-pokoknya
Menyampaikan Kembali Informasi Penting Berdasarkan Pokok-pokoknya
International Junior Science Olimpiad I
Pada hari Senin tanggal 13 Desember 2004, Indonesia mencatat sejarah baru. Anak Indonesia yang masih imut-imut dan jumlahnya 12 orang, tiba-tiba menjadi pahlawan pengharum nama bangsa.

Umur boleh muda, tetapi prestasi sudah selangit! Dua belas anak yang masih duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) ini berhasil mencatatkan nama mereka sebagai pemenang International Junior Science Olympiad (IJSO) yang baru diadakan untuk pertama kalinya. Ilmuwan-ilmuwan yunior kita ini berhasil merebut delapan medali emas dan empat medali perak di ajang IJSO yang digelar di Jakarta pada tanggal 5-14 Desember 2004.

Delapan medali emas! Siapa sangka mereka yang masih imut-imut itu bisa bersaing melawan siswa-siswa dunia dalam ajang adu otak? Dari 12 anak yang mewakili Indonesia, tidak ada satu pun yang tidak mendapat medali. Padahal, even ini diikuti pelajar-pelajar pintar dari 30 negara.

Hujan medali

Stephanie Senna, salah satu gadis manis yang mewakili Indonesia dalam IJSO I ini, bahkan mendapat penghargaan tambahan sebagai The Best Experimental Winner. Ia berhasil mendapat nilai tertinggi pada ujian eksperimen. Bahkan nilainya bukan hanya nilai tertinggi, melainkan juga nilai sempurna!

Sementara Diptarama, anak Indonesia yang masih sangat imut-imut, menyabet gelar yang paling direbutkan, yakni The Absolute Winner. Dari hasil ini pun, kita tidak heran lagi sewaktu tim Indonesia dinobatkan sebagai juara umum! Awal yang begitu manis! Hebat sekali, ya, mereka! Kecil-kecil sudah jadi juara olimpiade internasional. Kok bisa, sih?

Nilai dari masing-masing ujian ini dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total (nilai maksimum 100). Ternyata total nilai yang diraih Diptarama (tim Indonesia 1) mencapai 93,10. Wow! Tinggi sekali nilainya! Pantas saja dia menjadi Absolute Winner. Pada urutan kedua ada rekan satu timnya, Stephanie Senna, dengan nilai 90,20. Wah, tipis sekali bedanya!

Aziz Adi Suyono (Indonesia 1) bertengger di tempat ketiga dengan nilai 87,95, diikuti oleh Achmad Furqon dari tim Indonesia 2 dengan nilai 86,75. Andika Afriansyah (Indonesia 1) mengekor di tempat kelima dengan nilai 86,45. Posisi keenam ditempati oleh Ying-Yu Ho, siswa dari Taiwan, dengan nilai 84,80. Posisi ketujuh, delapan, dan sembilan direbut oleh siswa Thailand, Taiwan, dan Korea.

Wayan Wicak Ananduta dari tim Indonesia 2 berhasil menempati posisi kesepuluh dengan total nilai 76,82, dengan diikuti Ria Ayu Pramudita (Indonesia 2) yang mengantongi nilai 76,70. William dari tim Indonesia 1 mengumpulkan nilai 75,40 dan berada di urutan ke-12 dari total 18 peraih medali emas. Dewi Kusumawati dari tim Indonesia 2 meraih medali perak dengan total nilai 67,10 (berada di posisi 22 dari total 110 peserta), diikuti oleh Petrus Yesaya Samori (Indonesia 1) dengan nilai 66,80. Fransiska Putri Wina Hadiwidjana dari Indonesia 2 mengantongi nilai 61,95 dan berada di posisi 26, dan Carolina Jessica bertengger di posisi 28 dengan nilai 59,60. Hasil yang fantastis!
Sumber: Prof. Yohanes Surya Ketua Tim Pembina IJSO dalam Kompas 15 November 2003.

Informasi yang telah kamu dengarkan itu menyampaikan informasi tentang pelaksanaan olimpiade sains tingkat internasional yunior. Informasi tersebut disampaikan oleh Profesor Yohanes Surya. Dengan demikian, Prof. Surya adalah narasumber untuk informasi tersebut.

Beberapa informasi penting yang dikemukakan Prof. Surya dalam bacaan tersebut, di antaranya berkenaan dengan
  1. waktu pelaksanaan kegiatan,
  2. jumlah peserta,
  3. beberapa jenis kejuaraan yang diraih peserta Indonesia,
  4. jumlah medali yang diraih peserta Indonesia, serta
  5. nama-nama peserta yang meraih medali.
Terdapat empat hal utama yang harus kamu perhatikan ketika menyampaikan kembali suatu informasi, yakni sebagai berikut.
1. Akurat, sebuah informasi harus disampaikan dengan apa adanya, tidak boleh dikurangi atau ditambah-tambah.

2. Lengkap, sebaiknya sebuah informasi harus memenuhi unsur 5W + 1H. Kalau berkenaan dengan terjadinya suatu peristiwa, maka informasi itu harus memuat:
a. nama peristiwa,
b. pelaku atau pihak yang terlibat,
c. waktu dan tempat terjadinya peristiwa,
d. sebab-sebab terjadinya, dan
e. proses kejadian/pelaksanaan peristiwa itu.

3. Jelas, informasi itu tidak boleh menimbulkan salah tafsir bagi pembaca atau pendengarnya. Informasi yang dimaksud oleh narasumber harus sama dengan yang dipahami penerimanya.

4. Aktual, informasi itu sebaiknya yang terbaru. Informasi semacam ini biasanya yang menarik bagi khalayak.

5. Penting dan bermanfaat, akan menarik lagi apabila informasi itu dapat memenuhi kebutuhan khalayak. Namun, tentu saja sebuah informasi yang penting dan bermanfaat bagi sekelompok masyarakat belum tentu penting dan bermanfaat bagi kelompok lainnya. Oleh karena itu, sajian informasi sebaiknya beragam. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan khalayak yang memang tidak selalu sama.

Hal yang harus kamu perhatikan ketika menyampaikan kembali suatu informasi, adalah keakuratan, kejelasan, keaktualan, dan kebermanfaatannya.

Berikut ini contoh format dalam melakukan kegiatan mencatat informasi penting:
Dengarkanlah berita radio/televisi, khususnya yang berkenaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi!
contoh format dalam melakukan kegiatan mencatat informasi penting

Catatlah informasi-informasi penting dari berita tersebut dengan menggunakan format berikut!
Tema : .......................
Acara : ......................
Jam tayang : ......................
Nama stasiun berita : .....................
Informasi-informasi penting: ........
Contoh format dalam memberikan komentar mengenai sebuah informasi

Contoh format dalam memberikan komentar mengenai sebuah informasi:
Yang meliputi beberapa aspek seperti:
1. Keobjektifan
2. Kelengkapan informasi
3. Kejelasan dalam penyampaian
4. Keaktualan
5. Tingkat kepentingan dan keberanfaatan
6. Kebakuan bahasa
dan yang terakhir memberikan saran-saran.

Sekian pembahasan mengenai Menyampaikan Kembali Informasi Penting Berdasarkan Pokok-pokoknya dan juga hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam memberikan sebuah informasi, semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar, jika buka artikel ini yang sobat cari mungkin materi bahasa Indonesia berikut bisa menjawabnya, selamat belajar!