Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru - Pada masa Orde Baru, Indonesia melaksanakan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan. Tujuannya adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Pelaksanaan pembangunan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yang isinya meliputi hal-hal berikut.
Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Nasional disusun Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang yang meliputi kurun waktu 25-30 tahun. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25 tahun pertama dimulai tahun 1969 – 1994. Sasaran utama PJP I adalah terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian.
Selain jangka panjang juga berjangka pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya penghasilan produsen pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri.
Jendela Info Pertanian adalah basis perekonomian Indonesia. Pada masa Orde Baru, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang telah mampu berswasembada pangan. Untuk itu pada tahun 1984 Indonesia memperoleh penghargaan dari FAO.
Bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dengan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Diprioritaskan pada sektor pertanian dan industri yang menunjang sektor pertanian.
2. Pelita II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979)
Diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
3. Pelita III ( 1 April 1979 – 31 Maret 1984)
Tujuannya meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin merata dan adil, dan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya. Diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi dalam rangka menyeimbangkan struktur ekonomi Indonesia.
4. Pelita IV ( 1 April 1984 – 31 Maret 1989)
Diprioritaskan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan industri yang menghasilkan mesin-mesin untuk industri berat dan ringan.
5. Pelita V ( 1 April 1989 – 31 Maret 1994)
Diprioritaskan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian serta sektor industri, khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, banyak menyerap tenaga kerja, pengolahan hasil pertanian, dan yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.
6. Pelita VI ( 1 April 1994 - 31 Maret 1999)
Sektor pertanian selalu menjadi prioritas dalam setiap Pelita, sebab sektor pertanian memberikan sumbangan devisa terbesar dan mayoritas rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian.
Dalam membiayai pelaksanaan pembangunan, tentu dibutuhkan dana yang besar. Di samping mengandalkan devisa dari ekspor nonmigas, pemerintah juga mencari bantuan kredit luar negeri. Dalam hal ini, badan keuangan internasional IMF berperan penting. Dengan adanya pembangunan tersebut, perekonomian Indonesia mencapai kemajuan. Meskipun demikian, laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar hanya dinikmati para pengusaha besar yang dekat dengan penguasa.
Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi dunia sekitar tahun 1997, Indonesia tidak mampu bertahan sebab ekonomi Indonesia dibangun dalam fondasi yang rapuh. Bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi dan krisis moneter yang cukup berat. Bantuan IMF ternyata tidak mampu membangkitkan perekonomian nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru tahun 1998.
Sekian pembahasan mengenai Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru (Orba), isi Trilogi Pembangunan, Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I, II, III, IV, V dan VI, semoga bermanfaat.
- Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
- Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru (Orba). |
Selain jangka panjang juga berjangka pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya penghasilan produsen pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri.
Jendela Info Pertanian adalah basis perekonomian Indonesia. Pada masa Orde Baru, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang telah mampu berswasembada pangan. Untuk itu pada tahun 1984 Indonesia memperoleh penghargaan dari FAO.
Pelaksanaan Pelita pada Masa Orde Baru
1. Pelita I (1 April 1969 - 31 Maret 1974)Bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dengan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Diprioritaskan pada sektor pertanian dan industri yang menunjang sektor pertanian.
2. Pelita II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979)
Diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
3. Pelita III ( 1 April 1979 – 31 Maret 1984)
Tujuannya meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin merata dan adil, dan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya. Diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi dalam rangka menyeimbangkan struktur ekonomi Indonesia.
4. Pelita IV ( 1 April 1984 – 31 Maret 1989)
Diprioritaskan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan industri yang menghasilkan mesin-mesin untuk industri berat dan ringan.
5. Pelita V ( 1 April 1989 – 31 Maret 1994)
Diprioritaskan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian serta sektor industri, khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, banyak menyerap tenaga kerja, pengolahan hasil pertanian, dan yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.
6. Pelita VI ( 1 April 1994 - 31 Maret 1999)
Sektor pertanian selalu menjadi prioritas dalam setiap Pelita, sebab sektor pertanian memberikan sumbangan devisa terbesar dan mayoritas rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian.
Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru (Orba) |
Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi dunia sekitar tahun 1997, Indonesia tidak mampu bertahan sebab ekonomi Indonesia dibangun dalam fondasi yang rapuh. Bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi dan krisis moneter yang cukup berat. Bantuan IMF ternyata tidak mampu membangkitkan perekonomian nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru tahun 1998.
Sekian pembahasan mengenai Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru (Orba), isi Trilogi Pembangunan, Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I, II, III, IV, V dan VI, semoga bermanfaat.