Menulis Naskah Drama - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini, kita akan membahas mengenai menulis naskah drama agar nanti kamu dapat menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide. Kamu dapat mengembangkan kerangka cerita menjadi naskah drama yang baik, untuk lebih jelasnya sobat dapat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Tampak dalam contoh itu bahwa drama dibentuk oleh dialog-dialog. Dalam drama, dialog merupakan media kisahan yang melibatkan tokoh-tokoh drama. Dalam dialog diharapkan dapat tergambar kehidupan dan watak manusia serta berbagai persoalan yang dihadapinya.
Dalam sebuah dialog, ada tiga unsur penting yang membentuknya. Ketiga unsur tersebut adalah nama tokoh, wawancang, dan kramagung.
Alur ialah pergerakan cerita dari permulaan, pertengahan, dan menuju penyelesaian. Dalam teks drama, alur terdiri atas eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan. Dalam eksposisi, tokoh mulai diperkenalkan.
Selain itu, berbagai latar yang mendukung cerita juga diperkenal kepada pembaca atau penonton. Dengan demikian, pembaca atau penonton merasa terlibat dalam lakon tersebut. Pada bagian konflik, para pelaku terlibat dalam suatu pokok persoalan. Dalam hal ini, peristiwa mulai terjadi. Konflik terus berkembang dan ini dinamakan komplikasi. Pada bagian ini, kita dapat mempelajari tipe atau karakter tokoh dan dapat dijadikan bahan perbandingan dengan manusia sesuai dengan tokoh yang diperankannya.
Dalam krisis, pertentangan atau ketaksesuaian itu harus diimbangi dengan jalan keluar. Selanjutnya ditentukan oleh pihak yang benar dan tidak benar, yang akhirnya ditentukan oleh perangai mana yang meneruskan cerita. Pada bagian resolusi dilakukan penyelesaian persoalan. Apakah akhirnya lakon itu harus sedih atau gembira serta sukses atau gagal perjuangan para tokoh cerita? Untuk mengetahui hal ini, kita dapat melihat pada klimaks, arah mana yang dituju oleh alur sebab pada klimaks ini terdapat suatu perubahan penting dalam nasib atau keberhasilan tokoh tersebut. Kita dapat melihat kedudukan klimaks itu biasanya yang memisahkan komplikasi dengan resolusi. Adapun keputusan ialah konflik berakhir. Teks drama dapat berakhir sedih atau gembira.
Sekian pembahasan materi mengenai Belajar Menyusun dan Menulis Kerangka Naskah Drama, dan juga 3 unsur penting pembentuk dari sebuah dialog dalam naskah drama, semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar.
Menyusun dan Menulis Kerangka Naskah Drama
Kamu sudah membaca naskah drama ’’Operasi yang Sukses’’ (jika belum sobat dapat membaca naskah drama tersebut dalam materi menentukan unsur-unsur intrinsik berikut ini). Naskah tersebut dapat kamu jadikan model dalam menulis naskah drama lainnya.Belajar Menyusun dan Menulis Kerangka Naskah Drama |
Tampak dalam contoh itu bahwa drama dibentuk oleh dialog-dialog. Dalam drama, dialog merupakan media kisahan yang melibatkan tokoh-tokoh drama. Dalam dialog diharapkan dapat tergambar kehidupan dan watak manusia serta berbagai persoalan yang dihadapinya.
Dalam sebuah dialog, ada tiga unsur penting yang membentuknya. Ketiga unsur tersebut adalah nama tokoh, wawancang, dan kramagung.
- Tokoh adalah pelaku yang berperan penting dalam peristiwa- peristiwa drama.
- Wawancang adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh cerita.
- Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah drama, kramagung dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).
Selain itu, kerangka drama dapat dikembangkan dari alur cerita berikut.
Alur ialah pergerakan cerita dari permulaan, pertengahan, dan menuju penyelesaian. Dalam teks drama, alur terdiri atas eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan. Dalam eksposisi, tokoh mulai diperkenalkan.
Selain itu, berbagai latar yang mendukung cerita juga diperkenal kepada pembaca atau penonton. Dengan demikian, pembaca atau penonton merasa terlibat dalam lakon tersebut. Pada bagian konflik, para pelaku terlibat dalam suatu pokok persoalan. Dalam hal ini, peristiwa mulai terjadi. Konflik terus berkembang dan ini dinamakan komplikasi. Pada bagian ini, kita dapat mempelajari tipe atau karakter tokoh dan dapat dijadikan bahan perbandingan dengan manusia sesuai dengan tokoh yang diperankannya.
Dalam krisis, pertentangan atau ketaksesuaian itu harus diimbangi dengan jalan keluar. Selanjutnya ditentukan oleh pihak yang benar dan tidak benar, yang akhirnya ditentukan oleh perangai mana yang meneruskan cerita. Pada bagian resolusi dilakukan penyelesaian persoalan. Apakah akhirnya lakon itu harus sedih atau gembira serta sukses atau gagal perjuangan para tokoh cerita? Untuk mengetahui hal ini, kita dapat melihat pada klimaks, arah mana yang dituju oleh alur sebab pada klimaks ini terdapat suatu perubahan penting dalam nasib atau keberhasilan tokoh tersebut. Kita dapat melihat kedudukan klimaks itu biasanya yang memisahkan komplikasi dengan resolusi. Adapun keputusan ialah konflik berakhir. Teks drama dapat berakhir sedih atau gembira.
Drama dibentuk oleh dialog. Dalam drama, dialog merupakan media kisahan yang melibatkan tokoh-tokoh drama. Dalam dialog diharapkan dapat tergambar kehidupan dan watak manusia serta berbagai persoalan yang dihadapinya. Dalam sebuah dialog, ada tiga unsur penting yang membentuknya. Ketiga unsur tersebut adalah nama tokoh, wawancang, dan kramagung.
Sekian pembahasan materi mengenai Belajar Menyusun dan Menulis Kerangka Naskah Drama, dan juga 3 unsur penting pembentuk dari sebuah dialog dalam naskah drama, semoga dapat membantu sobat dalam proses belajar.