Global Warming telah menjadi isu yang menyita perhatian manusia sejagat. Dalam definisi sederhana, “global warming” adalah kondisi naiknya suhu permukaan bumi yang disebabkan peningkatan jumlah karbondioksida dan gas-gas lain, atau gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan merangkap panas.
Terhitung mulai tanggal 3 - 14 Desember 2007 di Nusa Dua, Bali diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang perubahan iklim (UN Climate Change Conference).
Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNCCC) ini akan menggantikan Protokol Kyoto yang
akan habis 2012. Protokol Kyoto 1997 - 2012 intinya berisi kesepakatan antara negara-negara maju dan berkembang untuk secara bersama-sama mampu mengurangi atau menurunkan emisi karbon di muka bumi.
Apa yang dapat kita lakukan? Untuk menghadapi Global Warming di sekolah kita harus melakukan Lima R dan Satu O. Yang disebut Lima R dan Satu O, adalah sebagai berikut:
1) Refuse, menolak menggunakan barang yang tidak ramah lingkungan.
2) Reduce, atau menggunakan barang seperlunya, menggunakan air seperlunya, mematikan alat pendingin pada ruangan yang kosong, dan mematikan barang elektronik jika tidak dimanfaatkan.
3) Reuse, atau menggunakan barang bekas untuk kegunaan yang sama.
4) Recycle, atau menggunakan barang bekas untuk kegunaan yang berbeda.
5) Rethink, yaitu mengubah paradigma lama yang cenderung eksploitatif dan merusak alam menjadi paradigma yang ramah lingkungan.
Sementara “O” adalah “Otarki” (Jepang) atau “Go Green” yakni menanami pekarangan dan penghijauan lingkungan. Otarki dapat diartikan budaya menanami pekarangan rumah dengan tanaman konsumtif, termasuk di dalamnya tanaman obat-obatan. Selama ini luas pekarangan rumah dan tanah kosong yang dimiliki masyarakat Indoneia belum tergarap secara maksimal.
Bumi yang kita diami adalah anugerah Tuhan. Kita diamanahi untuk mengelola dan menggunakan dengan bijak. Bumi yang sekarang sedang demam global warming perlu kita obati dengan “pil 5-R dan kapsul O”.
Sekarang inilah saatnya kita berbuat, bukan lagi berdebat. Go Green, and More Love To Our Earth.
Terhitung mulai tanggal 3 - 14 Desember 2007 di Nusa Dua, Bali diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang perubahan iklim (UN Climate Change Conference).
Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNCCC) ini akan menggantikan Protokol Kyoto yang
akan habis 2012. Protokol Kyoto 1997 - 2012 intinya berisi kesepakatan antara negara-negara maju dan berkembang untuk secara bersama-sama mampu mengurangi atau menurunkan emisi karbon di muka bumi.
Global Warming |
1) Refuse, menolak menggunakan barang yang tidak ramah lingkungan.
2) Reduce, atau menggunakan barang seperlunya, menggunakan air seperlunya, mematikan alat pendingin pada ruangan yang kosong, dan mematikan barang elektronik jika tidak dimanfaatkan.
3) Reuse, atau menggunakan barang bekas untuk kegunaan yang sama.
4) Recycle, atau menggunakan barang bekas untuk kegunaan yang berbeda.
5) Rethink, yaitu mengubah paradigma lama yang cenderung eksploitatif dan merusak alam menjadi paradigma yang ramah lingkungan.
Sementara “O” adalah “Otarki” (Jepang) atau “Go Green” yakni menanami pekarangan dan penghijauan lingkungan. Otarki dapat diartikan budaya menanami pekarangan rumah dengan tanaman konsumtif, termasuk di dalamnya tanaman obat-obatan. Selama ini luas pekarangan rumah dan tanah kosong yang dimiliki masyarakat Indoneia belum tergarap secara maksimal.
Bumi yang kita diami adalah anugerah Tuhan. Kita diamanahi untuk mengelola dan menggunakan dengan bijak. Bumi yang sekarang sedang demam global warming perlu kita obati dengan “pil 5-R dan kapsul O”.
Sekarang inilah saatnya kita berbuat, bukan lagi berdebat. Go Green, and More Love To Our Earth.