Ciri-ciri Puisi Dalam Antologi Puisi

Mari, Mengenal Ciri-ciri Puisi dari Antologi Puisi - Pada pembahasan materi bahasa Indonesia kali ini akan membahas mengenai ciri-ciri puisi dalam antologi puisi, dengan mempelajari makalah atau materi pada artikel ini nantinya sobat akan dapat menemukan ciri-ciri umum puisi yang terdapat dalam antologi puisi, untuk lebih jelasnya mengenai pembahasan ini dapat kalian simak dalam penjelasan singkat berikut ini!

Ciri-ciri Umum puisi yang Terdapat Dalam Antologi Puisi

Jika artikel sebelumnya mengenai Tahapan alur dalam novel, kamu tentunya telah mengetahui bahwa novel itu memiliki alur. Bagaimana halnya dengan sebuah karya sastra puisi? Untuk mempelajari ciri-ciri puisi, kita harus mengenali langsung puisinya itu dengan melihat kumpulannya, yakni melalui antologinya. Adapun yang dimaksud antologi adalah bunga rampai atau kumpulan karya pilihan. Kalau karya tersebut berupa puisi, disebut antologi puisi; kalau karya itu berupa cerpen, disebut antologi cerpen.

Ciri-ciri Puisi Dalam Antologi Puisi
Ciri-ciri Puisi Dalam Antologi Puisi
Beberapa contoh antologi puisi yang terkenal sebagai berikut.
1. Judul Puisi: Indonesia, Tumpah Darahku, Muhammad Yamin
2. Judul Puisi: Percikan Permenungan, Roestam Effendi
3. Judul Puisi: Pancaran Cinta, Sanusi Pane
4. Judul Puisi: Puspa Mega, Sanusi Pane
5. Judul Puisi: Nyanyi Sunyi, Amir Hamzah
6. Judul Puisi: Buah Rindu, Amir Hamzah
7. Judul Puisi: Rindu Dendam, J.E. Tatengkeng
8. Judul Puisi: Tebaran Mega, Sutan Takdir Alisjahbana
9. Judul Puisi: Diserang Rasa, Usmar Ismail
10. Judul Puisi: Kita Berjuang, Usmar Ismail
11. Judul Puisi: Pembebasan Pertama, Amal Hamzah
12. Judul Puisi: Buku dan Penulis, Amal Hamzah
13. Judul Puisi: Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Luput, Chairil Anwar
14. Judul Puisi: Deru Campur Debu, Chairil Anwar
15. Judul Puisi: Tiga Menguak Takdir, Chairil Anwar, Rifai Apin, Asrul Sani
16. Judul Puisi: Shiluet, Trisno Sumardjo
17. Judul Puisi: Wajah Tak Bermakna, Sitor Situmorang
18. Judul Puisi: Zaman Baru, Sitor Situmorang
19. Judul Puisi: Zahra, Aoh K. Hadimadja
20. Judul Puisi: Rekaman dari Tujuh Daerah, M.H. Rustandi Kartakusuma
21. Judul Puisi: Priangan si Jelita, Ramadhan K.H.
22. Judul Puisi: Suara, Toto Sudarto Bachtiar
23. Judul Puisi: Etsa, Toto Sudarto Bachtiar
24. Judul Puisi: Balada Orang-orang Tercinta, W.S. Rendra
25. Judul Puisi: Rendra: 4 Kumpulan Sajak, W.S. Rendra
26. Judul Puisi: Tirani dan Benteng, Taufiq Ismail
27. Judul Puisi: Nyanyian Tanah Air, Saini K.M.
28. Judul Puisi: Akuarium, Sapardi Djoko Damono
29. Judul Puisi: Perahu Kertas, Sapardi Djoko Damono
30. Judul Puisi: O Amuk Kapak, Sutardji Calzoum Bachri
31. Judul Puisi: "M" Furtasi, Emha Ainun Najib

Dari antologi di atas, kita dapat mengetahui ciri puisi dari masing-masing
penyair. Dari antologinya, dapat diketahui bahwa puisi-puisi Amir Hamzah,
misalnya, berbeda dengan puisi-puisi Chairil Anwar atau Sutardji; dari
antologinya dapat diketahui pula bahwa puisi-puisi Sutardji berbeda dengan
puisi-puisi Taufiq Ismail atau yang lainnya.
Namun, secara umum puisi merupakan karya sastra yang menggunakan
kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan
oleh pilihan kata, gaya bahasa, atau persamaan bunyi yang ada pada tiap
katanya. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi disebabkan
oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi
berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang
ringkas, tapi maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakannya adalah
kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian.

Contoh puisi:
Sebuah Sungai di Daerah Pegunungan
Kucari jejak bidadari
di batu-batu sungai
Kucari seperti dalam dongengmu
Nawangwulan yang ayu

Namun perempuan itu
melintas arus yang deras
Namun di hatiku
ada perasaan cemas

Di bukit kalbu itu
suara siapa
Di rumpun bambu itu
bayang-bayang siapa

Aku mandi dan nyanyi
di sungai ini
Aku mencium wangi lumpur
bagaikan kenangan yang kabur

Sumber: Gunoto Saparie, "Sebuah Sungai di Daerah Pegunungan" dalam Rahman, 2002.

Antologi adalah bunga rampai atau kumpulan karya pilihan. Kalau karya tersebut berupa puisi, disebut antologi puisi; kalau karya itu berupa cerpen, disebut antologi cerpen.

Sekian pembahasan mengenai Ciri-ciri Puisi Dalam Antologi Puisi dan juga contoh-contoh antologi puisi yang terkenal, semoga artikel kali ini dapat menjawab beberapa pertanyaan yang sering ditemukan seperti: kumpulan antologi puisi, ciri ciri umum puisi dari buku antologi puisi, buku antologi puisi chairil anwar, dalam menyampaikan sanggahan pada sebuah diskusi sebaiknya, sebutkan ciri ciri umum puisi dalam buku antologi puisi, buku antologi puisi taufik ismail, antologi puisi amir hamzah, ciri-ciri khusus puisi.

Jika bukan artikel diatas yang kalian cari mungkin artikel dibawah ini dapat memberikan jawabannya, selamat belajar!