Langkah-langkah Menulis Sinopsis Novel

Membuat Sinopsis Novel - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai langkah-langkah dalam membuat atau menulis sinopsis novel, dengan tujuan agar nantinya sobat dapat menyebutkan kerangka novel yang kamu baca dan menuliskannya kembali ke dalam cerita yang lebih ringkas, untuk lebih jelasnya dapat kalian simak dalam penjelasan berikut ini!

Sinopsis Novel dan Menuliskannya Kembali ke Dalam Cerita yang Ringkas

Mungkin kamu pernah menemukan suatu buku petunjuk yang ketebalan. Kemudian, kamu memutuskan untuk membaca bagian-bagian penting dari buku itu. Bagian-bagian penting itu kemudian kamu jadikan ringkasan buku.

Ringkasan memang berguna untuk mengingat suatu uraian, termasuk isi sebuah buku, secara cepat dan menyeluruh.

Hal yang sama dapat pula kamu lakukan pada novel. Sebuah novel dapat kamu ceritakan kembali secara ringkas. Ringkasan untuk karya-karya sastra semacam novel disebut sinopsis. Sinopsis novel merupakan gambaran alur cerita yang dipendekkan atau dipersingkat. Yang diceritakan hanyalah peristiwa-peristiwa penting yang dialami tokoh utama.
Langkah-langkah Menulis Sinopsis Novel
Langkah-langkah Menulis Sinopsis Novel

Untuk membuat ringkasan novel, terlebih dahulu kamu harus membaca novel itu secara keseluruhan. Kemudian, kamu mencatat atau menandai bagian-bagian cerita yang memiliki arti penting dan berpengaruh besar terhadap nasib tokoh utama. Setelah itu, kamu menuliskan kembali bagian-bagian penting itu dengan ringkas.

Dengan demikian, langkah-langkah membuat sinopsis tidak jauh berbeda dengan membuat ringkasan untuk karangan-karangan lainnya. Akan tetapi, dalam membuat sinopsis kamu bebas memulainya dari mana saja. Urutan peristiwa dalam sinopsis tidak perlu sama dengan yang terdapat dalam cerita aslinya.

Sinopsis novel merupakan gambaran alur cerita yang dipendekkan atau dipersingkat. Yang diceritakan hanyalah persitiwa-peristiwa penting yang dialami tokoh utama.

Perhatikanlah cuplikan novel berikut.
Aku membeli tortilla lagi dari para wanita yang ada di halaman hotel untuk makan siang. Lalu, aku melompat ke bus pertama yang menuju kota. Aku mengambil tempat duduk dekat bagian belakang jadi aku tidak perlu berbicara dengan siapa pun. Aku benar-benar butuh sedikit waktu untuk menenangkan diri karena kemarahanku pada Krissy.

Perjalanan 15 menit menuju pasar membawa kami ke tempat-tempat yang indah. Kami melintasi orang-orang yang berjualan barang-barang kerajinan tangan dan perhiasan di sepanjang jalan. Aku melihat beberapa rumah di Veracruz yang benar-benar indah dan rumah-rumah yang lainnya benar-benar coati. Semakin jauh bus itu meluncur menjauh dari Krissy dan Jim, aku merasa semakin nyaman.

Aku memandang pada wanita yang duduk di depanku dan melihatnya membawa sekeranjang penuh tikar berwarna cerah. Aku harus berkonsentrasi dulu agar bisa mengeluarkan kata-kata dalam bahasa Spanyol untuk berbicara dengannya. "Bagaimana anda membuat tikar-tikar itu?" akhirnya aku bertanya padanya dalam bahasa Spanyol.

Wanita itu tahu bahwa aku orang Amerika dan dia pun berusaha keras untuk menjawabku dengan bahasa Inggris. Selama sisa perjalanan kami menuju kota, dia menjelaskan padaku bagaimana dia sudah memintal wol-nya dari biri-birinya sendiri, lalu menenun wol itu dengan menggunakan alat tenun kecil. Dari penjelasannya itu, kedengarannya alat tenun itu seperti bingkai foto dengan paku untuk menggantungnya. "Cuanto cueefa?" tanyaku untuk mencari tahu harga tikar-tikarnya.

Wanita menyebutkan sebuah harga padaku dalam peso, dan dengan cepat aku menghitungnya dalam, dolar Amerika, rasanya aku tidak percaya betapa murah harganya! Dia menjual setiap tikarnya seharga $2.50. "Quiero dos," kataku, mengatakan padanya kalau aku menginginkan dua tikar. Aku mengeluarkan beberapa peso dari dompetku dan menyerahkannya padanya. "Muchas gracias," kataku untuk mengucapkan terima kasih padanya.

Segera kemudian, aku melihat pasar itu di depan kami. Aku begitu bersemangat menelusuri semuanya. Aku sudah merasa jauh lebih enak dari pada 15 menit sebelumnya. Krissy boleh saja mendapatkan si Jim itu sebagai sesuatu yang lebih menarik. Aku akan bersenang-senang dan berpetualang tanpa dia.
Sumber: Cindy Savage, 1993. Bukan Teman Biasa, hlm, 46-48.

Setelah membacanya, kamu dapat membuat contoh kerangka sinopsis dari cuplikan novel tersebut.
  1. Aku naik bus menuju kotaku karena aku marah pada Krissy.
  2. Aku berbicara dengan wanita yang duduk di depanku.
  3. Aku membeli dua tikar dari wanita itu.
  4. Aku melihat-lihat pasar dan kenyamanan pun aku dapatkan.
Catatan itu dapat kamu ceritakan kembali sebagai berikut.
Aku naik bus kotaku untuk menghilangkan kemarahanku pada Krissy. Iseng-iseng aku berbicara dengan wanita dan membeli dua tikar dari wanita itu. Pasar dan kesibukannya yang terlihat di sana membuat perasaanku agak nyaman.

Sekian pembahasan mengenai Langkah-langkah Menulis Sinopsis Novel beserta contohnya, untuk lebih mudah memahami materi ini sobat harus memahami terlebih dahulu apa itu sinopsis novel, jika sudah memahami akan lebih mudah untuk mengambil intisari cerita atau kisah, peristiwa yang dialami oleh para toko di novel, selamat belajar!