Langkah-langkah Menulis Naskah dan Pementasan Drama

Menulis Naskah Berdasarkan Kaidah Drama - Pada pelajaran materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai langkah-langkah apa saja yang dipakai dalam menulis naskah yang didasarkan kaidah dari drama, sehingga nantinya sobat dapat menulis drama dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama dan juga teknik bermain peran dengan cara berimprovisasi, sehingga nantinya sobat dapat menentukan karakter tokoh dan berimprovisasi berdasarkan kerangka naskah yang tersedia, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan berikut ini!

Langkah- langkah Menulis Naskah dan Pementasan Drama

Menulis Naskah Berdasarkan Kaidah Drama

Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita yang disusun sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa berdasarkan pemikiran sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari cerpen, novel, dan karya-karya lainnya yang sudah ada sebelumnya.

Membuat naskah drama dari karya yang sudah ada tidak begitu sulit. Hal ini karena ide cerita, alur, latar, dan unsur-unsur lainnya sudah ada.
Langkah-langkah Menulis Naskah dan Pementasan Drama
Langkah-langkah Menulis Naskah dan Pementasan Drama

Berikut ini langkah menulis drama

Pada kegiatan menulis naskah drama berikut, kamu harus memperhatikan kaidah penulisannya. Setidaknya, naskah drama yang hendak kamu tulis itu memenuhi kaidah keterbacaan yang menyangkut hal berikut:

1. Kejelasan Bahasa (Dialog)
Naskah drama yang hendak ditulis harus memenuhi syarat kejelasan bahasa. Maksudnya, isitilah atau kata-kata yang dipergunakan di dalam dialog naskah tersebut merupakan kata lugas sehingga segera timbul keakraban dengan naskah tersebut.

2. Kejelasan Tema dan Pesan
Naskah drama yang akan kamu tulis harus menyajikan tema secara lugas. Dengan demikian, pembaca atau penonton dapat langsung mengenali tema drama tersebut dan dapat langsung pula menemukan pesan-pesan yang terdapat di dalam naskah tersebut. Hal ini penting sebab bukankah pesan-pesan itu merupakan pesan yang kamu inginkan atau sampaikan juga kepada pembaca atau penonton.

Selain itu, kamu tentu ingat bahwa dalam tema dan pesan itulah dititipkan moral yang ingin kamu sampaikan sebagai teladan atau pedoman bagi pembaca atau penonton. Oleh karena itu, tema dan pesan harus jelas sehingga mudah ditemukan.

3. Kesederhanaan Alur (Babak)
Naskah drama yang hendak kamu tulis, pilih dahulu yang beralur maju. Jangan memilih alur yang memiliki lonjakan flash-back (alur mundur) yang terlalu rumit. Hal ini akan mengakibatkan sukarnya menangkap keutuhan lakon tersebut. Pilihlah lakon yang tidak terlalu panjang sehingga tidak terlalu sering berganti babak. Jika terlalu sering berganti babak, dapat memudarkan daya tangkap kamu atau pembaca dan penonton terhadap lakon tersebut. Oleh sebab itu, kamu harus menentukan apakah naskah yang akan kamu tulis itu satu bababk, dua babak, atau paling panjang tiga babak.

4. Kejelasan Watak
Naskah yang hendak ditulis menyajikan watak masing-masing tokoh secara jelas. Maksudnya, dapat dibedakan antara tokoh yang satu dan tokoh yang lainnya. Kejelasan watak ini dapat memudahkan kamu dan juga pembaca atau penonton dalam mengarahkan kepekaan penghayatannya.

Langkah-langkah menulis naskah drama
a. Bacalah sebuah cerita sudah dipilih atau ditentukan.
b. Tentukanlah tema, tokoh, kejadian, dan kesimpulan ceritanya.
c. Salinlah cerita tersebut berdasarkan ciri dan bentuk teks drama.
d. Kerangka cerita dapat disusun berdasarkan alur cerita.

Ciri utama drama adalah bentuk penyajiannya yang semua berbentuk dialog. Oleh karena itu, tugas kita dalam hal ini adalah mengubah seluruh rangkaian cerita yang ada dalam novel ke dalam bentuk dialog. Sebuah naskah yang baik harus memiliki tema, pemain, dan plot atau rangka cerita.

Bermain Peran dengan Berimprovisasi

Setelah menyiapkan naskah drama, langkah berikutnya adalah memerankannya. Untuk memerankan naskah drama, kamu perlu memahami karakter tokoh yang akan dimainkan. Pemahaman itu akan kamu peroleh melalui langkah-langkah berikut.
  1. Memahami keterangan dan petunjuk tentang karakter tokoh melalui pemaparan langsung oleh penulis drama (dalam eksposisi atau kramagung).
  2. Pemahaman atas dialog para tokohnya.
  3. Pengamatan atas kebiasaan dan tingkah laku tokoh itu dalam kehidupan yang sesungguhnya.
Pemahaman yang baik terhadap karakter tokoh akan memudahkan kamu dalam memerankan tokoh itu, termasuk juga berimproviasi di luar naskah. Impovisasi merupakan permainan peran yang dilakukan di luar naskah. Tujuannya agar karakter tokoh itu lebih hidup sesuai dengan kehidupan nyata.

Sekian pembahasan mengenai Langkah- langkah Menulis Naskah dan Pementasan Drama dan juga cara bermain peran dengan melakukan improvisasi, semoga dapat memberikan nilai tambah dalam memahami materi ini, selamat belajar!