Penentuan dan Penilaian atas Karakter Pementasan Drama - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara menilai peranan seorang tokoh dalam sebuah pementasan drama, sehingga nantinya sobat dapat menentukan karakter tokoh dalam pementasan drama dan dapat memberikan sebuah penilaian dengan alasan yang jelas dan mudah di mengerti, untuk lebih jelasnya dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Adapun spontanitas dalam drama erat kaitannya dengan impovisasi. Pada majalah Horison, No. XXXIV/3/2001dimuat tulisan tentang improvisasi dalam drama. Drama "Pinangan" karya Anton Chekov dipentaskan dengan para pemain terdiri atas Ike Soepomo, M. Nizar, dan W.S. Rendra. Inilah cerita yang dituturkan M. Nizar tentang improvisasi. Saat penonton sudah ramai, Rendra masuk arena. Saya yang berperan sebagai ayah dan putri yang cantik- -diperankan Ike--menyambut Rendra dan mempersilakan duduk di kursi.
Sebelum berdialog sesuai dengan naskah, Rendra berakting baca koran yang diambilnya dari atas meja.
Dialog pertama, harus Rendra dulu yang berucap. Menunggu dialog Rendra, saya berjalan mondar-mandir. Cukup lama saya gelisah, bertanya dalam hati: "Kok dialog Rendra belum keluar. Apa dia lupa?"
Ketika saya duduk di kursi depannya, tiba-tiba Rendra berdiri, berakting dengan koran. "Lihat, lihat, Pak. Koran ini memuat berita tentang pacuan kuda. Yang menang kuda putih, bukan kuda hitam!"
Astagfirullah! Saya kaget. Itu sama sekali tidak tertera dalam naskah.
Setelah itu, saya hampiri Rendra. Saya berdialog: "Saya tidak yakin kuda putih yang menang. Dengan kaca mata penonton ini, jelas bisa melihat, mana kuda yang menang, mana kuda yang kalah."
"Horeeee!" teriak Rendra. "Bapak saya kibulin. Berita tentang lomba pacuan kuda sama sekali tidak termuat dalam koran ini!"
Jadi, apakah improvisasi itu? Improvisasi adalah dialog atau gerakan-gerakan yang tidak dipersiapkan sebelumnya. Improvisasi itu merupakan suatu spontanitas. Hal ini sangat penting dijadikan suatu latihan rutin.
Improvisasi dapat mempertajam kepekaan anggota tubuh pemeran.
Sekian pembahasan mengenai Menilai Peranan Tokoh dalam Pementasan Drama dan pengertian mengenai improvisasi didalam sebuah pentas drama, selamat belajar!
Menilai Peranan Karakter Tokoh dalam Pementasan Drama dengan Alasan yang Jelas
Perhatikan penggalan wacana di bawah ini!- Mila benar-benar menguasai peran sebagai penari. Ia sangat menjiwainya sampai pada ekspresi yang sedetail-detailnya. Saya tahu bahwa hal itu dapat ia lakukan berkat surveinya yang berkali-kali terhadap kehidupan para penari di kota ini. Hanya sedikit yang saya sesalkan dari penampilan Mila tadi, yakni pada artikulasinya yang belum maksimal. Beberapa kata seperti blitz, attitude, dan kata-kata asing lainnya.
- Komunikasi antarpemain saya kira sudah berjalan dengan baik dan tampak alami, jauh dari kesan yang dibuat-buat. Devy, khususnya, benar-banar tampak sebagai seorang guru dan Gilang sudah cukup bagus dalam memerankan seorang siswa yang pandai, tetapi culas. Karakter kedua tokoh itu sudah tampak hidup, apalagi kalau ditunjang oleh tokoh figuran lainnya yang berperan sebagai penjaga sekolah dan satpam. Hanya kedua tokoh itu masih lemah, masih ada yang dibuat-buat. Obrolan tik-tak dengan tokoh lainnya kurang lugas.
Kedua komentar di atas berkenaan dengan penampilan para tokoh dalam mementaskan suatu drama. Aspek yang dikomentari adalah penjiwaan dan ekspresi, spontanitas, serta intonasi. Untuk mengenal penjelasan aspek ini, pelajari kembali Subbab E Menanggapi Pementasan Drama.
Menilai Peranan Tokoh dalam Pementasan Drama |
Adapun spontanitas dalam drama erat kaitannya dengan impovisasi. Pada majalah Horison, No. XXXIV/3/2001dimuat tulisan tentang improvisasi dalam drama. Drama "Pinangan" karya Anton Chekov dipentaskan dengan para pemain terdiri atas Ike Soepomo, M. Nizar, dan W.S. Rendra. Inilah cerita yang dituturkan M. Nizar tentang improvisasi. Saat penonton sudah ramai, Rendra masuk arena. Saya yang berperan sebagai ayah dan putri yang cantik- -diperankan Ike--menyambut Rendra dan mempersilakan duduk di kursi.
Sebelum berdialog sesuai dengan naskah, Rendra berakting baca koran yang diambilnya dari atas meja.
Dialog pertama, harus Rendra dulu yang berucap. Menunggu dialog Rendra, saya berjalan mondar-mandir. Cukup lama saya gelisah, bertanya dalam hati: "Kok dialog Rendra belum keluar. Apa dia lupa?"
Ketika saya duduk di kursi depannya, tiba-tiba Rendra berdiri, berakting dengan koran. "Lihat, lihat, Pak. Koran ini memuat berita tentang pacuan kuda. Yang menang kuda putih, bukan kuda hitam!"
Astagfirullah! Saya kaget. Itu sama sekali tidak tertera dalam naskah.
Buset, improvisasi Rendra kuat sekali. Seandainya saya lemah dan tak pandai mengimbanginya, jatuhlah permainan saya. Maka saya melangkah menghampiri penonton yang pakai kaca mata. Saya pinjam kaca matanya.
Setelah itu, saya hampiri Rendra. Saya berdialog: "Saya tidak yakin kuda putih yang menang. Dengan kaca mata penonton ini, jelas bisa melihat, mana kuda yang menang, mana kuda yang kalah."
"Horeeee!" teriak Rendra. "Bapak saya kibulin. Berita tentang lomba pacuan kuda sama sekali tidak termuat dalam koran ini!"
Penonton dan saya pun tertawa. Kemudian, barulah kami masuk ke dialog yang ada dalam naskah.
Jadi, apakah improvisasi itu? Improvisasi adalah dialog atau gerakan-gerakan yang tidak dipersiapkan sebelumnya. Improvisasi itu merupakan suatu spontanitas. Hal ini sangat penting dijadikan suatu latihan rutin.
Improvisasi dapat mempertajam kepekaan anggota tubuh pemeran.
Komentar atau penilaian atas penampilan para tokoh dalam mementaskan suatu drama berkenaan dengan penjiwaan dan ekspresi, spontanitas percakapan, dan intonasinya.
Sekian pembahasan mengenai Menilai Peranan Tokoh dalam Pementasan Drama dan pengertian mengenai improvisasi didalam sebuah pentas drama, selamat belajar!